LIGA INDONESIA
Profil Muhammad Ferrari, Bek Muda Pilihan Thomas Doll di Skuad Persija Jakarta
Muhammad Ferarri mengaku tampil bersama Ondrej Kudela menjaga lini pertahanan Persija merupakan pengalaman yang sangat berharga
TRIBUNBATAM.id - Bek Tangguh Persija Muhammad Ferarri tengah jadi pembicaraan khalayak ramai, lantaran bermain gemilang di awal Liga 1 2022-2023.
Bek muda Persija Muhammad Ferarri selalu tampil sebagai starter pilihan pelatih Thomas Doll untuk menjaga lini belakang Persija.
Pemain yang masih berusia 19 tahun itu dipercaya Thomas Doll untuk turun dalam enam laga terakhir Persija.
Adapun Ferarri turun dalam laga Persija lawan Bali United, PSM, Persikabo 1973, Rans Nusantara, Persita, dan Arema FC.
Ferarri selalu tampil impresif meski harus berdampingan dengan pemain Persija yang lebih senior, seperti Ondrej Kudela serta Maman Abdurahman atau Hansamu Yama.
Bahkan Ferarri kerap memberi semangant kepada pemain yang lebih senior di atas lapangan.
Bukti ketangguhan Ferarri saat membawa Persija mencetak cleansheet dalam tiga laga terakhir.
Baca juga: Persija Jakarta vs Bhayangkara FC, Tekad Macan Kemayoran Pertahankan Tren Positif
Tak hanya sebagai bek tengah, ferarri juga dipercaya Thomas Doll untuk bermain sebagai bek sayap.
Lantaran pelatih asal Jerman itu percaya dengan kemampuan individual Ferarri.
Dibalik penampilannya yang tangguh sebagai pesepak bola profesional, Ferarri memiliki latar belakang keluarga olahragawan.
Lahir dari orang tua yang berprofesi sebagai pevoli profesional, menjadikan Ferarri sangat menyukai olahraga sejak Taman Kanak-kanak.
Sejak umur 13 tahun Ferarri sudah menggeluti sepak bola sehingga mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB) JFA untuk mengasah olahraga favoritnya.
Selain lingkungan rumah dengan latar belakang olahragawan, Ferarri selalu memilih sekolah yang tak jauh dari sepak bola.
"Saya bisa dibilang anak rumahan karena bersekolah selalu dekat dengan rumah,"
"Selain itu, saat SMP dan SMA sudah fokus memilih sekolah yang ekstrakulikuler sepak bolanya bagus,"
"SD saya di SDN 06, selanjutnya di SMP 264, kemudian saat SMA, di mana saya sudah bergabung dengan PS Tira Persikabo (U-16), di SMA 97,"
"Karena sekolah dekat dengan rumah, jadi olahraga dan waktu istirahat saya bisa diatur dengan baik," ungkap Ferarri dikutip TribunBatam.id dari laman resmi Persija.
Semasa masih bersekolah, Ferarri banyak menuai prestasi dalam dunia sepak Bola.
Diantaranya Ferarri berhasil menjuarai Liga Kompas Gramedia (LKG) dan Liga Topskor pada 2017.
Kemudian berhasil menjadi runner-up saat JFA mengikuti kompetisi JSSL di Singapura pada 2018.
Namun, dibalik prestasi itu, Ferarri mengaku mendapatkan perhatian khusus dari kedua orang tuanya.

Pemain dengan nomor punggung 41 itu tidak bisa bermain sepak bola sembarangan, bahkan oleh orang tuanya Ferarri dilarang untuk bermain futsal.
"Sampai sekarang orang tua tidak membolehkan saya bermain fun football dan futsal bersama teman-teman,"
"Saya paham mungkin karena orang tua khawatir kalau saya mengalami cedera," ujar Ferarri.
Bahkan saat masih duduk di bangku SMP, Ferarri sampai memohon kepada kedua orangtuanya untuk bermain futsal membela sekolahnya.
"Jadi waktu SMP saya sampai memohon ke orang tua untuk ikut turnamen futsal antar-SMP,"
"Saat itu saya sangat ingin buat kenangan bersama teman SMP,"
"Untung saja Mama membolehkan saya ikut dan alhamdulillah SMP saya juara," ucap Ferarri.
Debut Muhammad Ferarri sebagai pemain tim senior Persija dimulai saat kontraknya bersama Tira Persikabo berakhir.
Meski memiliki peluang untuk bergabung dengan Persipura dan Persib, Ferarri memutuskan untuk berseragam Persija.
Bersama Persija, Ferarri digembleng bersama tim U-18 untuk tampil di Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-18.
Bersama tim Persija U-18, Ferarri semakin matang, kemudian panggilan timnas U-19 dan kesempatan debut di Liga 1 pun hadir pada periode 2021.
Pada debutnya di Liga 1 2021-2022, Ferarri tampil tujuh kali dengan catatan tampil satu kali sebagai starter.
Kemudian pada level timnas dibawah asuhan Shin Tae-yong Ferarri rutin dipanggil timnas U-19 dan bahkan sempat promosi mengikuti pemusatan latihan timnas U-23.
"Waktu pertama kali saya dipanggil timnas tentu sangat senang,"
"Orang tua saya pun ikut bangga sekaligus terharu. Mereka bilang bahwa kalau dari awal mereka sudah yakin dengan pilihan karier saya,"
"Maka dari itu mereka sangat serius mendukung saya untuk main sepak bola," ujar Ferarri.
Sosok Evan Dimas dan David Maulana menjadi motivasi tersendiri bagi Ferarri untuk berseragam Timnas Indonesia.
"Saya waktu itu lihat Evan Dimas dan David Maulana main untuk timnas dan menjadi kapten,"
"Melihatnya ada rasa kagum dan termotivasi. Padahal, waktu bergabung di Persija kondisinya saat pandemi Covid-19 dan masih main untuk EPA U-18,"
"Saya ingat waktu itu berdoa kepada Allah SWT minta untuk bisa bermain di tingkat yang lebih tinggi lagi,"
"Alhamdulillah dikasihnya lebih dari yang saya minta dan saya pun jadi kapten timnas," imbuh Ferarri.
Selain itu kejutan dalam karier sepak bola Ferarri, tak hanya debut di Liga 1 dan kapten timnas Indonesia.
Menurut Ferarri berkolaborasi dengan Ondrej Kudela untuk menjaga lini pertahanan Persija merupakan kesempatan yang sangat berharga.
"Saya tidak pernah menyangka bermain bersama Kudy. Permainannya luar biasa berkelas dan sangat tenang,"
"Saat latihan dia kasih banyak pelajaran ke saya dan teman-teman lain,"
"Kalau dipikir-pikir lucu juga, saya yang dulu bermain di EPA saat ini bermain bersama Kudy yang main di Uefa Champions League,"
"Jadi, saya akan memanfaatkan kesempatan ini untuk terus mengembangkan diri saya," pungkas Ferarri.
Berikut data diri dan karier Ferarri
Nama : Muhammad Ferarri
Lahir : Jakarta, 21 Juni 2003
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
Pemain Idola : Sergio Ramos
Karier:
2013-2018 JFA
2018-2019 PS Tira Persikabo EPA U-16
2019-2021 Persija EPA U-18
2021- sekarang Persija
(TribunBatam/Pucu Herwibowo)