TANJUNGPINANG TERKINI
Sekolah Tanjung Pinang Sambut Kurikulum Merdeka, Wawako Apresiasi Disdik Tanjungpinang
Wakil Walikota Tanjungpinang Endang Abdullah mengapresiasi Disdik dalam menyambut kurikulum merdeka di sejumlah sekolah.
Walaupun mungkin, masih ada beberapa satuan pendidikan yang melaksanakan kurikulum 2013 atau K13.
Baca juga: Jambore Anak Sholeh, Walikota Tanjungpinang Ajak Bangun Potensi Anak
Baca juga: Walikota Tanjungpinang Hadiri Halal Bihalal Perhimpunan Zuriat dan Kerabat Kesultanan Riau Lingga
"Bapak ibu, juga peserta didik kita dari jenjang TK, SD, dan SMP, teman-teman di Dinas juga harus paham, jika ada yang bertanya bahwa pada tahun ajaran baru nanti kita sudah melaksanakan implementasi kurikulum merdeka," tuturnya.
BANYAK Dipakai Negara Maju
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sebelumnya memperkenalkan Kurikulum Merdeka.
Kurikulum ini bisa mulai digunakan pada tahun ajaran 2022/2023.
Nadiem menyebut jika Kurikulum Merdeka ini banyak digunakan pada sejumlah negara maju.
Apa sih Kurikulum Merdeka itu?
Kurikulum yang sebelumnya disebut kurikulum prototipe ini akan memberi kemerdekaan bagi pelajar maupun sekolah.
Ini artinya, sekolah tidak akan dipaksakan untuk mengikuti kurikulum itu.
Namun diberi kebebasan untuk memilih kurikulum yang sesuai kesiapannya.
Tenaga pengajar pun akan diberi kewenangan untuk menentukan alur pembelajaran melalui kurikulum baru ini.
Tidak hanya untuk sekolah, Nadiem menyebut pelajar juga nantinya dipermudah dengan hadirnya kurikulum ini.
Nadiem mencontohkan, nantinya di sekolah SMA tidak akan ada lagi jurusan atau peminatan seperti IPA, IPS atau Bahasa.
“Di dalam program SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan untuk yang memiliki Kurikulum Merdeka. Ya tidak ada lagi jurusan, kejuruan atau peminatan,” kata Nadiem secara virtual, Jumat (11/2/2022).
Baca juga: Gubernur Kepri Lepas Jemaah Calon Haji BKMT Kota Tanjungpinang
Baca juga: Tingkatkan Solidaritas, Wali Kota Tanjungpinang Ajak RT/RW Family Gathering
Ia mengatakan, siswa bisa bebas memlih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA.