MASTERCHEF INDONESIA 9
Biodata Mei-Mei MasterChef Indonesia 9, Peserta Tertua yang Tak Bisa Diremehkan
Mei-Mei menjadi peserta tertua di MasterChef Indonesia 9 dengan kemampuan yang tak bisa diremehkan. Simak profil dan biodata peserta asal Pekanbaru
TRIBUNBATAM.id - Mei-Mei menjadi peserta tertua di MasterChef Indonesia 9.
Hingga saat ini, tersisa 8 peserta yang berjuang di kompetisi memasak nasional itu.
Dari kedelapan peserta itu, Mei-Mei menjadi peserta yang paling tua di antara peserta lain.
Namun, kemampuannya tak bisa dianggap remeh.
Mei-Mei paling ahli dalam masakan Nusantara dan baking.
Dia juga beberapa kali mampu mengolah masakan western dengan hasil yang begitu memukau.
Baru-baru ini, Mei-Mei juga berhasil membuat juri takjub saat memasak hidangan Salmon en Croute.
Hidangan khas Prancis itu memadukan puff pastry, ikan salmon, cream dan sayuran sebagai isinya.
Kendati belum pernah memasaknya, Mei-Mei mampu memasak dengan maksimal.
Bahkan, hidangannya menjadi yang terbaik di antara peserta lainnya.
Para juri begitu terpukau dan memuji hasil masakan Mei-Mei.
Sebab, hidangan itu terbilang sulit lantaran membutuhkan banyak teknik memasak.
Berkat hidangannya itu, Mei-Mei lolos ke 8 besar.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Mei-Mei?
Simak profil dan biodata Mei-Mei MasterChef Indonesia 9 berikut ini.
Mei-Mei memiliki nama lengkap Mei-Mei Tanujaya.
Dia lahir di Pekanbaru, 2 Oktober 1975.
Perempuan keturunan Tionghoa ini mahir memasak beragam jenis hidangan mulai dari Chinesse food, masakan Nusantara, hingga aneka kue.
Selain menjadi ibu rumah tangga, Mei-Mei juga memiliki bisnis baking house.
Tak heran jika dirinya sangat mahir dalam baking.
Perjalanan perempuan berusia 46 tahun ini terbilang tak begitu mulus di ajang MasterChef Indonesia 9.
Saat audisi, Mei-Mei mengantongi dua yes, sehingga harus melalui babak bootcamp dengan apron abu-abu di tangannya.
Setelah masuk di galeri MasterChef Indonesia 9, Mei-Mei menunjukkan kemampuannya.
Performa Mei-Mei bisa dibilang naik turun selama di galeri.
Dia tercatat pernah enam kali masuk Pressure Test.
Namun, dia tak menyerah dan selalu mau belajar.
Meski awalnya dianggap lemah pada masakan western, Mei-mei mampu menunjukkan perkembangannya.
Dia semakin mahir dalam memasak beragam hidangan.
Selama di galeri, dia berhasil memenangkan 4 kali tantangan.
Empat kemenangannya itu diperoleh dari dua individu dan 2 team.
Selain memasak, Mei-Mei rupanya juga hobi travelling.
(TRIBUNBATAM.id/Widi Wahyuning Tyas)