Menlu Retno Marsudi Sebut 55 WNI yang Disekap di Kamboja Berhasil Diselamatkan
Kabar terbaru terkait WNI yang disekap di Kamboja disampaikan Menlu Retno Marsudi. Ia menyebut, 55 dari 60 WNI telah berhasil diselamatkan
Brigjen Ahmad Ramadhan. Kepolisian RI mengungkap bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) yang disekap di Kamboja bertambah menjadi 60 orang. WNI itu diduga merupakan korban penipuan dengan modus penempatan kerja.
Brigjen Ahmad Ramadhan. Kepolisian RI mengungkap bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) yang disekap di Kamboja bertambah menjadi 60 orang. WNI itu diduga merupakan korban penipuan dengan modus penempatan kerja.
Dia mewakili 54 WNI yang bekerja di Negara Kamboja yang diduga mengalami penipuan penempatan tenaga kerja dan diduga juga terjadi tindakan perdagangan orang (TPPO)," kata Kepala Disnakertrans Provinsi Jateng, Sakina Rosellasari, Rabu (27/7).
Para WNI di Kamboja itu lanjut Sakina dijanjikan sebagai operator, call center dan bagian keuangan, namun di lokasi penempatan tidak sesuai dengan kesepakatan.
"Modus pemberangkatan secara unprosedural dengan mengunakan agency perseorangan dengan setiap WNI yg berangkat dengan agency yang berbeda."
"Menurut Informasi dari yang bersangkutan, bahwa dimungkinkan dalam tiga hari kedepan akan diperdagangkan," jelasnya.
Dia mewakili 54 WNI yang bekerja di Negara Kamboja yang diduga mengalami penipuan penempatan tenaga kerja dan diduga juga terjadi tindakan perdagangan orang (TPPO)," kata Kepala Disnakertrans Provinsi Jateng, Sakina Rosellasari, Rabu (27/7).
Para WNI di Kamboja itu lanjut Sakina dijanjikan sebagai operator, call center dan bagian keuangan, namun di lokasi penempatan tidak sesuai dengan kesepakatan.
"Modus pemberangkatan secara unprosedural dengan mengunakan agency perseorangan dengan setiap WNI yg berangkat dengan agency yang berbeda."
"Menurut Informasi dari yang bersangkutan, bahwa dimungkinkan dalam tiga hari kedepan akan diperdagangkan," jelasnya.
Pihaknya juga sudah melakukan upaya dengan berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Direktorat Perlindungan PMI.
"Kami terus pantau perkembangan kasus ini dan berharap bisa segera ada perkembangan terbaik," jelasnya.
Saat ini lanjut Sakina, Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kamboja sedang menangani persoalan ini, dan sedang dilakukan pendalaman kasus bekerjasama dengan otoritas setempat.
Dan jika sudah ada laporan resmi, akan ada informasi lebih lanjut dari KBRI Kamboja.
"KBRI Kamboja juga mengatakan bahwa pihaknya telah menerima aduan terkait dugaan penyekapan terkait WNI itu. Pihak KBRI juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja untuk proses pembebasannya," pungkas Sakina
Perlu diintensifkan, kerjasama lintas negara perlu didorong Sebagai salah satu upaya pencegahan di sela-sela pertemuan IMF IMC.
Yakni pertemuan para menteri luar negeri ASEAN dan pertemuan para menteri luar negeri ASEAN dengan para mitranya.
Saya berencana melakukan pertemuan dengan otoritas Kamboeja guna membahas langkah-langkah selanjutnya.
Sebagaimana teman-teman ketahui pertemuan IMF IMC akan di selenggarakan di Phnom Penh Kamboeja.
Mengingat tahun ini Kamboeja bertindak sebagai Ketua ASEAN.
Rencana pertemuan saya ini telah saya komunikasikan kepada Menlu Kamboja untuk dapat difasilitasi.
Dan Menlu Kamborja telah menyampaikan kesediaan untuk memfasilitasi pertemuan beberapa menit yang lalu.
Diperoleh konfirmasi bahwa pertemuan saya dengan komisioner general seperti Kapolri kalau di Indonesia, akan dilakukan 2 Agustus pagi di markas besar kepolisian Kamboeja di Phnom Penh.
Demikian yang bisa saya sampaikan update informasi tentang penanganan kasus 55 WNI di Kamboja. (tribunjateng.com/Ahmad Mustakim)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BERITA LENGKAP : Detik-detik 55 WNI Disekap di Kamboja Berhasil Diselamatkan, Ini Kata Menlu RI