Sindiran Boyamin Saiman Terhadap Lukas Enembe, Sebut Gubernur Papua Sebaiknya Buka Kasino
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI), Boyamin Saiman, menyindir perilaku Lukas Enembe yang disebut hobi judi, minta Gubernur Papua buka kasino.
Menurut Roy Rening, apa yang dilakukan (bermain judi di kasino) Lukas Enembe adalah hal yang lumrah dan biasa dilakukan pejabat.
"Ya biasalah, bukan hanya Pak Gubernur, semua pejabat kita sering main di sana," Roy Rening, Jumat (23/9/2022).
Namun, ia membantah bahwa uang yang digunakan Lukas Enembe berjudi di kasino berasal dari kejahatan korupsi APBD Pemprov Papua.
Dugaan tersebut disampaikan oleh Pusat Pelaporan Transaksi Analisa Keuangan (PPATK) yang menyebutkan Lukas Enembe menyetor uang sebanyak Rp 560 miliar di kasino.
"Sekarang tugasnya itu kita sudah membuktikan bahwa tidak ada dana yang keluar dari Pemda Rp 560 miliar yang kemudian dipakai Pak Gubernur untuk main judi, itu hoaks, tidak benar," kata dia.
Ia juga membantah bahwa Gubernur Papua memiliki tambang emas pribadi yang hasilnya digunakan untuk berjudi di Singapura.
Di sisi lain, Roy enggan mengungkap asal uang yang digunakan Lukas Enembe untuk berkegiatan di Kasino.
"Bukan itu persoalannya, itu (tambang) juga tidak pernah ada. Jadi sekarang ini kan Pak Gubernur dituduh hasil korupsinya disetor ke kasino, sekarang tugasnya itu kita membuktikan," cetusnya.
Sementara itu, Boyamin juga mendesak Lukas Enembe mendatangi gedung KPK pada 26 September jika tak ingin dijemput paksa.
"Kalo sampai sore tidak ada yang datang ya malemnya harus dijemput paksa," lanjut Boyamin.
Sebelumnya, Boyamin meminta KPK untuk mengirim dokter independen agar mengetahui kebenaran kondisi Lukas Enembe.
Boyamin berharap, kejadian Hasnaeni tak terulang, tersangka mengaku sakit namun nyatanya sehat.
"Pertama, sakit kan harus ada medical record-nya dari dokter yang jelas bukan syarat keterangan saksi seperti kita sekolah, dan yang namanya sakit ya opname bukan di rumah. Kedua, ya KPK saya minta untuk mengirimkan dokter independen apakah benar-benar sakit atau tidak dan itu harus diuji dulu sakitnya itu."
"Dan inilah yang menurut saya kayak kemarin di Kejaksaan Agung Hasnaeni yang katanya sakit ternyata dibawa ke dokter Independen nyatanya sehat dibawa dan akhirnya ada drama sedikit bagaimana membawa yang bersangkutan dibawa dari gedung Kejaksaan Agung ke Rutan di belakang itu sampai dibopong sampai diangkat," jelas Boyamin.
Diberitakan sebelumnya, KPK menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka. Hingga kini belum ada penjelasan rinci kasus yang menjerat Lukas.