Inilah Maskapai Penerbangan yang Tak Wajibkan Penumpang Pakai Masker di Pesawat

TRIBUNBATAM.id - Kabar terbaru dan sedikit mengejutkan datang dari dunia penerbangan.

Sebuah maskapai penerbangan secara resmi menyatakan telah menghapus aturan pemakaian masker.

Dengan kata lain, penumpang dalam pesawat bebas memilih apakah mau memakai masker atau tidak.

Kabar ini sedikit mengejutkan, karena kini masker sudah menjadi kebiasaan dan hal wajib di area publik.

Terlebih penggunaan masker menjadi hal umum sejak awal kemunculan pandemi pada akhir tahun 2019 lalu.

Aturan "tak lazim" di masa pandemi ini dilakukan maskapai penerbangan Inggris, Jet2.

Pengumuman itu disampaikan Jet2 melalui situs resminya, yang membagikan informasi syarat memakai masker di bandara atau pesawat sudah tak berlaku lagi, khususnya untuk Inggris dan Irlandia.

Baca juga: Perbedaan Masker KF95, KF94 dan N95, Mana Lebih Efektif Halau Corona?

Baca juga: Kasus Covid-19 Tanjungpinang Terus Naik, Tim Gabungan Razia Masker di Tempat Keramaian

Namun sesuai peraturan dari Pemerintahan Inggris Raya, memakai masker tetap dianjurkan saat penumpang tiba di negara tujuan.

"(Memakai masker) bukan lagi persyaratan hukum untuk mengenakan masker wajah di bandara atau di pesawat kami."

"Namun, sesuai panduan Pemerintah Inggris Raya, kami menyarankan Anda untuk terus mengenakan masker, juga ketika tiba di destinasi tujuan di luar negeri," tulis Jet2 dalam situsnya, yang dilansir dari kompas.com.

Diketahui bahwa peraturan ini berkaitan dengan keputusan Pemerintahan Inggris yang mencabut syarat memakai masker.

Di mana setiap maskapai bebas membuat peraturan masing-masing soal pemakaian masker untuk penumpang.

Kendati demikian, maskapai penerbangan lain dari Inggris, seperti British Airways dan Virgin Atlantic tetap mewajibkan penggunaan masker untuk penumpangnya.

Baca juga: Warga di 43 Negara Tidak Wajib Masker, Ini Daftarnya

Baca juga: Amanda Manopo Pakai Masker Seharga Rp 3 Juta, Warganet Heboh: Sultan Beneran

"Mengenakan masker wajah masih menjadi kebijakan kami," tulis maskapai itu.

"Kami memberlakukan kebijakan ini untuk melindungi penumpang kami yang paling rentan dan mematuhi hukum negara-negara di seluruh dunia.

.

.

.

(*/ TRIBUNBATAM.id)