PT BIB Resmi Kelola Bandara Hang Nadim Batam untuk 25 Tahun, Ini Tugas Besarnya

Kepala BP Batam Muhammad Rudi sebut PT Bandara International Batam (BIB) akan mengelola Bandara Hang Nadim selama 25 tahun. Ada tiga tugas besar BIB

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Ian Sitanggang
Potret Bandara Hang Nadim Batam, Provinsi Kepri, belum lama ini. PT Bandara International Batam (PT BIB) resmi mengelola Bandara Hang Nadim untuk 25 tahun ke depan, Jumat (24/6/2022) 
BATAM, TRIBUNBATAM.id - PT. Bandara International Batam (BIB) resmi mengelola Bandara Hang Nadim, Jumat (24/6/2023).
Agenda peresmian dipimpin langsung oleh Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, dan dihadiri pula oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto.
Bertempat di areal parkir Bandara Hang Nadim, Rudi menjelaskan, penandatanganan kerjasama pengelolaan sudah dilakukan sejak tanggal 21 Desember 2021 lalu.
"Masa pengelolaan selama 25 tahun. Total investasi kerjasama ini sebesar Rp 6,89 triliun," ungkapnya saat memberikan pidato.
Rincian kerjasama antara BP Batam dan PT. BIB yang didukung konsorsium PT Angkasa Pura I, PT Wijaya Karya, dan Incheon International Airport Corporation Korea Selatan ini, meliputi beberapa kegiatan.

Mencakup renovasi pembangunan terminal satu, membangun terminal dua, serta seluruh pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur sisi darat bandara.

"Kedua, membuka jalur penerbangan domestik seluruh Indonesia. Ketiga, membuka jalur penerbangan internasional ke China, Korsel, India dan Thailand, serta perjalanan ibadah umrah haji untuk pertama kalinya," sambung Rudi.
Lalu, mengembangkan tujuan pariwisata kolaboratif serta mengembangkan pasar sebagai paradigma market dan memperkuat Batam sebagai cargo hub.
"Pada tahun 2022, kami akan membangun gedung VVIP Bandara berlantai dua dengan luas lebih kurang 2.500 meter persegi. Dijadwalkan akan selesai pada tahun 2023," tambah Rudi lagi.
Dengan pembangunan tersebut, Rudi berharap, Bandara Hang Nadim bakal menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta cargo di wilayah barat Indonesia.
Disampaikan, Batam berpotensi sebagai pintu masuk penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan ekspektasi 40 juta penumpang per tahunnya.
"Kami berharap, Bandara Hang Nadim menjadi bandara terbaik dan dapat berkompetisi di negara tetangga," pungkasnya. 
Pantauan Tribun Batam di lokasi peresmian, PT. BIB meluncurkan seragam untuk para karyawan nantinya. Selain itu, mereka juga mendesain logo baru untuk ke depannya.
Kata Menko Airlangga

Sebelumnya diberitakan, Bandara Internasional Hang Nadim Batam akan segera menjalani renovasi dan pembangunan terminal baru.

Itu setelah adanya penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Badan Pengusahaan atau BP Batam dengan konsorsium PT Bandara International Batam.

Bandara yang dikelola BP Batam ini, beroperasi di lahan seluas 1.762 hektare dengan luas terminal mencapai 30.000 m⊃2;. Bandara ini memiliki landasan pacu terpanjang se-Indonesia, yaitu sepanjang 4.025 meter dan lebar 45 meter.

"PT Bandara Internasional Batam akan mengelola area seluas kurang lebih 350 hektare. Sisanya masih menjadi aset yang kami (BP Batam) kelola," ujar Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.

Adapun perjanjian kerja sama ini berlaku sampai 25 tahun ke depan. Selama 25 tahun tersebut, sebagian Bandara Hang Nadim akan dibangun dan dikelola oleh konsorsium, setelah itu bandara akan dikembalikan menjadi aset BP Batam.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengharapkan pelaksanaan pengembangan Bandara Hang Nadim Batam dapat segera dimulai paling lambat 6 bulan sejak penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Proyek dengan investasi senilai Rp 6,9 triliun ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada BP Batam.

Itu berupa pendapatan sebesar kurang lebih Rp 3,8 triliun, dan meningkatkan pelayanan penumpang dua kali lipat serta pelayanan kargo 1,5 kali lipat dalam lima tahun ke depan.

Menurutnya, hal ini dapat berpengaruh terhadap lalu lintas penerbangan baik mancanegara maupun domestik.

Batam dapat memaksimalkan akses ke pasar Tiongkok yang sedang berkembang, konektivitas ke pasar Korea Selatan, kemudian ekspansi hingga ke Malaysia, Bangkong Thailand, dan juga India. Serta penerbangan domestik menuju Makasar, Bali dan Lombok.

"Tentu juga dapat mendukung perjalanan haji dan umroh, mendukung pariwisata kolaboratif, mendorong Batam sebagai logistic aerocity," ujar Airlangga ketika menyampaikan sambutannya melalui daring, Selasa (21/12/2021).

Ia menambahkan, kekuatan konsorsium yang bekerja sama dengan BP Batam sangat mumpuni.

PT Angkasa Pura 1 telah mengelola 15 bandara di Indonesia, dengan estimasi 83,4 juta penumpang baik domestik dan mancanegara, serta sekitar 556 ribu ton kargo.

Sedangkan Incheon International Airport Company telah melayani 71 juta penumpang, 2,76 juta kargo, dan memiliki superprioritas rute antar benua, digerakkan 88 maskapai dan 52 negara destinasi.

Sementara itu, PT Wijaya Karya juga merupakan salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia.

PT Bandara International Batam, sebagai pengelola bandara ke depannya, menyatakan akan berupaya untuk memenuhi target-target tersebut.

Menurut Dirut PT Bandara International Batam, Pikri Ilham Kurniansyah, skema KPBU, maka pihak konsorsium wajib mendesain, membiayai dan membangun bandara tersebut.

Nantinya, aset yang dikelola ini akan dikembalikan ke BP Batam setelah masa konsesi selesai.

"Target-target itu tentunya menjadi keharusan kami untuk direalisasikan. Kami harus capai target itu untuk bisa mengembalikan dana pembangunan," ujar Pikri.

Skema Bagi Hasil

Sementara itu, terkait pembagian pendapatan antara konsorsium dengan BP Batam, Rudi mengaku hal tersebut masih akan dibahas dalam perjanjian kerja sama tersebut.

Namun demikian, ada beberapa manfaat yang akan didapatkan oleh BP Batam dan Batam secara keseluruhan.

"Masih akan kami bahas, nanti akan diumumkan finalnya PKS ini. Dalam enam bulan atau kurang, mudah-mudahan sudah bisa mulai membangun," ujar Rudi.

Beberapa manfaat ekonomi yang bisa diperoleh Batam, salah satunya yaitu mampu menarik investasi swasta untuk pengembangan dan pembangunan Bandara Hang Nadim sebesar kurang lebih Rp 6,9 triliun.

Kemudian meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam melalui pembukaan rute internasional.

Ditargetkan pada akhir masa konsesi tahun 2047, pergerakan penumpang internasional dapat mencapai 1,5 juta orang. Sedangkan pergerakan penumpang domestik akan mencapai 39,1 juta.

Efisiensi dalam hal pengelolaan pergerakan barang dan penumpang dengan menerapkan manajemen pengelolaan baru hasil transfer of knowledge dan best practice dari Incheon International Airport Corporation.

Pembangunan ini juga dapat menumbuhkan industri dan kegiatan pendukung lainnya sebagai multiplier effect dari kerja sama pengembangan bandara dan akan membuka lebih luas lapangan kerja.

Diprediksi lapangan kerja di bidang konstruksi akan menyerap tenaga kerja kurang lebih 3.250 orang.

"Kami akan membuat Batam ini menjadi candradimuka bagi SDM Indonesia di bidang aviasi dan kebandaraan. Dipastikan kami tidak akan impor SDM luar negeri terlalu banyak," tambah Dirut PT Bandara International Batam, Pikri Ilham Kurniansyah.

Teken Kerja sama

Diberitakan, Badan Pengusahaan (BP) Batam akhirnya menggelar penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) dengan konsorsium PT Bandara International Batam, Selasa (21/12/2021).

Acara penandatanganan PKS ini dilangsungkan di Aula Hotel Radisson, Sukajadi, Batam, dan turut dihadiri Direktur Utama PT Bandara International Batam, Pikri Ilham Kurniansyah, Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi; CEO Incheon International Airport, Kim Kyung-wook; dan Direktur Utama PT Wijaya Karya, Agung Budi Waskito.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, selaku tuan rumah, mengungkapkan, Bandara Hang Nadim saat ini memiliki kapasitas 3,5 sampai 5 juta penumpang per tahun dan kapasitas kargo 40 ribu ton.

"Berdasarkan laporan Tahunan Bandara Hang Nadim jumlah pergerakan penumpang pada tahun 2017 atau pada masa sebelum pandemi telah mencapai sebesar 6,3 juta penumpang," ujar Rudi, ketika menyampaikan kata sambutan.

Menurut Rudi, meningkatnya pergerakan penumpang tersebut, membuat pengembangan infrastruktur Bandara Hang Nadim sangat diperlukan.

Peningkatan infrastruktur juga dapat meningkatkan Level of Service sehingga dapat bersaing dengan bandara internasional lainnya.

Adapun ruang lingkup dalam PKS ini mencakup renovasi, pengelolaan dan pemeliharaan terminal penumpang existing (Terminal 1); pembangunan, pengelolaan dan pemeliharaan terminal penumpang baru (Terminal 2); Pembangunan, pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur sisi darat lainnya, infrastruktur sisi udara (kecuali navigasi udara) dan infrastruktur pendukung lainnya; serta Pengelolaan terminal kargo baru dan pengembangannya. 

Segala pekerjaan pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim ini akan dilakukan oleh konsorsium PT Angkasa Pura 1 - Incheon Internationap Airport Company - PT Wijaya Karya (Wika).

Direktur Utama PT Bandara International Batam, Pikri Ilham Kurniansyah, menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada BP Batam karena telah menunjuk konsorsium untuk menjalankan pengembangan Bandara Hang Nadim Batam tersebut.

"Diharapkan kerjasama ini dapat meningkatkan trafik penumpang dari 6,3 juta menjadi 10 juta sampai 17 juta per tahun. Selain itu juga kargo dari 40 ribu sampai 50 ribu ton per tahun menjadi 70 ribu sampai 100 ribu ton per tahun. Meningkat dua kali lipat," ujar Pikri.

Seperti diketahui, Bandara Hang Nadim Batam telah dibangun dengan kapasitas 3,5 juta sampai 5 juta per tahun dan kapasitas kargo sebesar 40 ribu ton. Berdasarkan laporan Tahunan Bandara Hang Nadim, jumlah pergerakan penumpang pada tahun 2017 atau sebelum pandemi, mencapai 6,3 juta penumpang.  (TRIBUNBATAM.id/Ichwan Nur Fadillah/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved