PIALA ASIA
Timnas Indonesia Menang vs Kuwait, Shin Tae-yong: Ini Bukti Sepakbola Indonesia Berkembang
Timnas Indonesia sukses meraih kemenangan vs Kuwait, Pelatih Shin Tae-yong sebut cuacanya lebih panas dari yang dirinya bayangkan
TRIBUNBATAM.id, ARDIYAN - Timnas Indonesia menang atas Kuwait pada laga pertama Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023, Rabu (8/6/2022) malam atau Kamis dinihari WIB.
Pertandingan Timnas Indonesia vs Kuwait yang berlangsung di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad itu berakhir dengan skor 2-1 untuk keunggulan skuad asuhan Shin Tae-yong.
Dua gol kemenangan Timnas Indonesia dicetak Marck Klok (44') melalui titik putih penalti dan gol Rachmat Irianto (46').
Satu gol tuan rumah Kuwait lahir lebih dulu lewat gol Youssef Nasser pada menit ke 41'.
Terkait kemenangan Timnas Indonesia atas timnas Kuwait ini, Pelatih Shin Tae-yong mengatakan ini bukti sepakbola Indonesia berkembang.
Baca juga: Kalahkan Kuwait 1-2, Timnas Indonesia Sudahi Puasa Kemenangan 42 Tahun
Saat konferensi pers usai laga, Shin ditanya apakah dirinya menyangka Garuda bisa mengambil kemenangan lawan negara peringkat 146 FIFA itu.
Pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu mengatakan sebelum laga, dirinya percaya Indonesia bisa merepotkan Kuwait walau tidak sepenuhnya yakin Garuda bisa mengalahkan negara Teluk tersebut.
"Sebelum laga ini saya berpikir kami punya kesempatan jadi penantang di laga ini," ujarnya.
"Saya tidak secara khusus berpikir kami bisa menang, tapi saya yakin kami bisa jadi penantang."
"Namun, saya juga yakin kemenangan bisa datang tergantung seberapa besar anak-anak berjuang di lapangan," katanya.
Shin pun juga menjawab pertanyaan soal kemenangan bersejarah di mana timnas Indonesia menang atas Kuwait untuk kali pertama sejak Oktober 1980.
Baca juga: Rangking FIFA Timnas Indonesia Setelah Kalahkan Kuwait, Gusur Posisi Singapura
Menariknya, kemenangan di Turnamen Merdeka ketika itu juga berakhir dengan skor 2-1 bagi Garuda.
Baginya, hasil ini merupakan bukti peningkatan level sepakbola Tanah Air.
"Saya tak yakin sejak kapan terakhir Indonesia menang atas Kuwait," lanjut Shin.
"Akan tetapi, dengan kemenangan ini saya tak ragu sepakbola Indonesia akan berkembang lebih lanjut."
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong juga menyebut cuaca di stadion sangat panas dan mempengaruhi permainan kedua tim.
Suhu panas di Kuwait City itu membuat performa timnas Indonesia dan Kuwait terpengaruh.
Cuaca panas memang menjadi kendala bagi timnas Indonesia sejak hari pertama Nadeo Argawinata cs berlatih di Kuwait.
Baca juga: Transfer Inter Milan - Syarat Chelsea Lepas Romelu Lukaku: Uang €25 Juta atau Kirim 1 Pemain Bintang
Marc Klok bahkan sempat mengunggah suhu udara di Kuwait mencapai 40 derajat celcius.
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong pun mengatakan cuacanya lebih panas dari yang ia bayangkan saat melakoni laga perdana Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023.
"Cuaca hari ini lebih sulit dan lebih panas dari yang saya bayangkan," ujar Shin Tae-yong usai laga di konferensi pers.
"Hampir tak ada angin di stadion sehingga di dalam sangat panas."
"Kedua tim terpengaruh oleh cuaca ini," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh gelandang timnas Indonesia Rachmat Irianto yang mengaku kesulitan bermain di suhu mendidih tersebut.
Baca juga: Rencana PSSI Ganti Pelatih Timnas U23 Shin Tae-yong, Jeon Kyung Jun Masuk Kandidat?
"Sangat sulit bermain di cuaca 40 derajat celcius, kami kesulitan pada babak pertama karena cuacanya sangat panas," ujar sang pencetak gol kemenangan Garuda tersebut.
"Pada babak kedua kami mengikuti arahan pelatih bahwa kami harus kerja keras dan kami punya motivasi sangat tinggi untuk memenangi laga," katanya.
"Alhamdulilah, kami sangat bersyukur dengan kemenangan ini," lanjut Irianto.
Terlepas dari cuaca panas yang memengaruhi kedua tim, Shin Tae-yong mengucapkan selamat kepada sang lawan atas laga berkualitas.
"Ya, kami menang lawan Kuwait hari ini, tetapi saya harus mengucapkan terima kasih kepada para pemain mereka karena telah memberikan 100 persen hingga peluit berakhir," ujar Shin.
"Kami punya dua laga lagi lawan Yordania dan Nepal. Kami akan terus memberikan segalanya," imbuhnya.
Adapun timnas Indonesia menang 2-1 berkat gol yang dicetak oleh Marc Klok (44' penalti) dan Rachmat Irianto (46').
Jalannya pertandingan
Timnas Indonesia bermain hati-hati pada awal babak pertama. Ball possession Kuwait memaksa Indonesia bermain lebih ke dalam.
Sepanjang 15 menit pertama, timnas Indonesia mampu bertahan dengan baik. Mereka bisa mencegah bola-bola silang yang memang menjadi taktik Kuwait.
Akan tetapi, timnas Indonesia bukan tanpa cela. Beberapa kali bola-bola terobosan Kuwait sampai ke kotak penalti Indonesia.
Barisan belakang timnas Indonesia tampak terlalu terpaku kepada pergerakan bola tanpa melihat pemain lawan yang masuk ke pertahanan.
Untungnya, umpan-umpan terobosan Kuwait belum ada yang akurat.
Ada satu ancaman yang dihadrikan Kuwait pada menit kelima, yakni melalui sepakan jarak jauh Talal Alfadhel.
Namun, sepakan pemain nomor punggung 10 itu hanya melambung di atas gawang timnas Indonesia kawalan Nadeo Argawinata.
Timnas Indonesia balik mengancam pada menit ke-17.
Marc Klok mendapatkan ruang tembak yang cukup bebas di depan kotak penalti Kuwait usai bekerja sama dengan Pratama Arhan.
Gelandang Persib Bandung itu kemudian melepas sepakan kaki kanan, tetapi dibelokkan pemain Kuwait sehingga hanya menghasilkan corner kick untuk Indonesia.
Sepakan jarak jauh tampaknya diandalkan kedua tim untuk menciptakan peluang.
Pada menit ke-26, pemain Kuwait Eid Alrashidi menguji Nadeo lewat tendangan jarak jauh, tetapi gagal.
Penjaga gawang Bali United itu bisa menahan sepakan Alrashidi yang memang kurang bertenaga.
Memasuki 15 menit akhir, timnas Indonesia masih berada di bawah tekanan Kuwait. Namun, serangan-serangan Indonesia sudah mulai terpola.
Beberapa kali Pratama Arhan bisa melepas umpan silang dari sisi kiri meski masih bisa dimentahkan barisan belakang lawan.
Di sisi kanan, ada Saddil Ramdani yang kerap mempertunjukkan aksi individunya dan nyaris membawa Indonesia unggul pada menit ke-31.
Saddil merangsek ke kotak penalti kemudian melepas sepakan memakai kaki lemahnya, kanan. Namun, upaya Saddil hanya menggetarkan jala samping.
Pada menit ke-39, sepakan jarak jauh Pratama Arhan melambung tipis di atas mistar gawang Kuwait.
Sayangnya, dua menit berselang, timnas Indonesia kebobolan. Gawang Garuda dijebol oleh Yousef Alsulaiman.
Alsulaiman menanduk bola ke gawang timnas Indonesia usai meneruskan umpan silang Bader Almotawa.
Timnas Indonesia tak membutuhkan waktu lama untuk menyamakan kedudukan 1-1.
Pada menit ke-44, Marc Klok mencetak gol penyeimbang untuk Indonesia via titik putih.
Sebelumnya, penalti untuk timnas Indonesia diberikan wasit akibat kiper Kuwait melanggar Rachmat Irianto di kotak terlarang.
Memasuki babak kedua, timnas Indonesia melakukan perubahan.
Dua pemain bertipe menyerang Witan Sulaeman dan Muhammad Rafli dimasukkan.
Keputusan memainkan Witan terbukti tepat.
Dia menjadi pemain yang mengawali lahirnya gol kedua timnas Indonesia yang dicetak Rachmat Irianto pada menit ke-46.
Witan melepas tendangan dari kotak penalti yang bisa diblok pertahanan Kuwait. Bola liar kemudian menuju Rachmat Irianto.
Dengan tenang, Rachmat Irianto melakukan penyelesaian akhir menggunakan kaki kirinya. Indonesia berbalik unggul 2-1.
Setelah mencetak gol kedua, timnas Indonesia sempat kebobolan pada menit ke-50.
Namun, papan skor tidak berubah karena gol lawan tidak sah akibat offside.
Memasuki pertengahan babak kedua, timnas Indonesia dikepung Kuwait dan hanya bisa melawan lewat serangan balik.
Sisi kiri pertahanan timnas Indonesia yang diisi Pratama Arhan, beberapa kali dicecar para pemain Kuwait yang mengandalkan bola-bola silang untuk menciptakan peluang.
Meski terus diserang, timnas Indonesia cukup berbahaya saat melancarkan counter attack, seperti pada menit ke-81.
Witan Sulaeman lolos dari jebakan offside saat menerima umpan terobosan Rachmat Irianto, lalu melepas tembakan kaki kiri dari kotak penalti lawan.
Sayangnya, Witan tak sempurna ketika menendang sehingga bola hanya menyamping.
Pada masa injury time, timnas Indonesia mendapat kesempatan emas dari tendangan bebas tepat di depan kotak penalti Kuwait.
Namun, peluang itu gagal membuahkan gol usai sepakan bebas Saddil Ramdani hanya membentur pagar hidup.
Timnas Indonesia akhirnya bisa menjaga keunggulan mereka atas Kuwait sampai pertandingan berakhir.
Susunan pemain
Indonesia (3-5-2): 1-Nadeo Argawinata; 4-Elkan Baggott, 5-Rizky Ridho, 19-Fachruddin Aryanto; 11-Saddil Ramdani, 13-Rachmat Irianto, 23-Marc Klok, 15-Ricky Kambuaya, 12-Pratama Arhan; 21-Irfan Jaya, 10-Stefano Lilipaly
Cadangan: 23-Muhammad Adisatryo, 20-Syahrul Trisna, 2-Alfeandra Dewangga, 3-Moh. Edo Febriansyah, 6-Terens Puhiri, 7-Marselino Ferdinan, 8-Witan Sulaeman, 9-Muhammad Dimas Drajad, 14-Asnawi Mangkualam, 16-Koko Ari, 17-Syahrian Abimanyu, 18-Muhammad Rafli
Pelatih: Shin Tae-yong
Kuwait (4-3-3): 23-Hussain Kankone; 2-Rasheid Aldousari 5-Fahad Alhajeri, 7-Eid Alrashidi, 10-Talal Alfadhel, 11-Fahed Alansari, 13-Fahad Alrashidi, 14-Omar Alhebaiter, 17-Bader Al Almotawaa, 20-Yousef Alsulaiman, 21-Issa Ali, 23-Hussain Kankone
Cadangan: 1-Khaled Al Rashidi, 3-Ahmad Aldhefiri, 4-Khaled Ibrahim, 6-Moaath Aldhefiri, 8-Shabaib Alkhaldi, 9-Ali Matar, 12-Hamad Alharbi, 15-Hamad Alqallaf, 16-Mobarak Alfaneeni, 18-Salman S A A Mohammed, 19-Faaz Alotaibi, 22-Sulaiman Abdulghafoor
Pelatih: Vitezslav Lavicka
.
.
.