KEPRI TERKINI

Gubernur Kepri Kebut Proyek Jembatan Batam Bintan, Salurkan Ganti Rugi Lahan Warga

Gubernur Kepri mulai menyalurkan ganti rugi lahan warga yang terkena proyek Jembatan Batam Bintan.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa/Dokumentasi Pemprov Kepri
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad saat menyerahkan secara simbolis ganti kerugian lahan milik warga di Bintan di Gedung Nasional, Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Rabu (29/12/2021). 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Gubernur Kepri menggesa proyek Jembatan Batam Bintan.

Yang terbaru, Pemerintah Provinsi Kepulauan Kepri (Pemprov Kepri) telah menyerahkan ganti kerugian lahan milik warga yang masuk dalam jalur pembangunan Jembatan Batam Bintan.

Pemberian ganti kerugian dilakukan di Gedung Nasional, Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan itu diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.

Terpantau ada 5 orang yang terdiri dari 4 laki-laki dan 1 perempuan yang mendapatkan secara simbolis tersebut.

Untuk nilai kerugiannya pun bervariasi, tergantung luas tanah yang dimiliki oleh warga tersebut. Paling besar ada diangka Rp 466 jutaan, dan paling kecil Rp 151 jutaan.

Salah satu warga yang mendapat ganti kerugian lahan, Witomo mengaku senang mendapat ganti kerugian tersebut.

Baca juga: Update Jembatan Batam Bintan, Ansar Silaturahmi dengan Warga yang Lahannya Terdampak

Baca juga: Jembatan Batam-Bintan Solusi Tepat Mempercepat Pemerataan Pembangunan dan Perekonomian Kepri

"Iya senang sekali dapat ini, kami pasti menudukung pembangunan jembatan Batam-Bintan. Uangnya ini jadi bisa buat modal usaha jadinya," sebutnya yang mendapat nilai ganti kerugian Rp 466 juta-an.

Hal yang sama juga disampaikan Elisa yang mendapat ganti kerugian Rp 151 juta-an.

"Alhamdulilah, uang ini bisa diputar lagi buat beli tanah lagi," ujarnya sembari tertawa.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad usai menyerahkan ganti kerugian lahan mengatakan, memang masih ada warga yang menolak dengan nilai ganti kerugian yang telah ditentukan.

"Masih ada beberapa yang menolak, dan ada yang terkendala juga dikarena tumpang tindih surat. Tapi itu nanti tinggal proses validasi saja. Bagi yang menolak kita tunggu sampai ahkir bulan ini. Sebab lewat bulan ini, penganggarannya tahun depan. Intinya apa yang sudah dilakukan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku," tegasnya.

Ansar juga menyebutkan, harapan adanya Jembatan Batam-Bintan sudah sangat lama dirindukan oleh masyarakat Kepri.

"Alhamdulilah Pak Presiden sangat serius dalam pembangunan jembatan-jembatan di Indonesia, terutama di daerah kita. Sekian lama kita menunggu, ahkirnya bisa juga terealisasi. Kita daerah tentunya punya tugas dalam hal lahan ini," ucapnya.

Baca juga: JEMBATAN Batam-Bintan Diprediksi Mulai Dibangun Juni 2022, Sudah 17 Investor Tertarik

Baca juga: Gubernur Kepri Mendadak Terbang ke Jakarta Terkait Jembatan Batam Bintan

Sementara itu, Sekertaris Pekerjaan Umum (PU) Pemprov Kepri, Rodyiantari menyebutkan, ada sebanyak 74 bidang yang dilakukan pembayaran ganti kerugian lahan pembangunan Jembatan Batam Bintan tersebut.

"Anggarannya totalnya sudah Rp 29 miliar, dari total anggaran yang disiapkan sebanyak Rp 38 miliar," sebut Rodyiantari.

Rody juga menyampaikan, sudah sebanyak 85 persen kewajiban ganti kerugian yang telah dilakukan Pemprov Kepri.

"Masih ada 15 persen lagi. Itu ada yang menolak, dan suratnya terdapat tumpang-tindih," sebutnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Kepri

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved