WISATA BATAM

Rujak BMC Jadi Destinasi Wisata Kuliner di Batam, Satu Porsi Dijual Mulai Rp 15 Ribu

Seorang penjual rujak di BMC Bengkong, Batam, Krisman Harefa sebut, meski memiliki bahan yang sama, namun rujak yang dibuat pedagang ada ciri khasnya

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Ronnye Lodo Laleng
Pedagang rujak di area BMC Bengkong, Batam, Krisman Harefa saat berada di gerobak dagangannya, Rabu (10/8/2022) 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Bagi penikmat rujak yang sudah pernah berkunjung ke pondok rujak dekat kawasan Batam Motor Centre (BMC) Bengkong, dijamin akan ketagihan.

Karena kuliner Batam di kawasan ini memiliki ciri khas tersendiri.

Seorang penjual rujak di BMC Bengkong, Batam, Krisman Harefa saat ditemukan Tribun Batam mengatakan, hampir semua pedagang memiliki ciri khas yang sama.

"Semuanya hampir sama karena memiliki bahan sama. Tapi pasti ada yang beda tergantung cara ulek dan proses pembuatan rujak," sebut Krisman, Rabu (10/8/2022).

Perbedaannya, ada yang terasa lebih cair dan kental. Terkadang tergantung masakan kacang tanah.

Kacang tanah harus digoreng pas. Jangan terlalu gosong hingga setengah matang. Harus pas.

Baca juga: Wisata Kuliner di Batam, Rujak Area BMC Bengkong Cocok Disantap saat Santai

Krisman yang sudah dua tahun berjualan rujak mengaku menikmati rutinitasnya berdagang rujak di BMC.

Selama ia berjualan, uangnya hanya digunakan untuk makan dan minum keluarganya saja.

"Biasalah bang, saat pandemi Covid-19 situasi lagi tak karu-karuan. Jualan hanya untuk makan sehari-hari saja," akunya.

Kendati demikian ia tetap melakoni profesi ini karena belum ada pekerjaan lain untuknya.

Pria 39 tahun tersebut menceritakan bahwasanya rujak yang ia jual cukup beragam. Ada rujak petis, rujak kacang, rujak cingur, hingga rujak serut.

Satu porsi rujak tersebut diberi harga Rp 15 ribu. Bila ingin menikmati rujak sambil dicocol enye (sejenis keripik lebar) harus menambah Rp 5 ribu, kalau kerupuk Rp 2 ribu.

Harga tersebut cukup terjangkau bila dibandingkan dengan harga sayur dan buah yang cukup mahal di Batam.

Apalagi selain irisan ketimun, bengkuang, belimbing, mangga, kedondong, juga suka ditambahkan irisan apel dan jambu merah segar.

"Satu hari saya menghasilkan uang Rp 350 ribu. Itu masih kotor, dan waktu berjualan sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB dini hari," katanya.

Sejumlah gerobak pedagang rujak berjejer di kawasan Batam Motor Centre (BMC). Tempat ini termasuk destinasi wisata kuliner di Batam
Sejumlah gerobak pedagang rujak berjejer di kawasan Batam Motor Centre (BMC). Tempat ini termasuk destinasi wisata kuliner di Batam (tribunbatam.id/Ronnye Lodo Laleng)


Karena waktunya yang panjang, ia terkadang harus bergantian jualan dengan sang istri.

Terkadang ia juga rela mengantar ke pelanggan setianya di kawasan Batam Center, Batu Ampar dan Bengkong.

Hampir setiap hari ia berjualan dan tak pernah libur.

Hari yang paling banyak dikunjungi masyarakat yakni Sabtu, Minggu dan hari raya besar.

Jika penasaran langsung datang dan nikmati berbagai rasa rujak di kawasan Batam Motor Centre dekat Seraya Atas, Batam.

Jadi Destinasi Kuliner Terkenal di Kepri

Rujak di area Batam Motor Centre (BMC) ini ternyata cukup terkenal.

Bukan hanya masyarakat Batam yang tahu letak dan rasanya, namun di luar Batam juga kebanyakan sudah mengetahui rujak ini.


Dahulunya para pedagang rujak ini berdagang di pinggir jalan Seraya Atas. Makanya dikenal juga dengan Rujak Seraya Atas.

Namun beberapa tahun lalu, para pedagang di sana dipindahkan ke tempat lain.

Lokasinya tak jauh dari Seraya Atas, ya di kawasan BMC ini.

Seorang pengunjung dari Tanjung Balai Karimun bernama Yuyun saat ditemui Tribun Batam mengaku kangen dengan rasa rujak ini.

"Saat berada di Tanjung Balai Karimun, terkadang saya suka menghayal kapan bisa ke sini lagi makan rujak," sebut Yuyun, Rabu (10/8/2022).

Baginya, kuliner rujak di tempat ini rasanya sedikit beda. Kuahnya yang sedikit kental terasa pas di lidah.

"Saya paling suka pakai kuah kacang. Kuah itu saya suka sejak dulu hingga sekarang," katanya.

Selain itu, tempatnya juga cukup nyaman sehingga membuat Yuyun betah.

Ketika sudah berkunjung ke tempat rujak ini, ia mengaku bisa menghabiskan waktu 3 hingga 4 jam hanya untuk nongkrong bersama keluarga dan rekannya.

"Terakhir saya berkunjung ke sini sekitar 5 bulan, dan selalu makan di rujak nomor 15," sebutnya.

Hari ini akhirnya ia dipertemukan kembali dengan rujak kesukaannya itu.

"Tidak hanya hari ini, besok juga saya akan datang ke sini lagi, sebelum pulang ke Karimun lusa," kata Yuyun. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved