PENEMBAKAN DI RUMAH KADIV PROPAM

Duka Keluarga Polisi Yosua Hutabarat, Paman Wafat Usai Kunjungi Rumah Duka

Duka keluarga Brigpol Yosua Hutabarat, anggota Polri yang tewas dalam baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri bertambah setelah paman meninggal dunia.

TribunBatam.id via TribunJambi.com/Aryo Tondang
Ayah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat (kiri) saat memakamkan anaknya di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (11/7/2022). Duka keluarga almarhum Brigpol Yosua Hutabarat bertambah setelah pamannya meninggal dunia sesudah berkunjung ke rumah duka. 

JAMBI, TRIBUNBATAM.id - Duka keluarga Almarhum Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat bertambah.

Tepatnya setelah paman Brigpol Yosua Hutabarat yang tewas dalam baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo meninggal dunia.

Brigpol Yosua Hutabarat tewas dalam baku tembak dengan Bharada E, pada Jumat (8/7/2022) sekira pukul 17.00 WIB.

Brigadir Yosua Hutabarat adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam.

Sementara Bharada E adalah anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam.

Paman Brigpol Yosua Hutabarat meninggal dunia saat datang ke rumah orangtua anggota polisi yang meninggal itu untuk memberi penghiburan bagi keluarga, Selasa (12/7/2022).

Kedatangan pria yang berusia sekitar 60 tahun itu tadinya untuk menguatkan keluarga Samuel Hutabarat - Rosti Simanjuntak atas meninggalnya Yosua.

Baca juga: Polisi Tembak Polisi, Keluarga Sebut Jenazah Brigpol Yosua Ada Bekas Luka Tembak dan Sajam

Pria itu merupakan keluarga pihak ibu Yosua Hutabarat atau pihak istri dari Samuel yakni marga Simanjuntak.

Dalam tataran adat Batak, marga Simanjuntak adalah paman atau tulang dari Yosua Hutabarat.

Kunjungan ke rumah keluarga yang sedang berduka untuk memberi penghiburan ini dikenal dengan istilah mangapuli.

Pantauan Tribun Network, keluarga Rosti Simanjuntak datang ke rumah Samuel Hutabarat yang berada di Sungai Bahar Unit 1, Jambi sekira pukul 15.00 WIB.

Dia sempat memberikan petuah dan ucapan duka pada kedua orangtua Yosua dan keluarga.

Tak lama kemudian, Simanjuntak tergeletak di dalam rumah sambil batuk-batuk.

Beberapa keluarga membawa paman korban yang berusia sekitar 60 tahun itu keluar ruangan untuk diberi minum air mineral.

Beberapa jam kemudian, Tribun mendapat kabar laki-laki tersebut meninggal dunia.

Rohani Simanjuntak, bibi dari Brigpol Yosua Hutabarat saat dikonfirmasi Tribun membenarkan adanya kejadian memilukan itu.

Dia menjelaskan, paman Yosua meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi.

Baca juga: Polisi Tembak Polisi, Keluarga Sebut Jenazah Brigpol Yosua Ada Bekas Luka Tembak dan Sajam

"Beliau ito (abang) saya, marga Simanjuntak," ungkap Rohani saat dikonfirmasi Tribun, Selasa (12/7/2022) malam.

Dia menjelaskan, saat kunjungan penghiburan kepada keluarga duka, memang paman korban menunjukkan mimik duka mendalam.

Rohani bilang, Simanjuntak itu pernah juga merasa kan kehilangan anak.

Kenangan soal anaknya kemudian membuatnya sesak, lalu muntah-muntah.

"Jadi waktu memberikan kata-kata penghiburan dia langsung sesak langsung muntah-muntah terus kami larikan ke RS akhirnya dia menghembuskan nafas terakhir," sebut Rohani.

Niatnya untuk memberi penghiburan, tapi pengalaman pribadinya yang dahulu pernah kehilangan anak membuatnya tidak kuasa menahan perih di hatinya.

Dia terharu, kemudian sesak hingga akhinya menghembuskan napas terakhir.

Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat, sebelum meninggal dunia, telah merencanakan pernikahan.

"Dia akan menikah, sekitar tujuh bulan lagi," kata Rohani, bibi korban, kepada Tribun seusai pemakaman.

Kematian anggota Polri yang berasal dari Jambi, Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat diketahui tewas dengan kondisi mengenaskan.

Versi kepolisian ia melakukan perbuatan tak patut di rumah dinas petinggi Polri.

Baca juga: Polisi Tembak Polisi, Mabes Polri Usut Motif Brigadir J Masuk Rumah Pejabat Polri

Selain itu juga ada pengancaman menggunakan senjata api ke arah istri Kadiv Propam.

Akhirnya terjadi baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir Yosua.

Keterangan keluarga di tubuhnya terdapat luka tembak, lebam, beberapa jarinya patah.

Ada juga luka pada mata dan bibirnya.

Jenazah Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat tiba di terminal kargo Bandara Sultan Thaha, Sabtu (9/7/2022) sekira pukul 11.15 WIB.

Jenazah dibawa ke rumah orang tuanya di Sungai Bahar menggunakan ambulans dengan pengawalan kepolisian.

Pihak keluarga merasa ada kejanggalan.

Ayah Yosua Hutabarat, Samuel, bertanya, andai memang anaknya salah, apakah pantas diperlakukan seperti itu.

Sejumlah luka sayatan, kronologi kejadian yang disampaikan kepolisian, hingga kini masih menyisakan tanya bagi keluarga.

Tidak hanya keluarga, banyak pihak yang kemudian menuntut pengungkapan fakta secara transparan dan presisi.

Bahkan DPR RI berencana memanggil Kapolri atas banyaknya hal yang dirasa perlu dipertanyakan.

Baca juga: Pelaku Curanmor Tikam Warga Untuk Melarikan Diri, Kini Dibekuk Polisi

Presiden Jokowi juga meminta penegakan hukum yang seadil-adilnya.

TAGAR CCTv Trending di Twitter

Taggar #CCTV menjadi trending topik di twitter, sepanjang Selasa (12/7/2022) hingga Rabu (13/7/2022) hari ini.

Sorotan cuitan pun mengarah pada kasus Brigadir J.

Trending cuitan CCTV ini dari penelurusuran Tribunnews.com rata-rata cuitan netizen menyoroti kasus Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Sorotan netizen fokus pada keterangan kepolisian bahwa tidak ada rekaman CCTV saat kejadian baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Kadib Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di Duren Tiga Jakarta Selatan.

Kasus ini bak misteri setelah CCTV yang banyak diharapkan jadi pembuka tabir kasus polisi tembak polisi ini terurai tak ada.

"CCTV rumah dinas jenderal polisi mati dan dibiarkan begitu lebih dari seminggu (sulit dipercaya) apalagi di rumah dinas kadiv propam yang mantan reserse. Ataukah kualitas rasa pentingnya cctv jenderal polisi begitu rendah? Kalau begitu kok bisa sampai jenderal?" tanya seorang netizen dalam cuitannya.

Baca juga: Surat KBRI Phnom Penh Bongkar Kasus TPPO di Batam, Polisi Ungkap Modusnya

Dari penelusuran tim Wartakotalive.com (Tribunnews.com Network), di tembok depan gerbang ada satu CCTv mengarah ke jalan komplek Polri Duren Tiga.

Kemudian di dekat pohon besar, CCTv juga terpasang mengarah ke pintu masuk atau garasi bajaj dan motor ATV.

Selain itu, di garasi mobil juga ada CCTv yang terpasang untuk menghindari atau memudahkan menangkap wajah pelaku kejahatan yang masuk.

Sebelumnya, Kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di rumah dinas Duren Tiga, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan mencuri perhatian publik.

Dalam insiden tersebut melibatkan dua anggota Polri Bharada E dan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat.

Beredar informasi, ada dugaan Brigadir Y melakukan pelecehan seksual kepada istri jenderal bintang dua tersebut.

Sehingga polisi lulusan SMA itu harus meregang nyawa di tangan Polri dari tingkatan Tamtama yaitu Bharada E.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com) (TribunJambi.com)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Sumber: TribunJambi.com, Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved