Kasus Ibu Bunuh Anak di Brebes, Hamidah Kaget Perangai Kakak Ipar Mendadak Berubah
Polisi melakukan pemeriksaan kejiwaan dalam kasus ibu bunuh anak kandung di Brebes.
TRIBUNBATAM.id - Polisi melakukan pemeriksaan kejiwaan dalam kasus ibu bunuh anak kandung di Brebes.
Tes kejiwaan dilakukan untuk mengetahui kondisi kejiwaan pelaku dalam kasus ibu bunuh anak di Brebes.
Kasus ibu bunuh anak di Brebes terjadi di Sokawera Desa/Kecamatan Tonjong, Brebes, Minggu (20/3/2022).
Warga masih bertanya-tanya mengapa sang ibu tega membunuh anak kandung.
Kasus ini bermula saat Kanti Umi (35) menganiaya ketiga anaknya hingga satu di antaranya tewas.
Sementara, dua bocah lainnya harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka cukup serius di bagian wajah, leher, dan dada.
Baca juga: Pembunuhan Sadis, Ibu Tega Habisi Nyawa Anaknya Dengan Pisau 1 Tewas 2 Kritis
Dua anak tersebut dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar dengan pelayanan lengkap di RSUD Prof Margono Soekarjo Purwokerto Banyumas.
Kejadian pilu ini menyebabkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, maupun teman dekat korban.
Selain itu, kejadian ini juga menimbulkan trauma pada para saksinya.
Trauma juga dipendam Hamidah (37) yang merupakan keluarga korban.
Dia merupakan orang pertama yang mendengar jeritan dari korban anak-anak dari dalam kamar.
Hamidah mengaku kaget atas kejadian nahas ini.
Menurutnya, selama ini sang ibu alias terduga pelaku sangat menyayangi anak-anaknya.
"Saya yang serumah dengannya kaget. Karena kakak ipar saya selama ini sayang dan lembut sama anak-anaknya," katanya.
Menurut Hamidah terduga pelaku tidak pernah ada masalah keluarga.
Namun, memang orangnya tertutup.
Ditanya terkait kemungkinan adanya masalah ekonomi, Hamidah mengatakan selama ini terduga pelaku mengandalkan uang bulanan dari suaminya yang bekerja di Jakarta.
Baca juga: Polisi Tahan Tangis Ceritakan Kronologis Pembunuhan Tragis Ibu dan Anak 5 Tahun
"Sebenarnya pelaku dulunya sebagai perias pengantin. Namun, karena tidak ada yang menjaga anaknya, terpaksa memilih berhenti dan mengandalkan kiriman uang suaminya," imbuhnya.
Pada malam kejadian ia tidur serumah dengan tiga korban dan terduga pelaku, namun tidak sekamar.
Mendengar keributan dan teriakan anak-anak ia berupaya membuka kamar dimana anak-anak dan ibunya tidur.
Lantaran pintu dikunci dari dalam, ia pun berteriak meminta tolong.
Beruntung ada tetangga yang mendengar teriakan Hamidah dan langsung mencoba membuka paksa pintu menggunakan alu atau alat unuk menumbuk.
Setelah pintu berhasil dibuka, tiga anak sudah terkapar dengan luka sayatan di sejumlah bagian tubuh.
Dua anak masih selamat dan langsung dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius, yakni si sulung KS (10) dan si bungsu EM (5).
Sementara, si anak kedua, AR bocah perempuan berusia 7 tahun, sudah tidak bernyawa.
AR sudah dimakamkan di tempat pemakaman setempat pada Minggu (20/3/2022).
Korban yang masih duduk di bangku kelas 1 SD ini dihabisi ibu kandungnya saat masih terlelap tidur.
Jenazah dimakamkan usai dilakukan pemulasaraan oleh petugas medis.
Pihak keluarga menolak untuk diautopsi, sehingga jenazah langsung dilakukan proses pemakaman.
Sementara itu, terduga pelaku, KU (35) dibawa ke Mapolres Brebes untuk pemeriksaan.
Pemeriksaan Kejiwaan
Penyidik Polres Brebes bakal memanggil ahli kejiwaan untuk memeriksa Kanti Umi (35), ibu tiga anak yang tega menganiaya ketiga anaknya hingga satu di antaranya tewas.
Warga Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, itu diduga mengalami depresi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Brebes AKP Syuaib Abdullah mengatakan, Kanti terindikasi mengalami gangguan kejiwaan.
"Motif pelaku masih dalam proses penyelidikan. Karena memang, dalam hal ini, terduga pelaku ada dugaan depresi. Penyelidikan lebih lanjut, apakah ada gejala depresi ataupun gangguan kejiwaan. Nanti akan panggil ahli kejiwaan," kata Syuaib Abdullah, di Mapolres Brebes, Minggu (20/3/2022).
Syuaib mengatakan, polisi telah mengamankan terduga pelaku.
Pelaku menganiaya tiga anak kandung, hingga satu di antaranya meninggal dunia karena luka di leher.
Sedangkan dua lainnya, saat ini, masih dirawat di rumah sakit.
Barang bukti yang diamankan dikirim ke ke Laboratorium Forensik.
Polisi telah memeriksa tiga orang saksi, namun belum ada penetapan tersangka.
"Penetapaan tersangka belum karena masih proses penyelidikan. Karena kami harus hati-hati dalam penetapan tersangka karena ada dugaan gangguan kejiwaan," ujarnya.(tribunnews)
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Pengakuan Saksi Sekaligus Keluarga Ibu Bunuh Anak Kandung di Brebes: Sayang dan Lembut sama Anak