WETON JAWA
Cara Menghitung Neptu Weton Bayi yang Baru Lahir untuk Ketahui Sifat dan Wataknya
Masyarakat Jawa tidak bisa dipisahkan dari weton dan primbon Jawa. Berikut ini cara menghitung neptu weton untuk mengetahui watak bayi yang baru lahir
TRIBUNBATAM.id - Masyarakat Jawa tidak bisa dipisahkan dari weton dan primbon Jawa.
Berikut ini cara menghitung neptu weton untuk mengetahui watak bayi yang baru lahir.
Weton, berasal dari bahasa Jawa, wetu, yang artinya lahir.
Maka weton merupakan hari pasaran lahir yang merupakan gabungan dari hari dalam kalender Masehi dan pasaran dalam kalender Jawa.
Terdapat tujuh hari dalam kalender Masehi, yaitu Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.
Sedangkan terdapat lima pasaran dalam kalender Jawa, yaitu Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.
Untuk mengetahui watak seseorang, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu nilai neptu dari weton lahir.
Nilai neptu dihitung berdasarkan nilai neptu hari ditambah nilai neptu pasaran.
Baca juga: Hidupnya Monoton Diprediksi Susah Ubah Nasib, 5 Weton Ini Pemalas Menurut Primbon Jawa
Baca juga: 3 Weton Jujur malah Sering Ditipu dan Difitnah, Hidupnya Sukses karena Watak Mulianya!
Perhitungan watak yang dikenal adalah berdasarkan jumlah hari dan pasaran dengan pembagi 7.
Namun, dalam perhitungan ini terdapat 7 kategori yang berbeda.
Khusus untuk perhitungan watak manusia berdasarkan neptu dengan pembagi 7, nilai hari dan pasaran berbeda dengan nilai perhitungan biasanya.
Berikut ini nilai neptu dari hari dan pasaran untuk pembagi 7:
Hari:
Minggu, nilainya = 3
Senin, nilainya = 4
Selasa, nilainya = 5
Rabu, nilainya = 6
Kamis, nilainya = 7
Jumat, nilainya = 1
Sabtu, nilainya = 2
Pasaran:
Kliwon, nilainya = 1
Legi, nilainya = 2
Pahing, nilainya = 3
Pon, nilainya = 4
Wage, nilainya = 5
Cara penghitungannya dengan menjumlahkan nilai hari dan nilai pasaran, kemudian dibagi 7.
Sisa pembagian tersebut yang digunakan sebagai patokan.
Jika jumlahnya tidak dapat dibagi karena lebih kecil dari 7, maka hasil penjumlahan itu dianggap sebagai sisanya.
Jika penghitungan tidak bersisa atau pas dibagi 7, maka dianggap memiliki sisa 7.
Lalu sisa hitungannya, menggambarkan watak seseorang seperti dikutip dari Kitab Primbon Jawa:
Segara Wasesa (jika perhitungan sisa 1):
Mereka memiliki watak suka berbuat kebajikan dan dalam kehidupannya dikaruniai banyak rezeki.
Tunggak Semi (jika perhitungan sisa 2):
Mereka memiliki watak pandai mengatur keuangan dan akan selalu memiliki rezeki yang berkecukupan.
Satriya Wibawa (jika perhitungan sisa 3):
Mereka memiliki watak selalu mendapatkan keberuntungan.
Sumur Sinaba (jika perhitungan sisa 4):
Orangnya dapat menjadi pengayom sehingga bisa jadi tempat berkeluh kesah.
Bumi Kapetak (jika perhitungan sisa 5):
Orangnya tekun dan pekerja keras sehingga cocok jadi petani.
Satriya Wirang (jika perhitungan sisa 6):
Orangnya tahan banting, bisa hidup susah dan selalu mendapatkan halangan.
Lebu Katiup Angin (jika perhitungan sisa 7):
Orangnya selalu merasa kekurangan dan selalu mengalami perpindahan tempat tinggal hingga menemukan tempat yang cocok.
Contohnya, Seno Panji Darma lahir pada Kamis Legi, maka nilai neptunya 7 + 2 = 9
Hasil penjumlahan tersebut bila dibagi 7, maka memiliki sisa 2.
Dari perhitungan di atas maka Seno Panji Darma memiliki watak termasuk dalam Tunggak Semi, yaitu pandai mengatur keuangan dan memiliki kecukupan rezeki.
Anda boleh percaya, boleh juga tidak, tetapi anggap saja sebagai tambahan pengetahuan untuk melestarikan kebudayaan bangsa kita.
(*)