ANAMBAS TERKINI

JERITAN Bocah Laki-laki di Kebun Durian Ungkap Perilaku Predator Anak di Anambas

Kejahatan pedofilia yang dilakukan seorang buruh di Anambas akhirnya terbongkar setelah ada warga mendengar jeritan bocah laki-laki di kebun durian.

TRIBUN Pontianak
Ilustrasi Pedofil 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Aksi seorang predator anak di Kabupaten Anambas berhasil dibongkar setelah seorang warga mendengar ada jeritan bocah laki-laki di sebuah pondok di Kebun Durian.

Dari kejadian itu, kedok predator anak yang berprofesi sebagai buruh tersebut terbongkar dan ternyata sudah melakukan tindakan asusila terhadap enam anak laki-laki.  

"Jadi ceritanya ada ibu-ibu dengar atau nampak lah suara jeritan anak-anak di pondok durian sama pelaku, lalu dilaporkan ke perangkat desa dan pihak kemanan," kata Kepala Desa Landak, Amirullah.

Akibat perbuatannya tersebut, buruh berinisial S tersebut akhirnya dilaporkan ke polisi atas dugaan kasus asusila terhadap anak di bawah umur.

Kasus ini dilaporkan oleh warga dan perangkat desa didampingi Babinsa dan Babinkamtibmas Desa Landak, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Minggu (17/7/2022).

Sebelum dilaporkan ke Polisi, pelaku sempat diamankan warga sekitar.

Amirullah mengatakan, pelaku dan sejumlah korban dibawa ke Polsek Jemaja sekira pukul 01.00 WIB.

"Pelaku satu orang, dia bukan warga kita. Belum jelas identitasnya," ucapnya saat dihubungi TRIBUNBATAM.id melalui sambungan seluler.

Namun dari hasil interogasi warga dan sejumlah pihak keamanan, pelaku mengaku pernah tinggal di Desa Lingai, Kecamatan Siantan Selatan.

Baca juga: Pembangunan di Tiban Batam Makin Pesat, Jalan Diperlebar Sistem Drainase Dibenahi

"Usia pelaku mungkin 40 an lah itu, dah agak berumur juga. Tapi pas kita tanya tadi, dia awalnya dari Lingai dia pernah tinggal sana mungkin," tambahnya.

Identitas pelaku dan tempat tinggalnya belum jelas. Namun diketahui pelaku adalah pekerja buruh harian di wilayah Jemaja.

"Dia buruh harian juga ambil upah manjat kelapa, tipikalnya seperti orang susah dan nggak punya keluarga. Di sana nggak punya tempat tinggal yang jelas," sebutnya.

Modus pelaku untuk melancarkan aksinya dengan mengiming-imingi uang jajan dan membawa makan sejumlah korbannya.

"Jumlah korban sementara sebanyak enam anak laki-laki. Di antaranya anak dari 2 RT, 1 RW dan anak-anak warga yang lain," ungkapnya.

Kronologi kejadian pun bermula saat seorang warga mendengarkan jeritan suara anak laki-laki di pondok kebun durian bersama pelaku.

"Jadi ceritanya tadi ada ibu-ibu dengar atau nampak lah suara jeritan anak-anak di pondok durian sama pelaku, lalu dilaporkan ke perangkat desa dan pihak kemanan," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Jemaja Iptu Joko Setiasno turut membenarkan laporan kasus dugaan pelecehan tersebut.

Katanya, saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut dengan menginterogasi pelaku dan korban serta para saksi.

"Sebentar, saat ini kita masih menginterogasi korban dan pelaku, segera nanti kami beritahukan hasil pengembangannya," tulisnya dalam pesan Whatsapp. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved