Polisi Tangkap Pencuri Anak Doktrin Sesat 12 Korbannya, Rekam Jejak Kriminalnya Mengerikan
Polisi akhirnya menangkap pelaku penculikan belasan anak yang membuat geger publik. Korbannya diketahui mendapat doktrin 'sesat' oleh tersangka.
TRIBUNBATAM.id - Polisi menangkap pelaku pencurian anak berantai yang beraksi di wilayah Jabodetabek.
Tersangka berinsial Ara (27) merupakan warga Jalan Manggis, Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.
Tim gabungan Polres Bogor dan Polres Metro Jakarta Selatan meringkusnya di kawasan Patal Senayan, Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Lokasi ini tak jauh dari ditemukannya korban berinisial Kd (12) saat berada di sebuah warung.
Catatan polisi, setidaknya tersangka sudah menculik 12 anak.
Termasuk seorang anak berinisial FF (11) asal Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor yang sempat dilaporkan hilang oleh keluarga.
Baca juga: Mantan Napi Teroris Culik 10 Anak Laki-laki, Melawan saat Disergap
Baca juga: Monyet Culik dan Bunuh Bayi Umur 2 Bulan, Dilempar ke Dalam Penampungan Air Dari ketinggian
Korban dilaporkan hilang setelah terakhir kali berolahraga di wilayah Kemang, Kabupaten Bogor pada Minggu (8/5/2022) lalu.
Dengan dugaan dibawa orang tidak dikenal dengan modus mengaku Polisi.
Korban kemudian berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di kawasan Jakarta Selatan pada Selasa (10/5/2022).
Belakangan diketahui bahwa FF diduga termasuk korban penculikan anak secara berantai yang mana korbannya lebih dari satu orang dari pelaku yang sama.
Dalam pengungkapan ini, polisi berhasil menyita barang bukti berupa sejumlah ponsel, motor, pakaian, helm hingga tas hitam dengan label tulisan 'Polda Metro Jaya.'
Penyidik Polres Bogor masih mendalami motif tersangka menculik anak secara berantai.
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan bahwa pelaku pernah terjerat pidana sebanyak 3 kali, antara lain 1 kasus penipuan dan 2 kasus terorisme.
Berdasarkan keterangan terbaru, pelaku diduga pernah terlibat dengan pengeboman Sarinah pada 2016 lalu sebagai perekrut calon 'pengantin' atau pelaku bom bunuh diri.
"Namun terhadap keterangan tersebut, kami sedang melakukan cross check dengan data dan fakta-fakta yang kami miliki di database Polri," kata AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).
Selain itu, tersangka ARA juga mengaku pernah terlibat dalam kerusuhan Jakarta pasca pengumuman hasil Pemilu 2019.
Baca juga: Sinopsis Suci Dalam Cinta Malam Ini Pukul 19.40 WIB, Keenan Tuduh Suci Culik Raisa
Baca juga: Prajurit TNI Culik Seorang Pria dan Buang Kejurang, Ternyata Korban Masih Hidup
"Pada saat kami melakukan berita acara pemeriksaan terhadap tersangka, yang bersangkutan juga mengakui keterlibatannya di dalam kerusuhan pada tahun 2019 di Bawaslu," kata AKBP Iman Imanuddin.
Tersangka juga mendoktrin korbannya dengan isi kebencian kepada pemerintah.
"Si tersangka menanamkan kebencian terhadap negara atau terhadap pemerintah kepada para korban. Lalu kemudian diberikan pemahaman-pemahaman yang keliru tentang agama oleh yang bersangkutan kepada para korban tersebut," kata Iman Imanuddin.
Namun terkait hal-hal yang berbau terorisme ini, kata Iman, sementara masih didalami lebih lanjut bahkan melibatkan tim dari Densus 88.
Hal ini pun belum dipastikan sebagai motif utama dari tersangka ARA dalam melakukan penculikan anak, sebab masih ada dua dugaan motif lainnya yang juga kini masih didalami pihak Polres Bogor.
Sementara Ketua RT tempat tinggal ARA mengungkap masa kelam pria itu sejak kecil.
Ketua RT setempat Ahyarudin mengungkapkan, bahwa ARA memang dikenal sebagai sosok anak yang cukup anak nakal sejak kecil.
“Dari kecilnya memang sudah nakal kalau bisa dibilang mah. Saya tahu banget kecilnya. Kalau orang sini bilang mah gak bisa dibilangin, kalau main sama temannya pasti ada aja yang dibuat nangis,” kata Ahyarudin di kediamannya, RT 01/09, Bojongsari Baru, Jumat (13/5/2022).
Baca juga: 6 Anggota TNI AL Culik dan Siksa Warga Sipil Hingga Tewas, KSAL Laksamana Yudo Sampai Minta Maaf
Baca juga: Suami Culik Mantan Pacar Istri dan Minta Ganti Rugi, Mata Korban Dilakban Lalu Dianiaya
Ia membenarkan Ahyarudin bahwa ARA merupakan warga di lingkungannya.
ARA diketahui tinggal bersama sang paman di wilayah tersebut.
"Dari kecil juga disini dia tinggalnya,” kata Ahyarudin.
Bahkan, Ahyarudin menyebut bahwa ARA sudah berulang kali masuk penjara, dan salah satunya adalah akibat kasus pembakaran rumah almarhum Ustaz Jefri Al Buchori beberapa tahun silam.
“Jadi dia 2005 itu sudah cabut dari lingkungan sini, udah sering masuk penjara gara-gara kasus nyolong (mencuri) handphone, tabung gas. Sama yang dulu viral yang ngebakar rumah Ustaz Uje ya si ARA ini,” ungkapnya.
Terkait penangkapan ARA atas kasus penculikan, Ahyarudin pun mengaku baru tahu hari ini.
“Nah kalau soal dia nyulik saya baru tahu tadi. Karena kan memang gak pernah ketemu juga sama si Rizal, terakhir ketemu kan dulu sudah lama banget,” sebutnya.
MOMEN Ayah Korban Bertemu Anaknya
Subeno (42), ayah bocah berinisial Kd (12) menceritakan detik-detik pertemuan pertama dengan anaknya yang menjadi korban penculikan.
Subeno dipertemukan kembali dengan sang anak di Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (12/5/2022) sore.
Sang anak sebelumnya menjadi korban penculikan dengan tersangka ARA.
"Kamis sore saya ke Polres setelah dapat kabar anak saya sudah ditemukan. Saya diantar anggota dari Polsek Pesanggrahan," kata Subeno saat ditemui di kediamannya di kawasan Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Sabtu (14/5/2022).
Setelahnya, Subeno menuju kantor Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan yang berada di lantai 3.
Belum lama menginjakkan kaki di lantai 3, ia melihat KDP berjalan keluar dari salah satu ruangan.
"Begitu saya baru masuk di lantai 3 di Reskrim Polres, dia (Kd) keluar dari pintu nih. Itu sudah kayak kesiram es. Lega, tenang," ujarnya.
Baca juga: Suami Culik Mantan Pacar Istri dan Minta Ganti Rugi, Mata Korban Dilakban Lalu Dianiaya
Baca juga: ART Nekat Culik Anak Anggota TNI, Foto Korban Ditemukan di Indramayu Viral di Media Sosial
"Habis itu nunggu kelengkapan segala macam, turun ke lantai 2 buat serah terima sama Pak Kapolres," sambungnya.
KDP diculik oleh pria berinisial ARA (28) di dekat Danau Cavalio, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (10/5/2022) pagi.
Ketika itu, KDP mengaku tengah bermain bersama dua orang temannya. Ketiganya berboncengan sepeda motor untuk menuju Danau Cavalio.
"Itu pukul 09.00. Lagi duduk-duduk doang awalnya. Teman aku berdua lagi ngerokok," kata Kd saat ditemui di kediamannya.
Tak lama kemudian, pelaku yang mengenakan jaket hitam dan sepeda motor Yamaha Lexi menghampiri ketiga korban.
Menurut Kd, pelaku menegur dia dan kedua temannya dengan berlagak layaknya aparat yang sedang berpatroli.
"Dia nadanya tegas, jadi kita percaya aja. 'Kenapa kamu ngerokok? Nggak pakai masker lagi. Saya dari PPA, kamu mau dimasukkin penjara'," ujar Kd menirukan gaya bicara pelaku.
Pelaku kemudian menyuruh Kd dan kedua korban lain mengikutinya. Pelaku bilang hendak membawa para korban ke polsek
Saat itu pelaku tengah membonceng korban penculikan lainnya yang berasal dari bogor.
"Di lampu merah Perdatam (Cipulir), saya disuruh turun terus naik ke motornya dia. Nah yang anak satunya lagi bonceng sama teman saya," ucap dia.
"Sampai di Fatmawati dia (pelaku) minta handphone, tiga handphone diminta sama dia," tambahnya.
Baca juga: Sudah Tunangan Tapi Gagal Menikah, Pria Ini Nekat Culik dan Sekap Mantan Tunangannya
Baca juga: Kondisi Zaskia Sungkar Jelang Lahiran, Istri Irwansyah Ingin Lakukan Ini: Rasanya Mau Culik
Pelaku pun membawa para korban berkeliling hingga ke luar kota. Bahkan, pelaku sempat membawa Kd hingga ke Purwakarta.
"Diajak keliling-keliling jauh, ke Bekasi, Depok, Bandung, Cianjur, Purwakarta," ungkap Kd.
Singkat cerita, Kd ditemukan di kawasan Patal Senayan saat tengah berada di sebuah warung.
Tak jauh dari tempat Kd ditemukan, tim gabungan Polres Bogor dan Polres Metro Jakarta Selatan berhasil meringkus pelaku penculikan.(TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim) (TribunnewsBogor.com)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: TribunJakarta.com, TribunnewsBogor.com