LIGA INDONESIA
Persebaya Menang dalam Kondisi Skuad Darurat, Aji Santoso Justru Beri Debut Pemain 19 Tahun
Persebaya Menang dalam Kondisi Skuad Darurat, Pelatih Aji Santoso memilih memberi debut kepada pemain berusia 19 tahun, meski ada pemain berpengalaman
DENPASAR, TRIBUNBATAM.id - Persebaya Surabaya berhasil melewati krisis pemain dengan meraih kemenangan di Pekan 21 BRI Liga 1 2021-2022, Sabtu (29/1/2022).
Sebelum pertandingan melawan PSS Sleman, kondisi skuad Persebaya Surabaya benar-benar kritis.
Lima pemain Persebaya Surabaya bergabung dengan Timnas Indonesia untuk FIFA Matchday.
Setelah itu, 3 pemain Persebaya Surabaya terpapar virus covid-19.
Lima pemain yang dipanggil Timnas adalah Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya, Marselino Ferdinan, Ernando Ari dan Rizky Ridho.
Tiga pemain dinyatakan positif Covid-19, adalah Akbar Firmansyah, Ady Setiawan dan Reva Adi.
Baca juga: 3 Pemain Persebaya Surabaya Positif Covid-19, Begini Penjelasan Resmi Persebaya
Baca juga: Fakta Menarik Persebaya vs PSS Sleman: Taisei Cetak Gol Lagi, Wander Luiz Belum Moi
Dengan kondisi kehilangan 8 pemain utama, Persebaya Surabaya tetap harus melakoni pertandingan melawan PSS Sleman.
Dalam keadaan krisis itu, Persebaya Surabaya berhasil menang 1-0 atas PSS Sleman yang merupakan laga pekan 21 Liga 1 2021-2022.
Gol kemenangan Persebaya Surabaya dicetak Taisei Marukawa pada menit ke 50.
Berkat hasil itu, Aji Santoso kembali mengundang decak kagum.
Padahal, seluruh skema dan taktik sudah dipersiapkan dan melibatkan ketiga pemain yang terpapar virus.
Alhasil, mau tidak mau Aji Santoso harus merombak total skema permainan timnya kurang dari 24 jam sebelum laga.
Belum lagi dia harus memikirkan pengisi posisi gelandang serang yang ditinggalkan Ricky Kambuaya dan Marselino Ferdinan secara bersamaan.
Baca juga: Hasil, Klasemen, Top Skor BRI Liga 1 Setelah Persebaya Menang, Persib Menang
Baca juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Timor Leste 19.00 WIB, Janji Shin Tae-yong: Lebih Baik
Di sini pengalamannya berbicara. Dalam waktu yang terbatas dia menunjuk Arizky Wahyu dan Frank Rikhard menggantikan posisi Ady Setiawan dan Reva Adi.
Menariknya, kedua pemain ini mampu menjalankan skema main dengan baik meskipun minim waktu main walaupun tempo permainan sedikit diturunkan.
Hal ini menunjukkan kualitas latihan yang dipimpin begitu merata bagi setiap pemain.
Sementara di posisi gelandang serang, Aji Santoso menurunkan Samsul Arif yang biasa beroperasi sebagai striker.
Penempatan Samsul Arif terkesan sedikit dipaksakan sebab masih ada Rendi Irwan di bangku cadangan.
Namun keputusannya menurunkan Samsul sangat tepat.
Kehadiran penyerang 33 tahun tersebut membuat skema serang Persebaya Surabaya berlapis sehingga memberikan tekanan yang besar kepada PSS Sleman.
Dia juga sangat menguasai kelemahan dan kekuatan timnya.
Baca juga: Persija vs Persiraja Kick Off 19.00 WIB, Laskar Rencong Kobarkan Api Kebangkitan: Rebut 3 Poin
Baca juga: Persija vs Persiraja Kick Off 16.30 WIB - Coach Sudirman Waspada: Mereka Bukan yang Dulu
Seluruh pergantian pemain yang dilakukan berjalan dengan efektif dan tidak mengurangi kekuatan Persebaya.
Padahal, beberapa pemain yang dimasukkan sempat mengundang tanya besar.
Seperti saat pergantian Arsenio Valport ke pemain debutan Dicky Kurniawan pada menit ke-70.
Dikcy Kurniawan adalah pemain berusia 19 tahun yang dipromosikan ke tim utama dari akademi Persebaya Surabaya.
Musim ini dia belum pernah mendapatkan menit bermain.
Keputusan yang sangat mengundang tanya padahal di bangku cadangan masih ada sederet penyerang berpengalaman seperti Johan Yoga, Rendy Setiawan, Oktavianus Fernando.
Apalagi waktu masih tersisa 20 menit sehingga sangat berisiko.
Tapi Aji Santoso mengatakan punya pertimbangan sendiri.
“Pemain ini memang kami sudah persiapkan sebelumnya."
"Ketika saya menempatkan posisi Samsul Arif di belakang striker saya memberikan free role,” ujar Aji Santoso.
“Ketika Arsenio ditarik jelas kami mendorong Samsul ke depan dan saya memasukkan Dicky,” imbuhnya.
Selain memasukkan Dicky, pelatih 51 tahun tersebut kembali mengundang tanya saat memasukkan Koko Ari pada menit 80.
Sebab, pemain belakang bernomor punggung 33 tahun tersebut sudah 7 bulan menepi karena cedera dan belum dinyatakan sembuh sepenuhnya.
Aji Santoso mengakui keputusan tersebut sebagai pertaruhan besar karena ia tahu Koko belum siap dari segi taktik dan teknik.
Namun ia keyakinannya kepada para pemainnya mengalahkan keraguannya.
“Koko Ari sebenarnya tidak masuk dalam line up, belum waktunya."
"Dia belum sembuh tetapi dia belum pernah latihan secara penuh bersama dengan tim,“ beber mantan pelatih Persela Lamongan.
“Tetapi kondisinya sangat darurat, kalau Koko tidak kami masukkan tidak ada lagi cadangan pemain belakang."
"Jadi saya memang sedikit memaksakan Koko tapi bersyukur berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Tangan dingin Aji Santoso kembali diuji pada pekan ke-22 saat menghadapi PSIS Semarang, Rabu (2/2/2022).
Persebaya harus menghadapi situasi yang kurang lebih sama dengan pekan ke-21.
“Untuk pertandingan melawan PSIS Semarang kami akan melihat kondisi kami seperti apa."
"Para pemain timnas sudah kembali bergabung, tapi saya tidak yakin kondisi 100 persen karena waktu yang sangat mepet dari jadwal timnas ke kompetisi.”
“Tapi akan kami melihat kembali beberapa hari ke depan,” katanya.
(*)
.
.
.