MUDIK LEBARAN
Cegah Macet Arus Balik Lebaran, Kapolri Himbau Pegawai Swasta dan ASN WFH Satu Minggu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghimbau untuk pegawai swasta dan aparatur sipil negara (ASN) dapat melaksanakan kerja dari rumah atau work fr
TRIBUNBATAM.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghimbau untuk pegawai swasta dan aparatur sipil negara (ASN) dapat melaksanakan kerja dari rumah atau work from home.
Hal ini diungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit pada Kamis (5/5/2022).
"Kita juga mengimbau untuk mengurai arus balik, khususnya bagi instansi- instasi baik itu swasta atau pemerintah yang masih memungkin untuk satu minggu ini, bisa melaksanakan aktivitas dengan menggunakan media yang ada ,seperti online maupun work from home," katanya.
Menurutnya, kebijakan WFH dapat mencegah kemacetan arus balik lebaran 2022.
Jenderal Listyo Sigit pun memberikan saran kepada instansi pemerintah dan swasta untuk menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Perlu diketahui puncak arus balik Lebaran diprediksi jatuh pada tanggal 8 Mei 2022.
Berdasarkan pemantauannya, arus balik Lebaran sudah mulai terjadi pada hari ini.
Kepadatan lalu lintas terjadi dari arah Jawa Barat menuju Jakarta.
Baca juga: Demo 11 April 2022, Wakil Rakyat Jadi Sasaran, Kapolri Waspadai Penyusup
Baca juga: Perintah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo ke Polda Kepri Terkait Pariwisata
Baca juga: Tinjau Arus Mudik Stasiun Senen, Erick Thohir Sebut Kepadatan Makin Berkurang

"Mulai hari ini sudah terjadi peningkatan (kepadatan lalu lintas) di beberapa ruas (jalan raya), khususnya wilayah Jawa Barat yang mengarah ke Jakarta sehingga kita tentunya mempersiapkan strategi dalam mengatur arus balik sama seperti saat mudik kemarin," katanya.
Listyo berharap seluruh instansi dapat menerapkan WFH dan saling berkoordinasi agar tidak menganggu kepentingan instansi tersebut.
"Tentu ini perlu dikoordinasikan sehingga antara perusahan, institusi, perkantoran yang ada. Kemudian bisa berkoordinasi dengan karyawannya. Sehingga proses kegiatan tetap bisa berjalan, namun masyarakat juga tidak menghadapi risiko (kemacetan saat puncak) arus balik," tuturnya.
(*)
.
.
.
Sumber: Kompas.com