MASTERCHEF INDONESIA 9
Chef Juna Diisukan Berhenti Jadi Juri Masterchef Indonesia, Penonton Protes: Kurang Greget
Muncul isu Chef Juna tak gabung di Masterchef Indonesia lagi setelah muncul unggahan dari Chef Arnold yang mengungkapkan perpisahan.
Sehingga Ia pun diberi julukan "polisi piring dari para peserta MasterChef Indonesia.
Julukan tersebut karena dalam acara MasterChef Indonesia Chef Juna kedapatan beberapa kali ikut mengomentari piring saji yang dipakai peserta.
Juna juga sering mengomentari piring saji yang digunakan peserta dibandingkan dua rekan juri lainnya.
"Kamu mesti hati-hati, segitu banyak kondimen dan komponen di piring kamu seharusnya pakai piring yang lebih besar lagi," kata Juna dikutip dari Youtube audisi Dinda MasterChef Indonesia Senin (24/1/2022).
Menurut Juna, makanan yang disajikan oleh Dinda, terdiri dari satu ekor ayam muda, kuah, sambal, nasi, serta sayur pendamping terlalu sempit ditaruh dalam satu piring ukuran sedang.
Ia sendiri tampak mengalami kesulitan mengambil makanan saat sesi penilaian.
Baca juga: Isu Chef Juna Berhenti Jadi Juri MasterChef Indonesia 9 Berhembus Lagi, Chef Arnold Beri Sinyal Ini
Pada MasterChef Season 9 ini, Juna juga mengomentari piring saji yang digunakan peserta Victor yang menyajikan Nasi Goreng Kampung Malaysia di mangkuk sup.
"Nasi goreng itu biasanya (masak pakai) wok dan sangat panas, kalau dia (mangkuk) tinggi seperti itu yang ada di bawahnya stiff (ketat) dan itu menjadikan teksturnya kurang baik karena panasnya tidak keluar," kata Juna.
Selain dua kejadian tersebut, Juna juga sering mengomentari plihan warna dan bentuk piring saji yang dipilih peserta MasterChef Indonesia.
Seberapa penting memilih piring saji makanan?
Piring saji adalah satu alat penting dalam menata makanan atau dikenal plating di dunia kuliner.
Juna menjadi polisi piring karena berbagai pertimbangan yang biasanya selalu ia sebutkan kepada peserta yang salah memilih piring saji.
Dilansir dari Nisbets, penataan makanan memiliki banyak keuntungan bagi si pemasak atau koki dan konsumen.
Makanan yang ditata dengan apik dapat meningkatkan tampilan makanan dan memberikan pengalaman makan lebih kepada konsumen.
Selain itu juga dapat membangun reputasi koki dan restoran, meningkatkan kreativitas, meningkatkan nilai jual, menjadi alat iklan gratis, dan meningkatkan selera makan.
Presentasi makanan yang maksimal juga dilakukan restoran untuk menarik konsumen anak-anak dengan bentuk makanan dan piring yang imut.
Plating makanan dinilai semakin penting pada zaman ini, karena banyak orang tidak segan mengabadikan tampilan makanan cantik dan mengunggah foto tersebut di media sosial.
(Tribunbatam.id/*)