KECANTIKAN
6 Mitos Tentang Jerawat yang Selama Ini Dipercaya Namun Keliru
Membedakan fakta dan mitos jerawat penting dilakukan agar Anda tidak salah dalam memilih cara penanganan.
Sementara itu, cokelat dan makanan berminyak belum terbukti menjadi penyebab jerawat.
Baca juga: 7 Cara Memijat Wajah untuk Cegah Keriput, Lakukan dengan Tepat
Baca juga: 5 Khasiat Jeruk Nipis untuk Kecantikan Wajah yang Jangan Diketahui, Cek Disini
- Jerawat itu menular
Jerawat tidak menular dan tidak dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya.
Meski jerawat tidak menyebabkan orang lain tertular bukan berarti Anda dapat menggunakan handuk wajah secara bergantian.
Bakteri yang berkembang pada jerawat juga dapat membuat kulit iritasi.
- Hindari makeup ketika bejerawat
Tidak perlu menghindari makeup ketika Anda memiliki jerawat.
Anda bahkan memanfaatkan makeup untuk menutupi jerawat sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri.
Anda hanya perlu memilih produk dengan cermat untuk kulit berminyak dan sensitif agar jerawat tak semakin parah.
- Kulit kering tidak mungkin berjerawat
Mitos jerawat yang satu ini bisa membuat pemilik kulit kering menjadi kurang waspada.
Padahal, jerawat masih bisa muncul pada kulit yang kering.
Memang benar bahwa jerawat lebih erat kaitannya dengan kelebihan minyak di wajah.
Namun, jika kulit wajah tidak dibersihkan dengan teratur dari debu, kotoran, atau make up, jerawat bisa saja muncul, sekalipun kulit Anda kering.
Baca juga: Tips dan Cara Gampang Hilangkan Bekas Jerawat Menggunakan Bahan Alami
Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Hitam Bekas Jerawat di Wajah
- Jerawat indikasi penyakit dalam tubuh
Banyak orang mengungkapkan, memiliki jerawat pertanda ada penyakit dalam tubuh.
Seperti jerawat di area tertentu misalnya, pertanda mengalami masalah pencernaan yang buruk atau sakit kepala dan sebagainya.
Namun, nyatanya belum ada penelitian yang membuktikan keterkaitan antara keduanya.
Jerawat memang dapat mempengaruhi sebagian besar orang di beberapa titik kehidupan mereka, termasuk di usia dewasa.
Mitos seputar jerawat sangat berlimpah, tetapi tidak ada penelitian klinis yang cukup untuk mendukungnya.
(Tribunbatam.id/LIA SISVITA DINATRI)