IDI Berhentikan Terawan Agus Putranto, Penggagas Vaksin Nusantara
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memecat Dr Terawan Agus Putranto. Pemecatan berdasarkan rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran
TRIBUNBATAM.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memecat Dr Terawan Agus Putranto. Pemecatan berdasarkan rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).
Lantas apa yang menjadi penyebab Terawan Agus Putranto dipecat?
Berdasarkan surat edaran berkop surat Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang diterima Tribunnews.com, berisi tentang Penyampaian Hasil Keputusan MKEK Tentang Dr. Terawan AGus Putranto, Sp. Rad.
Surat itu bertuliskan Jakarta, 8 Februari 2022 bernomor 0280/PB/MKEK/02/2022, ditujukan kepada Ketua Umum PB IDI berisi mengenai hasil keputusan MKEK setelah Rapat Pleno MKEK Pusat IDI pada 8 Februari 2022.
Adapun rapat itu mempertimbangkan Rapat Koordinasi MKEK Pusat IDI bersama MKEK IDI Wilayah dan Dewan Etik Perhimpunan pada 29-30 Januari 2022, khususnya pada sesi Dr Terawan.
Di poin kedua, MKEK Pusat IDI meminta kepada Ketua PB IDI segera melakukan penegakan keputusan MKEK berupa pemecatan tetap sebagai anggota IDI.
Baca juga: Moeldoko Disuntik Vaksin Nusantara oleh Terawan: Semoga Tidak Diasumsikan Macam-macam
Tertulis di dalamnya, hal itu dikarenakan Dr. Terawan dinilai melakukan pelanggaran etik berat (serious ethical misconduct).
Serta tidak melakukan itikad baik sepanjang 2018-2022.
Sementara, Tribunnews.com merangkum isi edaran sedikitnya lima poin alasan Dr Terawan dipecat.
1. Yang bersangkutan belum menyerahkan bukti telah menjalankan sanksi etik sesuai SK MKEK No. 009320/PB/MKEK-Keputusan/02/2018 tertanggal 12 Februari 2018 hingga hari ini.
2. Yang bersangkutan melakukan promosi kepada masyarakat luas tentang Vaksin nusantara sebelum penelitiannya selesai.
3. Yang bersangkutan bertindak sebagai Ketua dari Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Klinik Indonesia (PDSRKI) yang dibentuk tanpa melalui prosedur yang sesuai dengan Tatalaksana dan Organisasi (PRTALA) IDI dan proses pengesahan di Muktamar IDI.
4. Menerbitkan Surat Edran nomor: 163/AU/Sekr.PDSRKI/XII/2021 tertanggal 11 Desember 2021 yang berisikan instruksi kepada seluruh ketua cabang dan anggota PDSRKI di seluruh Indonesia agar tidak merespon ataupun menghadiri acara PB IDI.
5. Yang bersangkutan telah mengajukan permohonan perpindahan keanggotaan dari IDI Cabang Jakarta Pusat ke IDI Cabang Jakarta Barat, yang salah satu syaratnya adalah mengisi form mutasi keanggotaan yang berisi pernyataan tentang sanksi organisasi dan/atau terkena sanksi Ikatan Dokter Indonesia.
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto Diberhentikan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat.
Keputusan ini merupakan rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).
Sejumlah masalah diduga menjadi penyebab keputusan MKEK tersebut.
Profil Dr Terawan
Dikutip dari Tribunnewswiki, Terawan lahir di Yogyakarta pada 5 Agustus 1964.
Dirinya dikenal cukup lama berkecimpung dalam dunia medis seperti menjadi TNI AD, dokter kepresidenan, dan pernah menjadi Kepala RSPAD Gatot Subroto.
Sementara mengenai riwayat pendidikannya, dirinya mengawali menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran UGM pada tahun 1990.
Kemudian, dirinya pun mengambil pendidikan master Spesialis Radiologi di Universitas Airlangga di tahun 2004.
Setelah lulus, Terawan pun melanjutkan menempuh pendidikan doktoral di Fakultas Kedokteran Universitas Hassanudin, Makassar di tahun 2013.
Terawan menemukan sebuah metode yang disebut brain flushing dan tertulis di dalam disertasinya berjudul “Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis”.
Namun, disertasinya tersebut mengundang pro dan kontra dari para praktisi dan akademisi kedokteran.
Menurut risetnya, seorang pasien stroke dapat sembuh selang 4-5 jam setelah operasi.
Hasil penelitiannya berupa metode penyembuhan terhadap pasien stroke ini juga telah dipatenkan di Jerman dengan nama ‘Terawan Theory’.
Selain itu, metode penyembuhan Terawan ini diakui pernah menyembuhkan 40 ribu pasien.
Hanya saja, dirinya menolak untuk menjelaskan di berbagai macam forum ilmiah kepada sejawat kedokteran untuk menghindari penyalahgunaan cuci otak tersebut.
Akhirnya, Terawan pun mengungkapkan metode tersebut ke publik di mana caranya adalah dengan memasukan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke.
Ia mengaku cara tersebut dilakukan untuk mencari tahu apakah terdapat penyumbatan pembulu h di area otak.
Selanjutnya, ia menyebut memasukkan cairan Heparin ke dalam pembuluh darah yang memberi efek anti pembekuan darah.
Dengan metodenya ini, ia mengaku pernah menangani beberapa tokoh nasional seperti Wakil Presiden era Soeharto, Try Sutrisno, mantan kepala BIN, Hendropriyono, hingga Dahlan Iskan.
Isiator Vaksin Nusantara
Saat pandemi Covid-19 sampai di Indonesia, Terawan inisiator dalam penanganannya dengan membuat vaksin yang disebut Vaksin Nusantara.
Dikutip dari Tribunnews, ia mengungkapkan dalam rapat dengar pendapat (RDP) pada Rabu (16/6/2021) bahwa Vaksin Nusantara dapat dengan mudah menangkal varian baru vierus corona.
“Bagaimana Vaksin Nusantara ini menghadapi varian baru? Gampang sekali, hanya perlu 8 hari. Antigennya saya ganti,” tuturnya.
Dirinya mengatakan, hal yang perlu dilakukan adalah menggsanti antigen yang cocok sesuai dengan varian baru yang dihadapi.
“Antigen itu adalah rekombinan dari spike S. Jadi kita tinggal lihat dia mutasi mana dan tinggal, kita gabung-gabung saja.”
“Kita tambahi misalnya dari Inggris, Afrika, atau India,” ujarnya.
Kemudian sosok yang pernah disuntik Vaksin Nusantara adalah Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto sebagai vaksin booster.
Selain itu proses penyuntikan juga langsung dilakukan oleh Terawan.
Lantas, vaksinasi tersebut diunggah oleh Prabowo melalui akun Instagram pribadinya, @prabowo.
Ia pun mengucapkan terimakasih kepada Terawan atas penemuan vaksin Nusantara.
“Meningkatkan imun dan kekebalan tubuh dengan vaksin Nusantara.”
“Terima kasih Letnan Jenderal TNI (Purn,) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad atas booster Vaksin Nusantara yang telah diberikan kepada saya,” tulis Prabowo di akun Instagramnya.
Selain Prabowo, Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko juga disuntik vaksin Nusantara oleh Terawan.
Hal itu diketahui dari akun Instagram Moeldoko, @dr_moeldoko pada 30 Juli 2021.
“Hari ini, saya menerima suntikan vaksin Nusantara untuk mencegah penularan Covid-19 dari Letjen (Purn) Terawan Agus Putranto di DSPAD Gatot Soebroto,” tulis Moeldoko.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Rina Ayu Pancarini)(Tribunnewswiki.com/Dinar Fitra Maghiszha)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Terawan Agus Putranto, Mantan Menteri Kesehatan yang Dipecat dari IDI