TADARUS RAMADAN
Ceramah Ramadan - Petunjuk Rasulullah untuk Meraih Lailatul Qadar
Salah satu keistimewaan bulan suci Ramadan yakni terdapat peristiwa Lailatul Qadar. Lailatul Qadar diungkapkan dalam Alquran, dimana Allah SWT berfirm
Petunjuk Rasulullah untuk Meraih Lailatul Qadar
KH Luqman Rifa’i S.Ag
=========================
Salah satu keistimewaan bulan suci Ramadan yakni terdapat peristiwa Lailatul Qadar. Lailatul Qadar diungkapkan dalam Alquran, dimana Allah SWT berfirman dalam surat Al-Qadr ayat 1-5.
“ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.(1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan (3) Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan (4) Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar (5)’
Sebuah malam yang sungguh sangat istimewa. Allah SWT mengemukakan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang lebih utama dibandingkan 1000 bulan. Bahkan banyak malaikat yang turun ke bumi untuk mengatur urusan dengan izin Allah SWT hingga terbitnya fajar.
Sebagai seorang mukmin tentu berharap mendapatkan Lailatul Qadar. Lalu bagaimana kiat untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar? Caranya yakni mencontoh apa yang dikerjakan oleh baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Dari Aisyah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW ketika masuk 10 hari terakhir bulan Ramadhan, mengencangkan tali pinggang (kain sarungnya), menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya” (HR. Bukhari Muslim).
Maka dari sini dapat kita ambil sebuah kesimpulan, di antara cara yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW bagi kita yang ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah sebagai berikut. Pertama, mengencangkan tali pinggang (kain sarungnya). Para ulama hadist menjelaskan, mengencangkan tali pinggang (kain sarungnya) bermakna saat masuk 10 hari terakhir Ramadan, Rasulullah Muhammad SAW mengurangi bersenang-senang bersama istri ataupun keluarganya. Nabi Muhammad ingin memusatkan perhatian hanya tertuju untuk Allah SWT. Oleh karena itu marilah kita berkonsentrasi tertuju kepada Allah SWT, memperbanyak amal ibadah, dan mengurangi bersenang-senang bersama istri dan keluarga.
Selanjutnya kiat yang kedua, menghidupkan malam-malam 10 hari terakhir Ramadan dengan aneka ragam amal ibadah. Amal ibadah yang dilakukan seperti sholat sunnah, membaca Alquran, berdzikir, dan begitu seterusnya kebaikan-kebaikan kita lakukan.
Kemudian yang ketiga, membangunkakan keluarganya. Inilah teladan Nabi Muhammad yang bisa kita jadikan pedoman. Bahwa untuk mendapatkan Lailatul Qadar jangan hanya untuk diri kita, akan tetapi ajak keluarga untuk bersama-sama menyongsong datangnya Lailatul Qadar dengan memperbanyak amal ibadah.
Lalu yang keempat, melaksanakan i’tikaf. Dari hadits riwayat sayyidah ‘Aisyah dikemukakan bahwasanya Nabi SAW biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari Muslim).
Oleh karena itu hendakanya kita melaksanakan i’tikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadan di masjid. Karena i’tikaf adalah salah satu ibadah yang paling mudah mendapatkan Lailatul Qadar.
Ketika seorang muslim masuk masjid berniat i’tikaf. Lalu duduk berdiam diri di masjid, selama tidak berbuat maksiat, maka Allah SWT menilainya sebagai ibadah. Tentu akan makin sempurna pahalanya jika saat i’tikaf diisi dengan zikir, baca Al-Qur’an, sholat sunnah, muhasabah, taubat dan amal ibadah lainnya. Itulah alasan i’tikaf sangat dianjurkan di 10 hari terakhir Ramadan. Sebab i’tikaf adalah cara termudah meraih datangnya Lailatul Qadar.
Kemudian yang terakhir dianjurkan memperbanya doa Allaahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Dari Aisyah ia berkata, “Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan waktu itu?’ Rasulullah bersabda, ‘Ucapkanlah: Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku).’ (HR. Tirmidzi).
Maka marilah kita memperbanyak membaca doa yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW untuk menyongsong Lailatul Qadar. Maka dengan kiat-kiat yang dicontohkan oleh Rasulullah, semoga kita akan menjadi salah seorang yang mendapatkan Lailatul Qadar. Demikian mudah-mudahan bermanfaat.