LIGA INDONESIA
Profil Muhammad Ferrari, Bek Muda Pilihan Thomas Doll di Skuad Persija Jakarta
Muhammad Ferarri mengaku tampil bersama Ondrej Kudela menjaga lini pertahanan Persija merupakan pengalaman yang sangat berharga
"SD saya di SDN 06, selanjutnya di SMP 264, kemudian saat SMA, di mana saya sudah bergabung dengan PS Tira Persikabo (U-16), di SMA 97,"
"Karena sekolah dekat dengan rumah, jadi olahraga dan waktu istirahat saya bisa diatur dengan baik," ungkap Ferarri dikutip TribunBatam.id dari laman resmi Persija.
Semasa masih bersekolah, Ferarri banyak menuai prestasi dalam dunia sepak Bola.
Diantaranya Ferarri berhasil menjuarai Liga Kompas Gramedia (LKG) dan Liga Topskor pada 2017.
Kemudian berhasil menjadi runner-up saat JFA mengikuti kompetisi JSSL di Singapura pada 2018.
Namun, dibalik prestasi itu, Ferarri mengaku mendapatkan perhatian khusus dari kedua orang tuanya.

Pemain dengan nomor punggung 41 itu tidak bisa bermain sepak bola sembarangan, bahkan oleh orang tuanya Ferarri dilarang untuk bermain futsal.
"Sampai sekarang orang tua tidak membolehkan saya bermain fun football dan futsal bersama teman-teman,"
"Saya paham mungkin karena orang tua khawatir kalau saya mengalami cedera," ujar Ferarri.
Bahkan saat masih duduk di bangku SMP, Ferarri sampai memohon kepada kedua orangtuanya untuk bermain futsal membela sekolahnya.
"Jadi waktu SMP saya sampai memohon ke orang tua untuk ikut turnamen futsal antar-SMP,"
"Saat itu saya sangat ingin buat kenangan bersama teman SMP,"
"Untung saja Mama membolehkan saya ikut dan alhamdulillah SMP saya juara," ucap Ferarri.
Debut Muhammad Ferarri sebagai pemain tim senior Persija dimulai saat kontraknya bersama Tira Persikabo berakhir.
Meski memiliki peluang untuk bergabung dengan Persipura dan Persib, Ferarri memutuskan untuk berseragam Persija.