Kupedes BRI Solusi UMKM Azzuri Snack Batam Bertahan di Masa Pandemi

Tak mau kalah dengan kondisi, Mariani pun nekat membuat toko sendiri untuk lebih memudahkannya dalam menjual produk snack oleh-olehnya.

Anne Maria
Mariani pemilik Azzuri Snack Batam menunjukkan produk oleh-oleh kerupuk ikan tenggiri varian non msg, Senin (31/1/2022) 

Ia akhirnya membuat aneka cake yang dapat dinikmati saat ulang tahun dan event-event tertentu lainnya.

"Waktu itu akhir tahun 2019 lah, akhirnya saya pinjam dana ke BRI. Cuma saat itu jatah untuk KUR sudah habis, yang ada itu Kupedes. Ya sudahlah namanya butuh, ya saya ambillah. Kami ambil Rp 50 juta saat itu, mulailah saya rombak halaman rumah buat jadi toko, dan mulai jualan kue-kue ulang tahun," tuturnya.

Mariani pun mulai memasarkan produk UMKM nya secara mandiri.

Tak hanya secara offline, namun juga online melalui sejumlah platform media sosial.

"Kue ulang tahunnya nggak mahal-mahal, tetap terjangkau karena situasi saat itu jugakan susah. Ada yang harga Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu saja. Habis itu saya share deh di FJB (Forum Jual Beli) Batam di facebook, terus buat lagi instagram. Tapi memang paling banyak lewat FB itulah, ada cake saya posting, langsung ramai yang beli. Sampai keriting tangan posting tiap hari," tuturnya.

Ia pun bersyukur, berkat pengajuan Kupedes BRI tersebut, usahanya dapat bertahan.

produk kerupuk ikan tenggiri biasa dan non msg serta keripik gonggong dari Azzuri Snack
produk kerupuk ikan tenggiri biasa dan non msg serta keripik gonggong dari Azzuri Snack (Anne Maria)

Bahkan para karyawannya tak sampai dirumahkan.

"Karena beralih ke online, jadi mereka (karyawan) itu sebagian dialihkan menjadi kurir. Jadi tak sampai dirumahkan. Untung saja saya cepat cari ide, dan pengajuan pinjaman BRI saya juga cepat diproses. Kami memang sudah langganan juga untuk ajukan KUR selama ini," katanya.

Mariani pun mengaku akhirnya tak terlalu merasakan dampak pandemi, apalagi sampai harus gulung tikar.

"Pikiran saya saat itu pokoknya bagaimana supaya tetap jalan aja dulu. Karena kalau lihat yang lainkan, banyak yang sampai bangkrut. Apalagi toko oleh-oleh. Bahkan kalau boleh jujur, produk kami saja ada yang tidak dibayarkan oleh toko oleh-oleh yang bangkrut itu," kata Mariani lagi.

Memiliki 5 orang karyawan yang terdiri dari ibu-ibu, Mariani pun kini bisa sedikit bernafas lega.

Hal itu lantaran situasi pandemi yang berangsur normal, sehingga Ia bisa kembali menjual produk UMKM nya di supermarket dan sejumlah bazar offline.

"Kayak Indomaret sekarang sudah terima juga. Kadang juga sudah mulai ada bazar-bazar, walaupun masih dibatasi ya. Infonya ya dari sesama teman UMKM," katanya.

Ke depan, Mariani pun berharap bisa dibantu BRI lagi untuk mendapatkan KUR.

"Kami baru tahu, ternyata kalau sudah ambil Kupedes tidak bisa lagi ke KUR. Saya sih berharap bisa dibantu untuk dapat alokasi dana KUR lagi. Karena namanya usaha rumahan inikan naik turun. Sebab kami ada rencana untuk membangun sedikit lagi halaman rumah itu untuk tempat praktek," ucapnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved