Jelang Lebaran 2022, Bank Indonesia Kepri dan Pemkab Anambas Pantau Harga Komoditas Pangan

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) melaksanakan peninjauan sejumlah komoditas pangan di Pasar Inpres Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas.

Dalam kegiatan itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri Musni Hardi K. Atmadja tak turun sendirian, melainkan bersama Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris. Mereka ingin memastikan harga-harga tetap terkendali dan tidak terjadi kelangkaan sepekan jelang Hari Raya Idul Fitri.

Musni menyadari, secara historis saat menjelang Idul Fitri sejumlah komoditas pangan biasanya selalu mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan. Oleh sebab itu, pihaknya bersama Pemerintah Daerah Anambas turun langsung meninjau kondisi harga tersebut.

"Jadi kita sama Pak Bupati di sini coba lihat seperti apa lebaran nanti. Apakah harga-harganya mengalami peningkatan yang signifikan apa tidak," ujarnya, Selasa (26/4/2022) di Anambas.

Ia mengatakan, dari hasil peninjauan pihaknya, di Pasar Inpres Tarempa sebagian besar harga komoditas pangan strategis seperti sayuran, beras, tepung masih ditaraf stabil.

"Hanya harga minyak goreng kemasan yang masih tinggi, tentunya hal itu juga mengacu secara nasional lantaran dicabutnya HET oleh Pemerintah Pusat," sebutnya.

Selain itu, stok pangan juga dalam kondisi yang cukup untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Anambas menjelang Idul Fitri.

"Dari penyampaian pedagang kebutuhan pangan cukup dan transportasi yang membawa komoditas juga lancar," terangnya.

Baca juga: Bank Indonesia Tambah Mobil Kas Keliling di Batam, Cek Jadwal & Lokasi Penukaran Uang Baru

Baca juga: BI Perwakilan Kepri Siapkan Uang Tunai Rp2,11 Triliun Untuk Penukaran Hari Raya Idul Fitri

Musni menjelaskan, peninjauan komoditas pangan ini merupakan bagian dari kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dilakukan secara rutin untuk menjaga kestabilan harga.

"Tentunya nanti rutinlah kita mengecek perkembangan harga pangan di Anambas ini, melalui pertemuan dengan tim apakah per triwulan atau per semester," jelasnya.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak dan sesuai kebutuhan supaya harga tetap stabil.

Tidak hanya meninjau bahan pokok, Bank Indonesia Perwakilan Kepri bersama Pemda Anambas juga melaksanakan kegiatan High Level Meeting (HLM) TP2DD dengan tema 'Akselerasi Digitalisasi Transaksi Pemerintah untuk Penguatan Fiskal Daerah'.

"Pelaksanaan ini dalam rangka mengakselerasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) Anambas menuju tahap digital seiring dengan indeksnya yang sudah cukup dekat menuju ETPD tahap digital," ujar Musni.

Menyadari pentingnya elektronifikasi transaksi pemerintah, pada bulan Maret 2021 diterbitkan Keppres No 3 Tahun 2021 tentang Satgas P2DD dan bulan November 2021 diterbitkan Permendagri No. 56 Tahun 2021 tentang TP2DD Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Tata Cara Implementasi ETPD.

"Kedua dasar hukum tersebut mewajibkan terbentuknya TP2DD di masing-masing daerah dan membentuk roadmap serta timeline ETPD sebagai upaya mendorong implementasi non tunai pada transaksi pemerintah daerah," sebutnya lagi.

Oleh karena itu, beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam mengakselerasi ETPD di Kabupaten Anambas, yakni mendorong kerja sama dengan Bank RKUD dalam penyediaan layanan keuangan digital, khususnya UE Reader.

Penggunaan SP2D Online dan integrasinya dengan CMS dapat didorong melalui fasilitasi koordinasi antara Bank RKUD dengan Pemda setempat bersama dengan otoritas sistem pembayaran serta mendorong penerimaan melalui QRIS dan Teller melalui edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan literasi dan minat masyarakat dalam bertransaksi non tunai.

"Untuk memotivasi Pemda dalam mendorong inovasi dan perluasan ETPD, Satgas P2DD akan menyelenggarakan Championship TP2DD 2022 yang memperhitungkan aspek proses, aspek output, dan juga aspek outcome. Selain itu, Kabupaten Anambas perlu rasanya berkoordinasi dengan Bank Riau Kepri sebagai bank pengelola RKUD dan memanfaatkan Sistem Informasi P2DD agar partisipasi dalam championship dapat optimal," terang Musni.

Di kesempatan yang sama, Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris mengatakan, dengan banyaknya komoditas pangan yang didatangkan dari daerah luar seperti Tanjungpinang dan Batam, ia meyakini risiko kerugian yang dialami oleh para pedagang pasar menjadi lebih besar.

"Seperti tadi kita jumpai sayur labu siam, barang itu didatangkan dari luar dengan perjalanan sangat jauh sementara labu siam itu sangat rentan busuk ditambah lagi musim gelombang tinggi berhari-hari, pasti juga akan mengalami kerusakan," terangnya.

Maka dari itu, pihaknya turut mendorong masyarakat, khususnya para petani setempat untuk meningkatkan hasil kebunnya, khususnya jenis sayuran agar dapat memenuhi dagangan para penjual di pasar.

Sebab dari hasil peninjauannya di Pasar Inpres Tarempa, sejumlah pedagang mengungkapkan bahwa kebanyakan para petani merupakan perantau dari daerah luar.

"Pemerintah terus berupaya mendorong para petani tempatan, terkait lahan tersedia banyak. Persoalannya kini ada pada kemauan dan minat masyarakat khususnya para petani. Kita dari pemerintah siap mendukung, seperti beberapa waktu yang lalu kita telah membagikan beberapa bibit jenis sayur," ujarnya.

"Nantinya kita akan carikan solusi supaya mindset masyarakat khususnya petani tempatan mulai terbuka. Lahan kita sediakan dan siapa pun yang ingin memanfaatkan dipersilakan untuk hasilnya nanti dapat disuplai ke para pedagang," ujarnya.

(Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google