GRATIS! Vaksin Booster untuk Masyarakat Indonesia, Kepri Masih Tunggu Petunjuk Kemenkes
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa vaksin dosis ketiga atau booster yang akan diberikan kepada masyarakat secara gratis.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa vaksin dosis ketiga atau booster yang akan diberikan kepada masyarakat secara gratis.
Namun, Presiden menyebut, saat ini yang diprioritaskan adalah tenaga kesehatan, lansia dan kelompok rentan lainnya.
"Saya telah memutuskan vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Jokowi saat konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/1/2022).
Menurut Presiden, kebijakan ini diambil karena keselamatan rakyat adalah yang utama.
Kepala Negara juga mengingatkan masyarakat tetap berdisiplin menjaga protokol kesehatan, meski telah divaksinasi.
"Meski sudah divaksin saya ingatkan masyarakat disiplin prokes menjaga jarak cuci tangan karena vaksinasi dan disiplin prokes merupakan kunci atasi pandemi," ucap Jokowi.
Sebagai informasi, vaksin ketiga atau booster akan diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas mulai Rabu (12/1/2022) hari ini.
Badan Pengawas Obat dan Makanan telah mengeluarkan izin edar darurat (EUA) untuk beberapa jenis vaksin booster.
Ada beberapa persyaratan bagi masyarakat yang hendak divaksin booster. Pertama, berjarak menimilan enam bulan dari vaksin dosisi kedua.
Vaksinasi booster diberikan kepada kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua.
Baca juga: CATAT Kondisi Anak di Bawah 12 Tahun Boleh dan Tidak Boleh Vaksinasi Covid-19
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengumumkan beberapa kombinasi vaksin yang bisa diberikan selain vaksin sejenis.
Untuk vaksin primer Sinovac, vaksin boosternya boleh menggunakan vaksin Pfizer dan AstraZeneca sebanyak setengah dosis.
Begitu juga vaksin primer AstraZeneca bisa menggunakan setengah dosis Moderna.
Kombinasi ini diberikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada dan juga hasil riset yang sudah disetujui oleh Badan POM dan ITAGI.
"Nantinya bisa berkembang tergantung terhadap hasil dan ketersediaan vaksin. Tetapi semuanya sesuai persetujuan dari BPOM dan juga rekomendasi dari ITAGI dan sesuai rekomendasi WHO," jelas dia.
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebutkan pihaknya akan terus melakukan pengawasan sesuai tugas dan fungsinya.
Seluruh UPT BPOM di seluruh daerah akan melakukan pendampingan pengawasan dan distribusi vaksin booster ini. BPOM akan fokus melihat kelayakan dari vaksin.
Tunggu Kemenkes
Provinsi Kepri sendiri sudah siap melaksanakan vaksin booster.
Ada empat kabupaten/kota yang memenuhi syarat pelaksanaan vaksin booster. Yakni Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Natuna.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menyatakan, Pemrov Kepri masih menunggu izin dan petunjuk tekni dari Kemenkes terkait vaksin booster.
Ansar merencanakan peluncuran program vaksin booster akan dibarengi dengan kunjungan kerja Menteri Dalam Negeri (Kemendagri), Tito Karnavian pada 13-14 Januari mendatang.
"Kalau izin dari Kemenkes sudah keluar, besok, kita bisa memulai vaksin booster di Kepri. Kita sejalankan dengan momen kunjungan Mendagri ke daerah kita nanti," ujar Ansar.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kepri, dr Rusdani berharap vaksin booster ini segera dilaksanakan. Sebab, saat ini, kasus Vocid-19 varian Omicron sedang menanjak.
"Harus segera dilaksanakan vaksinasi booster. Sebab sesuai penelitian, bisa lebih mencegah virus varian Omicron," sebutnya ketika dihubungi Tribun, Selasa (11/1/2022).
Ia juga menyampaikan, sesuai dari hasil penelitian yang dilakukan dua universitas di Indonesia, vaksin booster lebih memperkuat imun tubuh.
"Dari hasil penelitian juga, orang yang sudah divaksin, enam bulan ke depan mengalami penurunan imun, dan masih sangat mudah terpapar jenis virus Omicron. Karena itu vaksin booster ini sangat dibutuhkan," sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmardjadi mengatakan, Batam siap melaksanakan vaksin booster jika sudah ada petunjuk teknis dari Kemenkes dan Dinkes Kepri.
"Batam sudah memenuhi syarat. Saya pikir rata-rata daerah di Kepri sudah dapat menjalankan vaksinasi ketiga booster," ujar Didi.
Secara nasional, program vaksinasi booster ini membutuhkan sekitar 230 juta dosis, dan sampai saat ini Indonesia telah mengamankan 113 juta dosis vaksin.
Ada lima jenis vaksin yang direkomendasikan untuk booster ini, yaitu Sinovac, Moderna, AstraZeneca, Pfizer, dan Zifivac.
Adapun sasaran prioritas untuk vaksinasi booster ini pada tahap pertana adalah warga lanjut usia (lansia), kemudian masyarakat penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Jumlah sasaran penerima vaksin akan disesuaikan dengan stok yang ada. (TRIBUNBATAM.id)