PENEMBAKAN DI RUMAH KADIV PROPAM
Kuasa Hukum Ungkap Brigadir J Dapat Ancaman Pembunuhan, Terbaru 7 Juli 2022
Kuasa hukum keluarga Brigadir J mengungkap ancaman pembunuhan terakhir diterima Brigadir Yosua Hutabarat satu hari sebelum kasus penembakan.
JAMBI, TRIBUNBATAM.id - Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap fakta baru kematian anggota Polri itu.
Kasus penembakan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tigapada Jumat (8/7/2022) hingga kini masih bergulir.
Kuasa hukum Brigadir J mengungkap ancaman pembunuhan yang tertuju pada Brigadir Yosua Hutabarat sejak Juni 2022 lalu.
Kendati demikian Kamaruddin Simanjuntak tak mengungkap siapa pihak yang disebut mengancam Brigadir J.
Bahkan akibat ancaman serius yang diterima Brigadir J pada bulan Juni itu, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan Brigadir J sampai menangis.
Sejumlah fakta sebelumnya ditemukan terkait tewasnya Brigadir J.
Baca juga: Keluarga Brigadir J Sebut Tidak Tahu Adanya Prarekontruksi di Rumah Dinas Hari Ini
Mulai dari temuan 15 luka pada jasad Brigadir J hingga rencana pelaksanaan autopsi ulang pada Rabu (27/7/2022) mendatang.
Terkait ancaman pembunuhan,Kamaruddin Simanjuntak mengungkap jika ancaman terakhir diterima Brigadir Yosua saat berada di Magelang.
Saat itu Brigadir J sedang mengawal atasannya, Kamis 7 Juli 2022.
Dia menyebut ancaman itu ada dalam rekaman bukti elektronik.
"Di situ diancam, apabila naik ke atas, akan dihabisi atau dibunuh," ujar Kamaruddin Simanjuntak, menjelaskan ancaman yang diterima Brigadir J, Sabtu (23/7/2022).
Tapi soal makna naik ke atas yang dimaksud, dia belum mengetahuinya.
Ia juga belum menyebutkan siapa yang memberi ancaman pembunuhan itu.
"Makna naik ke atas inilah yang jadi tugas penyidik, karena temuan itu, sudah kami serahkan ke penyidik utama, supaya digali, melibatkan tim siber dan yang ahli di bidang itu. Ini dikaitkan lagi pada bulan Juni, dia sampai menangis saking takutnya, mengadu kepada orang yang dia percaya," terangnya.
Soal orang yang dipercaya ini, kata dia, masih dirahasiakan orangnya, dan bukan anggota keluarga.
Baca juga: Mantan Kabareskrim Minta Dokter yang Autopsi Jenazah Brigadir J Pertama Kali Juga Dinonaktifkan