WISATA LINGGA
Wisata Air Terjun Desa Resun Lingga Masih Terjaga Asri, Bagian Wisata Kepri
Lingga memiliki destinasi wisata alam, satu di antaranya Wisata Air Terjun Desa Resun Lingga. Objek wisata ini jadi bagian wisata Kepri.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Kabupaten Lingga di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki destinasi wisata alam yang masih terjaga keasliannya.
Tidak dipungkiri, wilayah Lingga yang dijuluki Negeri Bunda Tanah Melayu ini kaya dengan objek wisata alam yang tersebar di masing-masing daerah.
Satu di antaranya destinasi wisata Lingga itu berada di Desa Resun, Kecamatan Lingga Utara.
Desa ini terdapat wisata air terjun yang menjadi tempat kunjungan wajib, saat Anda berliburan ke Kabupaten Lingga.
Tidak hanya wisatawan lokal maupun yang berasal dari luar kota ataupun luar provinsi.
Baca juga: Bintan Agro Beach Resort and Spa Destinasi Wisata Kepri di Pulau Bintan

Bahkan wisatawan mancanegara pernah berkunjung ke wisata inj.
Tempat wisata yang satu ini, biasanya paling ramai di di akhir pekan atau saat hari libur.
Keindahan air terjun ini membuat mata terpesona saat memandangnya.
Sehingga para pengunjung biasanya tidak melewatkan untuk mengambil momen foto di lokasi ini.
Air terjun Resun ini memiliki beberapa tingkatan air terjun yang membuatnya menjadi semakin menarik untuk dilihat dari jauh.
Tidak hanya itu, sini juga difasilitasi spot-spot foto menarik dan membuat banyak pilihan bagi pengunjung, ketika ingin mengambil foto dari berbagai sudut pandang.
Rumah pohon juga ada di wisata ini, sehingga pengunjung bisa melihat view air terjun dari ketinggian.
Di kelilingi hutan yang asri, membuat udara di kawasan sangat sangat sejuk.
Rona yang masih alami, tidak sah jika pengunjung belum berendam atau berenang di bawah kaki air terjun ini.
Berbeda dengan berenang di air laut. Pengunjung akan merasakan sensasi dinginkannya air di sini.
Bebatuan-bebatuan yang ada di pinggiran, bisa menjadi tempat duduk untuk sekedar menyelupkan kaki anda ke air, jika tidak ingin berenang.
Baca juga: Ke Mana Arah Wisata Kepri Setelah Luluh Lantak Dihantam Pandemi Covid-19?
Selain sebagai objek pariwisata, aliran air terjun ini juga menjadi sumber air yang selalu diandalkan oleh warga desa Resun kecamana Lingga.
Salah seorang pengunjung, Lastri mengatakan dia baru pertama kali berkunjung ke sini.
"Tempatnya bersih, nyaman, jadi sesuatu nilai tersendiri lah untuk wisata air terjun resun ini," kata Lastri kepada TribunBatam.id, Rabu (6/7/2022).
Lastri juga menilai, kawasan wisata ini sangat bagus untuk mengambil foto, agar dapat menjadi kenangan pribadi.
Wisata ini sudah lama dikenal, hingga warga lokal pun tidak asing dengan tempat ini.
"Air Terjun Resun ini sudah lama ada dan saat ini di kelola oleh Pemerintah Kabupaten Lingga," kata Kepala Desa (Kades) Resun, Hairul Mazi.
Air Terjun Resun juga menjadi salah satu potensi besar, hingga menjadikan Desa Resun ini mendapat penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.
Resun menjadi salah satu tiga desa di Kabupaten Lingga, yang masuk 300 besar ADWI dari 3 lebih desa se-Indonesia yang ikut.
Untuk masuk di wisata ini, pengunjung hanya dikenakan biaya sekira Rp 5 atau 6 ribu per orang.
KERAP Ramai saat Akhir Pekan
Desa Resun, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tidak hanya mempunyai wisata air terjun, sebagai destinasi unggulan.
Wisata Sungai Kim yang hadir di Desa Resun, menjadi banyak sorotan dan incaran bagi pengunjung lokal saat ini.

Aliran sungai yang segar, membuat tempat ini sering dijadikan salah satu pilihan tempat wisata pilihan di akhir pekan, khususnya ketika berkunjung ke Desa Resun.
Pengunjung dapat merasakan kesegaran alami, dengan sensasi bermain air di alam terbuka.
Lokasinya berdekatan dengan jalan, sehingga pengunjung tidak perlu kesulitan untuk menemukan tempat ini ketika ke Desa Resun.
Suasananya sejuk, nyaman dan bisa mendapatkan relaksasi alami suara air mengalir yang menghanyutkan.
Aliran sungai yang mengalir ini, berasal dari dua cabang sungai Air Terjun Arjuna atau Air Terjun Resun dan aliran sungai Air Terjun Makunggal atau Air Terjun Dam Air.
Membawa keluarga atau hanya duduk menyendiri di bawah rindangnya pepohonan, dengan udara segar dari alam yang masih asri, membuat pengunjung ingin berlama-lama di tempat ini.
"Kemarin ramai juga, emang ramai terus di sini," kata salah seorang pengunjung, Dani kepada TribunBatam.id.
Baca juga: Usaha Gubernur Pulihkan Wisata Kepri Mulai Berhasil, Kunjungan Wisman Mei Naik 101,93 Persen
Selain mengambil momen befoto-foto di tempat ini, Dani juga memilih tempat ini untuk menyegarkan tubuhnya dengan berendam di sungai dari air aliran gunung ini.
Terbilang baru, karena wisata ini baru dibuka sejak Desember 2021 tadi.
Sungai Kim merupakan wisata yang dibangun oleh Kelompok Sadar Wisata Desa Resun bersama pemuda dan Pemerintah Desa.
"Alhamdulillah, semenjak kami buka wisata Sungai Kim, banyak masyarakat yang mengunjungi, lebih dari target yang kami perkirakan," ungkap Kepala Desa Resun, Hairul Mazi.
Dengan kejernihan dan air yang dangkal serta arus yang tenang, sungai di tempat ini juga tidak dikhawatirkan ketika orang tua membawa anaknya ke sini ke sini.
Di ketahui sebelumnya wisata ini merupakan lokasi yang digunakan untuk berkemah sementara untuk para pekerja PT yang membangun jembatan.
Terkadang pekerja pabrik kayu balak juga bermalam di situ.
Baca juga: Wisata Batam Pantai Dangas Punya Pasir Putih, Aman untuk Berenang hingga Camping
Aliran sungai yang mengalir berasal dari dua cabang sungai Air Terjun Arjuna atau Air Terjun Resun dan aliran sungai Air Terjun Makunggal atau Air Terjun Dam Air.
Fasilitas yang terdapat di Sungai Kim berupa 3 gazebo, 4 pelantar dan beberapa pelantar yang masih dalam proses pengerjaan.
Jika pengunjung ingin mandi di sungai, juga telah disediakan kamar ganti pakaian.
Selain itu, Sungai Kim ini sering digunakan warga atau Dinas Kebudayaan saat bulan Safar tiba.
Dengan tradisi mandi safar, lokasi ini dipadati ratusan pengunjung yang memenuhi aliran sungai.
"Tapi banyak kekurangan yang belum kami lengkapi, seperti toilet dan penambahan gajebo atau pelantar untuk masyarakat istirahat," ujar Mazi.(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Berita Tentang Lingga