ADA Pabrik Sabu di Kawasan Elite di Batam, DPRD Minta Pengawasan Orang Asing Diperketat

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kasus penggeberekan sebuah rumah di kawasan elite di Batam yakni di Sukajadi karena menjadi pabrik sabu rumahan menjadi sorotan banyak pihak.

Terlebih, kasus tersebut melibatkan seorang mantan anggota Polisi Diraja Malaysia, Murti Softalingan.

Murti disebut sebagai otak dari kasus tersebut.

Sebab, ia diduga memproduksi sabu di Jalan Pandan Laut nomor 23 cluster Nirwana Perumahan Sukajadi, Batam.

Merespons kasus ini, Anggota DPRD Batam, Utusan Sarumaha pun tak tinggal diam.

Ia menyorot pengawasan orang asing di Batam.

Menurutnya, kinerja dari Tim Pengawasan Orang Asing (PORA) mesti dievaluasi.

Baca juga: Penggerebekan Narkoba di Batam, Kepala BNN Sebut Peran Ahli Kimia di Pabrik Sabu

Salah satu hal yang harus diperketat, kata Utusan, adalah pengawasan pintu masuk untuk orang asing agar peristiwa seperti itu tak kembali terulang.

"Harusnya tim pengawasan orang asing yang telah dibentuk harus berfungsi secara maksimal karena Batam ternyata merupakan tempat yang diincar dalam kegiatan-kegiatan bersifat ilegal," kata Utusan, Minggu (24/7/2022).

Ia pun meminta agar pihak Imigrasi Batam selaku leading sector Tim PORA harus bisa mengawasi orang asing yang dinilai akan melakukan kegiatan buruk di Batam.

"Ini perlu ada evaluasi dalam pengawasan agar tidak ada lagi kegiatan ilegal yang dilakukan oleh orang asing," sambung politisi asal Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tersebut.

Ia juga mengapresiasi upaya BNN dan Polri yang telah berhasil mengungkap produksi pabrik narkoba itu. Tak lupa, Utusan mengajak generasi muda untuk tak mudah terpengaruh dengan hal-hal buruk ke depannya. (TRIBUNBATAM.id/ Ichwan Nur Fadillah)