Bank Indonesia Sebut Inflasi Berada di Level Rendah dan Terkendali
Bank Indonesia menyebut saat ini inflasi di Indonesia berada di level rendah dan terkendali. Ada sejumlah komoditas penyumbang deflasi selama Februari
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran Covid-19, Bank Indonesia mencatat perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik.
Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Februari 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu keempat Februari 2022 diperkirakan mengalami deflasi sebesar -0,05 persen (mtm) sehingga secara tahun kalender sebesar 0,51 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,02 persen (yoy).
Penyumbang utama deflasi Februari 2022 sampai minggu ke empat yaitu komoditas telur ayam ras (-0,12 persen, mtm), minyak goreng (-0,11 persen, mtm), daging ayam ras (-0,10 persen, mtm), cabai rawit (-0,05 persen, mtm), serta jeruk dan angkutan udara masing-masing menyumbang sebesar (-0,01 persen mtm).
Baca juga: DAFTAR Harga Terbaru Gas LPG Ukuran 5,5 Kg dan 12 Kg Pasca Kenaikan Pekan Lalu
Baca juga: Kabar Gembira, BP Bintan Bakal Bangun Jalan Lingkar 5,4 Km untuk Merangsang Investasi
Sementara itu, komoditas yang menyumbang inflasi pada periode ini yaitu bawang merah (0,06 persen, mtm), tomat dan sabun detergen bubuk atau cair masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), serta beras, daging sapi, tempe, cabai merah, emas perhiasan, dan rokok kretek filter yang masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen (mtm).
"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri)