BKKBN KEPRI
BKKBN Kepri Teken MoU dengan Pemkab Karimun, Pendampingan Konseling Pra Nikah
BKKBN Provinsi Kepri menggelar audiensi dan penandatanganan komitmen tentang pendampingan konseling dan pemeriksaan kesehatan tiga bulan Pra Nikah
Penulis: Renhard Patrecia Sibagariang |
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri menggelar Audiensi dan Penandatanganan Komitmen tentang Pendampingan Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan Tiga Bulan Pra Nikah sebagai upaya Pencegahan Stunting dari Hulu.
Kegiatan tersebut di hadiri Kepala BKKBN Provinsi Kepri, Asisten 1 Pemkab Karimun, Kemenang, seluruh camat dan kepala KUA se-Kabupaten Karimun, di Ruang Cempaka Putih, Kamis (25/8/2022).
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Kepri, Rohina mengatakan, melalui kegiatan ini sangat di harapkan angka stunting di Kepri turun pada 2023 mendatang.
"Pendampingan konseling dan pemeriksaan kesehatan ini sangat dibutuhkan terutama bagi calon pengantin tiga bulan sebelum menikah," ujar Rohina.
Menurutnya, pencegahan stunting dapat dicegah dari hulu kepada para calon pengantin yang nantinya melahirkan seorang anak.
"Tujuannya ini tidak lain ialah bagi calon pengantin yang baru menikah agar dapat melahirkan anak yang bebas dari stunting," ujarnya.
Dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia, stunting jadi tantangan sekaligus permasalahan serius yang perlu ditangani dengan solusi tepat.
Penurunan angka stunting, pihaknya melakukan pendampingan yang dibantu dengan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil).
"Aplikasi Elsimil merupakan upaya pemerintah memberikan keterbukaan informasi pada publik, khususnya sebagai alat pemantau kesehatan bagi ibu hamil serta media edukasi pernikahan dan hamil, terutama yang terkait dengan faktor risiko stunting," ujarnya.
Saat ini, angka stunting di Karimun telah di angka 17,6.
Dalam angka tersebut masih dibawah 20 persen dari standar World Health Organization (WHO).
"Saat ini Karimun masih dibawah standar WHO, tapi kita berharap di tahun 2024 mendatang angka stunting kita targetkan hanya 10,2 bahkan bisa dibawah itu," ujarnya.
Sementara, Asisten 1 Pemkab Karimun Sularno mengatakan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akan berupaya menurunkan angka stunting di Karimun.
"Kita akan tekan angka stunting, karna semakin turun angka stunting akan semakin bagus. Artinya menandakan bahwa kesejahteraan masyarakat Karimun meningkat," ujar Sularno.
Pihaknya juga memberikan apresiasi terkait kegiatan yang dilakukan BKKBN Kepri, demi kebaikan masyarakat yang turut mendukung menekan stunting.
"Tanpa dukungan semua pihak terkait komitmen yang digelar antar seluruh KUA, Camat, Kepala Pukesmas. Apabila semua pihak berkolaborasi tentunya stunting Karimun akan dapat tercapai 10,2 tidak harus menunggu di tahun 2024," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Yeni Hartati)
