BATAM TERKINI

Dua Pulau di Batam Ini Bakal Dikembangkan Jadi Kawasan Pertanian

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Batam, Mardanis mengatakan, ada dua pulau di Batam yang akan dikembangkan sebagai lokasi pertanian.

TRIBUNBATAM/DEWI HARYATI
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Batam, Mardanis mengatakan, ada dua pulau di Batam yang akan dikembangkan sebagai lokasi pertanian. 

BATAM, TRIBUNBATAM.idBatam didorong sebagai wilayah yang mampu mengintervensi komoditi kebutuhan yang sering mengalami kenaikan harga, yakni dengan menjadikan Batam sebagai wilayah pertanian.

Ada 2 pulau yang ditetapkan sebagai pengembangan pertanian tahun ini.

Yakni Pulau Canon dan Subang Mas yang berada di Kecamatan Galang. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Batam, Mardanis mengatakan dua pulau tersebut saat ini masih dalam tahap persiapan, termasuk soal kepemilikan lahan.

"Sebagian lahan sudah dikuasi warga setempat. Jadi pemerintah tengah mencari formula agar pemanfaatan lahan tetap berjalan sesuai RDTR yang sudah ditetapkan," ujarnya Selasa (14/12/2021).

Meskipun begitu, kata dia pihaknya tidak terkendala akibat status kepemilikan lahan tersebut.

Tahun ini pihaknya tetap memberikan bantuan kepada petani di dua pulau tersebut. 

Bantuan yang diberikan berupa bibit tanaman seperti cabai, dan hewan ternak untuk dikembangbiakkan.

Baca juga: PROMO! PT Yamaha Alfa Scorpii Beri Diskon Spesial Pembelian Yamaha XSR 155

Baca juga: KESAKSIAN Penumpang Lion Air Tujuan Batam saat Oksigen Pesawat Drop, Ada di Ambang Hidup dan Mati

"Kami dibantu provinsi kalau untuk bantuan bibit selama ini. Jadi kebutuhan pangan seperti cabai, sayur, dan yang bisa hidup di sana, kami upayakan. Jadi nanti petani tanam dulu, yang penting pemanfaatan pulau tetap berjalan," paparnya.

Mardanis mengakui, saat ini kebutuhan komoditi bergantung dari pasokan daerah lain. Batam yang merupakan bukan daerah penghasil, mencoba mengembangkan area pertanian di pulau, karena kota tidak ada lahan, dan fokus pada industri.

"Memang belum banyak yang bisa dihasilkan, namun bila dibandingkan beberapa tahun lalu, saat ini jauh lebih baik. Petani lokal berhasil intervensi cabai hijau 100 persen, dan cabai merah 20 persen," terangnya.

Hal ini membuat harga cabai hijau cukup murah, dan mudah didapatkan. Sebab petani lokal sudah menghasilkan cabai hijau setiap minggunya.

Sementara untuk cabai merah masih dalam pengembangan, sebab petani juga harus memikirkan biaya atau cost untuk cabai merah ini.

"Kalau cabai merah ini ada waktu tertentu untuk panen, sedangkan cabai merah mereka harus nunggu. Dan itu tidak bisa sering dipanen seperti cabai hijau," imbuh mantan Kepala Disdukcapil ini.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan pengembangan harusnya tidak terbentur soal lahan. Nanti pemerintah bisa menggunakan berbagai sistem dengan petani.

"Bisa bagi hasil juga. Atau mekanisme seperti apa nanti, yang penting penggunaan pulau sesuai," ujar Amsakar.

Ia melanjutkan meskipun bukan kota penghasil, dengan adanya petani lokal ini, maka akan sedikit membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka. Petani juga menghasilkan sayur, buah, bahkan kualitasnya cukup bagus.

"Ini artinya petani kita banyak belajar, dan ingin maju. Pemerintah harus mendukung hal ini," katanya.

Bahkan, ia juga mendorong pertanian lokal, pertanian di beberapa pulau di Kota Batam akan dikembangkan. Pulau yang cocok adalah Pulau Canon dan Subang Mas.

"Pulau itu sudah kita rencanakan sebagai lahan pertanian dari sisi tata ruang. Hanya saja kita harus urus kepemilikannya," ujar pria mantan Kadisperindag ini. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved