OMICRON MASUK KEPRI

Enam Warga Kepri Terpapar Covid-19 Varian Omicron, IDI Sebutkan Gejala Khasnya

Ketua IDI Kepri Rusdani menyebut, gejala khas dari varian Omicron, orang yang terpapar akan merasakan kondisi tubuh yang lemah

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
Kompas.com
Enam Warga Kepri Terpapar Covid-19 Varian Omicron, IDI Sebutkan Gejala Khasnya. Foto Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Kepri Rusdani 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Covid-19 Varian Omicron telah masuk ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Tercatat, 6 warga Kepri dinyatakan terpapar varian baru covid-19 itu.

Dimintai tanggapannya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kepri, Dr Rusdani menyampaikan, bahwa apa yang sudah dilakukan Pemerintah Daerah khususnya di Kepri harus terus diperketat.

"Kita ketahui varian baru ini adalah kasus impor dari luar negeri. Pemerintah sudah jalankan dengan memperketat pintu masuk. Hal ini harus terus dijaga agar varian tersebut tidak menyebar ke daerah kita," ujarnya, Kamis (27/1/2022).

Walaupun angka kematian akibat Omicron dianggap rendah dibandingkan varian seperti Delta, penyebaran varian Omicron lebih cepat.

"Dari hasil penelitian, bukan kata saya ya. Varian Omicron ini 5 kali lebih cepat menular dari pada Delta," ujarnya.

Ditanyakan, bagaimana gejala yang dirasakan bila seseorang terpapar varian Omicron tersebut?

"Gejalanya tetap pada batuk, pilek, dan demam pasti dirasakan orang yang terpapar Omicron," ucapnya.

Baca juga: Kadinkes Benarkan 5 Warga Batam Positif Omicron, Berikut Riwayat Perjalanannya

Baca juga: 18 Orang Kontak Erat dengan Lima Pasien Covid-19 Probable Omicron di Batam Dites PCR

Namun, ada gejala yang khas dirasakan penderita Omicron. Yakni, mengalami kondisi tubuh yang lemah.

"Nah yang khas adalah tubuh kita merasa lemah. Ini khasnya bila dibandingkan dengan varian Delta," sebutnya.

Ditanyakan kembali, apakah penderita Omicron masih merasakan indra perasa dan penciuman?

"Kalau Omicron masih ada, jadi kalau makan masih terasa, dan masih bisa mencium bau. Makanya, bila sudah batuk, demam, dan pilek, lalu kondisi tubuh lemah, lebih baik periksa segera agar lebih cepat tahu kita terpapar Covid-19 atau tidak, dan varian apa yang menyerang tubuh kita," jelasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana membenarkan ada 6 warga Kepri terpapar Omicron.

"Benar sudah ada warga Kepri yang terdeteksi terpapar varian Omicron, jumlahnya 6 orang," sebutnya.

Dari 6 orang tersebut, terdiri dari 5 orang warga Batam dan 1 orang warga Karimun.

"Hasil deteksi ini baru kita terima kemarin 26 Januari 2022,"sebutnya.

Dalam prediksi, puncak varian Omicron diprediksi terjadi di Indonesia pada Febuari 2022 mendatang.

Tentunya hal ini menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia agar bisa mengantisipasi terpapar varian baru tersebut.

BTKLPP Batam Deteksi 8 Kasus Probable Omicron

Diberitakan, kasus Omicron di Kepulauan Riau (Kepri) bertambah 6 orang. Jika ditambah dengan temuan Omicron pada kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) tempo lalu, jumlahnya kini mencapai 8 kasus.

Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam, Budi Santosa, mengatakan, temuan kasus Omicron ini berasal dari hasil pemeriksaan BTKLPP Batam melalui screening dengan metode SMIT.

Sampel-sampel ini merupakan kumpulan dari sampel yang telah diperiksa BTKLPP Batam sejak awal tahun 2022 sampai tanggal 24 Januari 2022. Jumlahnya mencapai 10.235 sampel.

"Dari awal tahun kami sudah memeriksa 10.235 sampel. Sekitar 1.113 sampel itu baru dikirim kemarin dari Lagoi Bintan, setelah ada kunjungan Presiden Joko Widodo," ujar Budi Santosa ketika diwawancarai di Kantor BTKLPP Batam di Sagulung, Kamis (27/1/2022).

Di antara sampel-sampel tersebut, ditemukan sebanyak 439 sampel positif Covid-19, dan 8.696 sampel lainnya dinyatakan negatif.

Kemudian sebanyak 613 spesimen sampel positif itu, diperiksa kembali oleh BTKLPP Batam melalui proses screening Omicron bermetode SMIT.

Hasilnya, terdapat 8 sampel dinyatakan "Probable Omicron".

"Kami sudah mulai melakukan screening Omicron ini sejak 14 Desember 2021. Menurut aturan Kemenkes, kalau sampel dinyatakan Probable Omicron, maka sudah bisa disebut positif Omicron," jelas Budi.

Baca juga: Omicron Masuk Batam, Wali Kota Minta Prosedur Protkes di Ruang Publik Diperketat

Baca juga: Satu Warga Karimun Probable Omicron, Kini Jalani Isolasi di Puskesmas Meral Barat

Adapun beberapa kasus positif varian baru Omicron tersebut merupakan 5 warga Batam berinisial S (32), BU (41), PS (51), C (29), Su (28). Sedangkan 1 orang lainnya, warga Karimun berinisial ZA (42).

Semua pasien kasus Omicron baru tersebut berjenis kelamin laki-laki.

Sampai saat ini BTKLPP Batam terus menerima sampel-sampel baru dari kabupaten/kota se-Kepri, serta daerah lainnya. Khusus pemeriksaan Omicron, BTKLPP Batam sudah memiliki alat PCR Bio-Rad Covid-19 sebanyak 4 unit.

"Untuk deteksi Omicron, kami sudah punya alatnya, tapi kalau mau mendeteksi varian baru lainnya, masih harus kirim sampel ke Balitbangkes Jakarta," ujar Budi.

Dari Batam sendiri, BTKLPP Batam sudah memeriksa sebanyak 105 sampel, sepanjang awal tahun 2022. Hasilnya, terdapat 12 sampel positif, dan 93 sampel negatif.

Sementara itu, sampel PMI terhitung lebih banyak. Yakni mencapai 9.017 sampel dengan total 427 positif dan 8.590 sampel negatif, selama tahun 2022.

"Sampel-sampel yang masuk dari PMI lebih banyak. Kalau tahun lalu (2021) kami periksa 100 ribu lebih sampel, dan tahun 2020 ada 57 ribu lebih. Mungkin ke depannya makin meningkat," ujar Budi.

(Tribunbatam.id/endrakaputra/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved