APA Itu Penyakit Hemofilia? Simak Gejalanya pada Anak-anak
Hemofilia merupakan jenis penyakit yang lebih banyak dialami oleh laki-laki. Lantas, apa itu hemofilia dan apa saja gejalanya? Simak pembahasannya.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Peringatan Hari Hemofilia Sedunia jatuh pada hari ini, Minggu (17/4/2022).
Sejumlah komunitas hemofilia, baik nasional maupun internasional menggelar peringatan dengan menyebarkan informasi kepada masyarakat awam tentang apa itu penyakit Hemofilia.
Dokter Spesialis Anak RSUD Raja Ahmad Tabib Kepulauan Riau (Kepri), Dr. Helmi Tri Puji Lestari, Sp.A, Msc, mengungkapkan, Hemofilia adalah penyakit gangguan pembekuan darah akibat defisiensi (kekurangan) salah satu protein yang penting dalam proses pembekuan darah.
Penyakit ini bukan disebabkan oleh penularan virus atau bakteri, melainkan 70 % kasusnya diturunkan secara genetis, dan 30 % lainnya terjadi akibat mutasi gen.
Umumnya, penyakit ini lebih sering ditemukan pada penderita berjenis kelamin laki-laki.
Sebab, laki-laki memiliki susunan kromosom XY, sedangkan perempuan memiliki susunan kromosom XX. Sementara, kromosom X sendiri sangat dibutuhkan sebagai faktor pembekuan darah.
Ada beberapa jenis penyakit Hemofilia, berdasarkan defisiensi faktornya digolongkan dalam Hemofilia A (defisiensi faktor VIII) dan Hemofilia B (defisiensi faktor IX).
Baca juga: SEJAK Akses Dibuka, 286 Orang Tinggalkan Tanjungpinang Menuju Singapura dan Malaysia
Baca juga: Pemerintah Tetapkan Biaya Haji 2022 Rp 39,8 Juta per Jemaah, Bagaimana di Batam?
"Hemofilia A lebih sering terjadi dibanding Hemofilia B," ujar Helmi.
Sementara itu, berdasarkan tingkat defisiensinya, Hemofilia digolongkan dalam tingkat Ringan, Sedang dan Berat.
Tingkat pembekuan darah pada Hemofilia Ringan masih mencapai 5 % - 40 %, Hemofilia Sedang mencapai 1 % - 5 %, dan Hemofilia Berat hanya mencapai kurang dari 1 %.
Oleh karena penyakit ini merupakan gangguan genetis, maka gejala Hemofilia harus dideteksi sejak dini.
Hal ini guna mencegah kemungkinan terjadinya trauma pada bagian tubuh anak yang mendorong sulitnya terjadi pembekuan darah.
Selain itu, mengenali Hemofilia sedari dini juga dapat membekali anak dengan perawatan khusus bagi pasien Hemofilia.
Beberapa gejala Hemofilia yang umum terjadi, yakni mengalami pendarahan yang sulit berhenti pada luka. Hal ini terutama terjadi pada luka pasca operasi, cabut gigi, sunat atau luka berat akibat kecelakaan.
Gejala lainnya adalah pendarahan spontan yang berulang disertai nyeri yang hebat pada sendi, dan otot rongga tubuh lainnya.