Cerita PMI Korban Selamat Kapal Tenggelam di Perairan Batam, Amat: Saya Masih Trauma

Amat, PMI korban kapal tenggelam di Batam, Kamis (16/6) lalu, tak begitu ingat tragedi yang menimpanya. Ia baru sadar setelah berada di rumah sakit

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Beres Lumbantobing
Amat, satu di antara 23 PMI korban selamat insiden kapal tenggelam di perairan Batam saat ditemui Tribunbatam.id di Selter BP2MI Batam, Selasa (21/6/2022) 

“Saya ini termasuk orang yang selamat dari kematian. Tak seperti tujuh teman saya lainnya. Mereka sudah mati di lautan itu,” kata Amat.

Amat mengaku tak mengingat betul kejadian yang dialami malam itu. Yang ia ingat, hanya saat dirinya dibawa ke sebuah tempat sepi di tepi laut dan langsung diturunkan untuk memasuki kapal.

“Peristiwa itu berlangsung sangat cepat. Kami diangkut dari lokasi penginapan pakai mobil, lalu dibawa ke pinggir pantai. Dari situ langsung disuruh masuk dalam kapal baru diberangkatkan,” kata Amat menceritakan kejadian sebelum kapal tenggelam.

Tak lama berlayar, kapal yang ditumpangi Amat pun mati mesin. Di tengah laut, gelombang disertai angin kencang pun menghantam kapal mereka.

"Malam itu, kami sudah histeris meminta tolong. Tapi ya mau bagaimana lagi. Samping kiri kanan gelap gulita. Hanya hamparan laut dan angin kencang. Kapal kami mulai dihantam ombak kuat hingga terbalik," ujarnya.

Di saat-saat mencekam seperti itu, Amat teringat anak dan istrinya di kampung. Ia pun berzikir.

“Setelah itu kapal terbalik. Tak terungkapkanlah kejadian itu,” ungkap Amat sembari meneteskan air mata.

Mengingat kejadian malam itu, Amat merasa tak kuat. Bulu tangannya merinding.

Setelah kapal terbalik, Amat tak tahu lagi apa yang terjadi malam itu.

“Saya sadar pada pagi harinya sudah di rumah sakit. Saya lihat, tangan saya diinfus dan muka saya dipasangi oksigen. Di situ saya baru sadar,” kata Amat.

Kini, tak banyak yang Amat harapkan. Ia hanya rindu pulang kampung untuk dapat bertemu anak dan istri.

“Itu saja, saya ingin pulang. Mau peluk anak dan istri,” ujar Amat.

“Untuk keluargaku di kampung, kalian jangan khawatir ya. Bapak di sini selamat,” ucap Amat menyampaikan pesan kepada keluarganya di Lombok.

Amat merupakan satu dari 23 penumpang yang berhasil diselamatkan dalam kecelakaan kapal tenggelam saat pengiriman 30 PMI, Kamis (16/6/2022) malam.

Amat merupakan warga PrayaBunboak, Kelurahan Batujai, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, NTB.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved