Elon Musk Sebut Amerika Serikat Bakal Hadapi Resesi Ekonomi, Pebisnis Lain Cemas
CEO Tesla Elon Musk mengungkap kekhawatirannya akan resesi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat dalam waktu dekat.
Sementara itu, CEO JP Morgan Jamie Dimon, juga menyebutkan resesi sebagai badai ekonomi yang dipicu oleh perang Ukraina dan inflasi AS yang tinggi.
Dimon mengatakan, bank-nya saat ini sedang mempersiapkan pilihan yang terburuk jika resesi terjadi.
Hal senada disampaikan juga oleh CEO Wells Fargo Charles Scharf yang mengakatan akan sulit untuk menghindari resesi.
Namun ia memperkirakan resesi tidak terjadi dalam waktu dekat ini.
Pekan lalu, Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin ke kisaran target 1,5 persen hingga 1,75 persen.
Baca juga: CANGGIH, Chip Buatan Elon Musk Bikin Monyet Bisa Main Game
Baca juga: Elon Musk Bingung Hasil Tes Covid-19, 4 Kali Diperiksa Bos Tesla Dinyatakan 2 Positif 2 Negatif
Kenaikan suku bunga tersebut merupakan yang tertinggi dalam 28 tahun terakhir.
Di sisi lain, inflasi pada bulan Mei juga masih cukup tinggi yakni 8,6 persen atau tertinggi dalam 40 tahun.
TESLA Umumkan PHK Besar-besaran
Country Manager Tesla di Singapura, Christopher Bousigues dilaporkan terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) secara global.
Ia merupakan bos Tesla pertama di Negeri Singa pada Juni 2021.
Christopher Bousigues diketahui telah mendirikan sejumlah bisnis Tesla dari nol.
Kontribusinya terhadap Tesla juga tak bisa dianggap sebelah mata.
Satu di antaranya membuat mobil Tesla Model 3 populer di Singapura.
Termasuk membangun dua showroom serta sebuah pusat perbaikan di Negeri Singa itu.
Sebelum Christopher Bousigues terkena PHK, ia juga membawa Tesla Model Y mengaspal di Singapura dan mengembangkan tujuh supercharger di negara tersebut.
Baca juga: Elon Musk Siap Pamerkan Chip AI yang Ditanam di Otak Manusia, Bisa Kontrol Hape Lewat Pikiran
Baca juga: Ketika Elon Musk Menggoda Game GTA V Dimainkan di Mobil Tesla, Apakah Mungkin?