Rima Melati 7 Kali Cuci Darah dalam Seminggu, Aditya Tumbuan Beber Kondisi Ginjal Ibunya

TRIBUNBATAM.id - Rima Melati rupanya rutin melakukan cuci darah sebanyak 7 kali dalam seminggu.

Upaya itu dilakukannya untuk tetap bertahan hidup dalam kondisi ginjal yang sudah rusak.

Selain ginjal, Rima Melati didiagnosis mengalami komplikasi yang memperburuk kesehatannya.

Perjuangan Rima Melati untuk bertahan hidup akhirnya telah selesai.

Rima Melati tutup usia di umur 84 tahun pada hari Kamis (23/06/2022).

Aktris senior ini pernah membintangi ratusan judul film sepanjang kariernya.

Rima Melati juga pernah mendapatkan Piala citra pemeran utama wanita terbaik pada festifal film Indonesia.

Sebelum meninggal dunia, Rima Melati sempat dirawat sekitar 1 bulan di Rumah Sakit RSPAD Jakarta Pusat.

Beberapa penyakit yang diidap Rima Melati adalah Ulkus Debitus dan Gagal Ginjal.

Penyakit tersebut menginfeksi tubuh Rima Melati hingga menjalar ke Paru-paru.

Paru-paru Rima Melati terendam air yang berasal dari Infeksi Ulkus Dekubitus sehingga infeksi ini juga menjalar ke Ginjal.

Hal ini dibenarkan oleh anak sulung mendiang Rima Melati, Aditya Tumbuan.

“Paru-Parunya mulai kerendam air, harus disedot dari situ berturut- turut menjalar ke ginjal” ujar Aditya Tumbuan.

Aditya Tumbuan juga menerangkan jika terlalu lama di rumah sakit dan sering mengonsumsi obat-obatan maka ginjal juga akan rusak.

Alhasil, Rima Melati harus melakukan cuci darah lantaran kondisi ginjalnya yang kian parah.

“Dan dari situ ibu harus lakukan cuci darah atau Hemodialisa” ujar Aditya yang saat itu mengenakan baju hitam.

Maka dari itu, Aditya menuturkan bahwa Rima Melati harus melakukan cuci darah selama 7 kali.

Tindakan medis itu dilakukan agar Rima Melati bisa bertahan hidup.

Sebab, kondisi ginjalnya sudah rusak dan tidak bisa menyaring racun dalam darah.

Lalu apa yang harus dilakukan jika seseorang terkena gagal ginjal?

Jika seseorang terkena gagal ginjal maka orang tersebut akan melakukan cuci darah atau yang biasanya disebut dengan Hemodialisa.

Proses Hemodialisa akan dibantu menggunakan mesin canggih.

Mesin ini nantinya akan digunakan sebagai alat untuk menyingkirkan zat kotor,garam,dan air yang berlebih didalam darah pasien.

Selain alat canggih ini, jarum juga akan dimasukkan ke pembulu darah.

Nantinya darah akan mengalir pada mesin pencuci darah dan jika sudah selesai darah akan dialirkan kembali pada tubuh pasien Hemodialisa.

(Tribunbatam.id / Karunia Rahma Dewi)