Akibat Gempa di NTT, Ruamah di 2 Kecamatan Selayar Roboh dan Rata Dengan Tanah

Kepala BPBD Kabupaten Selayar, Ahmad Ansyar mengungkapkan dua kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan juga terdampak gempa NTT deng

Editor: Eko Setiawan
BNPB
230 rumah di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, mengalami kerusakan usai terjadi gempabumi dengan magnitudo 7,4 di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12/2021). 

TRIBUNBATAM.id - Gempa NTT yang melanda sebagian kawasan membuat banyak rumah yang rusak.

Kepala BPBD Kabupaten Selayar, Ahmad Ansyar mengungkapkan dua kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan juga terdampak gempa NTT dengan magnitudo 7,4.

Khususnya di Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu.

"Gempa bumi bermagnitudo 7,4 sangat berdampak di Kabupaten Kepulauan Selayar, dan khususnya di dua kecamatan di kepulauan, yang mana dua di antaranya yaitu Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu. Kedua kecamatan ini sangat berdampak akibat gempa bermagnitudo 7,4," kata Ahmad dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (14/12/2021).

Berdasarkan data sementara, gempa tersebut mengakibatkan sebagian besar rumah yang ada di Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu roboh, rata dengan tanah.

Tercatat ada enam desa di Kecamatan Pasilambena dan delapan desa di Kecamatan Pasimarannu yang terdampak gempa.

Saat ditanya terkait jumlah rumah yang rusak, Ahmad masih belum bisa memberikan detail informasinya, karena pihaknya masih melakukan pendataan.

Namun Ahmad menyebut akan melakukan update data terkait jumlah rumah yang rusak, baik yang rusak ringan, rusak sedang maupun rusak berat.

"Untuk data sementara, gempa mengakibatkan sebagian besar rumah roboh, rata dengan tanah di Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu. Tapi yang pasti bahwa kami nanti akan update data terkait jumlah rumah yang rusak," terang Ahmad.

Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu menjadi daerah terdampak gempa cukup parah karena berada di dekat pusat gempa, yakni di tenggara Pasilambena dengan jarak 88 km.

Meski demikian di Selayar tidak ada laporan adanya tsunami akibat gempa tersebut.

"Yang cukup parah ini terjadi di dua kecamatan yang dekat dengan pusat gempa, karena terjadi di siang hari, berada di Tenggara Pasilambena dengan jarak 88 km. Namun tidak ada laporan tsunami," imbuhnya.

Terkait jumlah korban jiwa, Ahmad masih belum bisa memastikan jumlahnya, tapi ada laporan beberapa warga mengalami luka ringan akibat gempa.

"Korban jiwa di dua kecamatan tersebut belum ada informasi, namun di Pasilambena ada laporan beberapa warga yang mengalami luka ringan akibat gempa. Sebagian warga tertimpa bangunan, tapi lukanya ringan, ada juga yang patah tangannya," terang Ahmad.

Pasca terjadinya gempa warga pun dievakuasi ke perbukitan agar lebih aman.

Namun mayoritas warga masih merasakan trauma hingga mereka takut kembali ke rumahnya masing-masing.

"Pasca gempa warga dievakuasi ke perbukitan dan sebagian warga masih belum kembali ke rumahnya karena masih trauma," pungkasnya.

Penjelasan BMKG soal Gempa di NTT: Tercatat 75 Kali Gempa Susulan

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi mengakhiri peringatan dini tsunami yang dikeluarkan pada hari ini, Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 WIB.

Peringatan dini tsunami tersebut disampaikan menyusul gempa bumi dengan magnitudo 7,5 di 112 km barat laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 10:20:22 WIB.

Diketahui, telah terjadi gempa susulan sebanyak 75 kali pasca gempa.

Hal tersebut diinformasikan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui cuitan di Twitternya.

"Hingga pukul 16.40 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi gempa susulan sebanyak 75 kali pasca gempa M 7,4 berpotensi tsunami," tulisya pada postingan hari ini, Selasa (14/12/2021).

Ia menambahkan, lokasi sumber gempa Laut Flores M 7,4 siang tadi jarang terjadi gempa, berdasarkan data seismisitas regional daerah tersebut.

Daryono menegaskan, gempa Laut Flores M 7,4 berpotensi tsunami hari ini merupakan alarm bagi masyarakat bahwa sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat ternyata masih banyak yang belum teridentifikasi dan terpetakan.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Widya Lisfianti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gempa NTT Sebabkan Sebagian Besar Rumah di 2 Kecamatan di Selayar Roboh, Rata dengan Tanah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved