FIFA MATCHDAY
Live Streaming Timnas Indonesia vs Bangladesh, Shin Tae-yong Krisis Penyerang?
Kendala dihadapi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong jelang kontra Bangladesh di laga uji coba Internasional atau FIFA Matchday, Rabu (1/6/2022).
TRIBUNBATAM.id - Sesaat lagi bakal tersaji laga Timnas Indonesia vs Bangladesh dalam laga uji coba internasional atau FIFA Matchday, Rabu (1/6/2022) malam ini.
Duel Timnas Indonesia vs Bangladesh bakal berlangsung atau kick off pukul 20.30 WIB.
Pertandingan Timnas Indonesia vs Bangladesh digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Siaran langsung Indonesia vs Bangladesh dapat anda tonton live Indosiar atau TV Online Vidio.com.
(Link live streaming Indonesia vs Bangladesh di FIFA Matchday tersedia diakhir artikel).
Jelang kontra Bangladesh, kendala menimpa skuad Garuda.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dihadapkan pada masalah krisis penyerang.
Soal lini depan, Shin Tae-yong mengakui lini belakang Timnas Indonesia belum maksimal.
Kendati demikian, sang pelatih mengakui bahwa sejauh ini masalah di lini depan tersebut masih bisa diatasi.
Baca juga: Timnas Indonesia vs Bangladesh, Rangking FIFA Timnas Indonesia Tak Naik Meski Menang
Baca juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Bangladesh di FIFA Matchday, Kick Off 20.30 WIB
Baca juga: Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Bangladesh Live Indosiar, Kick Off Pukul 20.30 WIB
"Memang benar selalu jadi masalah di striker dan saya sangat berusaha agar bisa menyelesaikan masalah striker ini," ucapnya.
Pernyataan arsitek tim asal Korea Selatan itu cukup beralasan.
Produktivitas lini depan timnas Indonesia menjadi sorotan sejak di Piala AFF 2020.
Empat penyerang yang dibawa Shin Tae-yong adalah Ezra Walian, Dedik Setiawan, Hanis Saghara, dan Kushedya Hari Yudho, kurang bertaji.
Tercatat, dari penyisihan grup hingga timnas Indonesia jadi runner up Piala AFF 2020 setelah kalah agregat 2-6 dari Thailand di final, hanya ada dua gol yang berasal dari penyerang.

Semua gol itu disumbangkan oleh satu nama, yakni Ezra Walian. Shin Tae-yong menilai hal ini bisa terjadi karena hampir rata-rata klub Liga Indonesia menggunakan tenaga striker dan stoper asing.