Rayakan Imlek 2022, Ini Tradisi Berbagi Angpau di Vihara Bahtra Sasana Tanjungpinang
Aksi pembagian angpau menjadi hal yang ditunggu-tunggu warga setiap Imlek di Vihara Bahtra Sasana, Tanjungpinang
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah etnis Tionghoa menggelar sembahyang pertama di Hari Raya Imlek 2573 Kongzili di Vihara Bahtra Sasana, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (1/2/2022).
Prosesi ibadah yang masih berdampingan dengan pandemi Covid-19 saat ini, mengharuskan pengurus vihara mengubah skema ibadah sesuai protokol kesehatan.
Para pengunjung yang hendak sembahyang diminta bergantian masuk ke ruang peribadahan dan saling berjaga jarak.
Menariknya usai sembahyang, aksi pembagian angpau dari para pengunjung menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh warga di kawasan Pasar Kota Lama, Jalan Merdeka.
Seperti yang dilakukan Joni. Diam-diam seusai menjalankan ibadahnya, laki-laki itu menghampiri sejumlah anak-anak yang telah menanti di pintu masuk vihara.
Ia merogoh pecahan uang Rp 5 ribu dan Rp 2 ribu dari kantong celana kain panjangnya. Lembar demi lembar uang ia bagikan kepada anak-anak yang mulai berkerumun dan berlarian dari sudut yang tak terduga.
"Bagi-bagi angpau ini sudah budaya tiap tahunlah. Kalau selesai ibadah pasti ngasih ke warga atau anak-anak," ujarnya kepada Tribunbatam.id.
Selain karena tradisi, menurutnya aksi berbagi angpau ini menjadi salah satu bentuk syukur berbagi kepada sesama.
Baca juga: Atraksi Barongsai Meriahkan Perayaan Imlek 2022 di Vihara Ngo Hu Xian Ko Karimun
"Ya supaya dapat berbagi dan membantu ekonomi mereka juga," terangnya.
Sejak pagi, Joni sudah datang ke vihara. Ada pun untuk teknis sembahyang di tengah pandemi Covid-19, dibuat secara teratur sesuai protokol kesehatan.
"Tadi saat sembahyang dibuat jarak dan diimbau untuk tidak berkerumun. Pengunjung yang beribadah juga tetap memakai masker, pintu masuk dan keluar juga dibuat berbeda," ungkapnya.
Lebih lanjut di perayaan Imlek 2022 shio macan air ini, Joni berharap agar ekonomi semakin baik dan membawa keberuntungan bagi seluruh umat.
"Harapannya untuk lebih baik lagi di masa depan, ekonomi kita juga supaya lebih bagus lagi gitu,"katanya.
Ia pun mengaku bersyukur pada perayaan Imlek kali ini dapat berkumpul bersama keluarga besar.
"Tahun ini cukup baiklah bisa berkumpul sama keluarga, bahkan saudara yang dari Batam juga bisa ikut datang untuk merayakan Imlek meski masih di tengah Pandemi," ucapnya.
Perayaan di Karimun
Perayaan Imlek 2022 di Kampung Tionghoa atau Chinese Town di Karimun berlangsung meriah.
Dari pantauan TribunBatam.id, ribuan masyarakat Tionghoa melakukan peribadatan secara bergantian di setiap vihara.
Salah satunya di Vihara Ngo Hu Xian Ko yang berada di Jalan Antena Kelurahan Meral Kota, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, pada Selasa (1/2/2022).
Sembahyang etnis Tionghoa ini ditandai dengan atraksi dua barongsai dan petasan yang dijejer di area pintu vihara.
Atraksi barongsai ini menuai perhatian masyarakat pribumi yang ikut menyaksikan seraya berswafoto di spot-spot foto yang disediakan.
Tidak hanya itu, pernak-pernik Imlek seperti lampoin serta aneka bunga sakura juga terpasang di sepanjang jalan sekitar satu kilometer memasuki area vihara.
Setelah atraksi, dua barongsai itu menaburkan ribuan permen sebagai simbol kebahagiaan merayakan Gong Xi Fa Cai yang kemudian diambil secara rebutan oleh anak-anak.
Wakil Ketua Pengurus Vihara Ngo Hu Xian Ko, Hermanto menjelaskan, pernak-pernik yang dijajakan tahun ini lebih meriah jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Libur Imlek, Pantai Trikora 4 Pulau Bintan Diserbu Warga
Baca juga: Demi Angpau, Puluhan Pengemis Ngumpul di Vihara Boen Tek Bio Saat Malam Tahun Baru Imlek
"Tahun sebelumnya perayaan Imlek digelar dengan keterbatasan. Sementara tahun ini bersyukur bisa digelar meriah. Namun tetap mematuhi protokol kesehatan," ucap Hermanto.
Hermanto menambahkan, perayaan imlek tahun ini juga digelar secara bergantian untuk menghindari desak-desakan jemaat saat melakukan peribadatan.
"Kami memerintahkan dalam melakukan Pai Ping An (sembahyang-red) secara bergantian hingga sore hari," tambahnya.
Terakhir, perayaan Imlek di tahun Macan Air tahun 2573 Kongzili ini akan digelar hingga dua pekan mendatang.
"Perayaan Imlek ini nantinya akan digelar hingga di hari ke-14 atau tanggal 15 atau 16 yakni Cap Go Meh yang diawali dengan berdoa bersama," pungkasnya.
Sejumlah Pertokoan Tutup
Sementara itu para perayaan Imlek, sejumlah pertokoan di kawasan Kampung Tionghoa di Karimun tutup.
Pantauan TribunBatam.id, pertokoan yang ada sepanjang jalan Meral Kota Kecamatan Meral, dan Jalan Nusantara Kecamatan Karimun, tutup.

Tak ada satupun pertokoan yang buka seperti biasa. Mulai toko sembako, toko tas, kedai kopi, toko baju, money changer, salon, toko jam tangan, serta toko bangunan.
Tampak sejumlah ruas jalan Chinese Town ini terlihat sepi bahkan lengang, tanpa adanya kendaraan roda dua maupun roda empat yang terparkir di tepi ruas jalan.
Menurut pengalaman, sejumlah pertokoan ini biasanya tutup selama satu hingga tiga hari ke depan. Tutupnya sejumlah pertokoan ini juga mempengaruhi aktivitas masyarakat.
Salah satunya, Sari. Ia mengatakan, sepinya kawasan Chinese Town membuatnya harus libur berdagang sarapan pagi di kawasan tersebut.
"Harus libur, karena yang punya ruko orang Tionghoa, dan di hari biasa pelanggan yang makan di sini juga orang Tionghoa," ucapnya.
Hal serupa dialami rerata warga pribumi yang biasanya belanja di toko milik warga etnis Tionghoa.
Warga harus bergeser dan mencari bahan yang diperlukan di tempat lain.
"Kita ya memaklumi karena ini perayaan keyakinan mereka. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan mungkin alternatifnya bisa belanja di tempat lain," pungkasnya. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak/YeniHartati)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google