BERITA KRIMINAL
Cerita Haru Gadis 17 Tahun Lepas Dari Maut Usai Saksikan Kedua Orangtuanya Dibunuh
Gadis 17 tahun lolos dari maut setelah melihat kedua orangtuanya tewas dibunuh. Iapun kabur dari pintu belakang dan minta tolong ke warga kalau mau di
TRIBUNBATAM.id, PALANGKARAYA - Cerita miris gadis 17 tahun melihat kedua orangtuanya dihabisi di hadapannya.
Korban adalah Maya (17), sementara kedua orangtuanya yang tewas dalam musibah kejadian ini yaitu Ahmad Yendianor (46) dan Fatnawati (45).
Beruntung Maya bisa kabur dari situasi tersebut, diapun berteriak meminta tolong kepada masyarakat untuk menyelamatkan ibunya.
Berikut Kronologis kejadian pembunuhan pasangan suami istri di Palangkaraya:
Baca juga: Sepasang Kekasih Tewas Disambar Petir Ketika Berada di Dalam Kemah
Baca juga: Alasan Shin Tae-yong Tarik Keluar Pemain asal Lingga di Laga Debut Lawan Curacao
Pembunuhan sadis terjadi di Jalan Kenanga, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (23/9/2022) tengah malam.
Pasangan suami istri, Ahmad Yendianor (46) dan Fatnawati (45) meninggal dunia di rumahnya.
Sedangkan anaknya Maya (17) lari melalui pintu belakang untuk meminta pertolongan kepada warga.
Meski Maya berhasil lolos, tapi tak mampu menyelamatkan kedua orangtuanya yang bersimbah darah.
Namun, sang gadis yang menjadi yatim piatu itu tak mampu membendungi kesedihan dan rasa traumanya.
Kasus Pembunuhan di Palangkaraya mengakibatkan pasutri meninggal dengan cara sadis didalami polisi.
Anak korban trauma mendalam, menangis lihat jenazah ayah & ibunya.
Anak dari korban pembunuhan pasangan suami istri (Pasutri) yang terjadi di Kota Palangkaraya mengalami traumatik mendalam, Minggu (25/9/2022).
Peristiwa pembunuhan sadis tersebut terjadi di Jalan Kenanga, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Pihak kepolisian hingga kini masih memburu pelaku pembunuhan sadis tersebut yang masih buron.
Diketahui anak korban bernama Maya (17) sempat bertemu dengan pelaku sebelum pelaku membunuh kedua orang tuanya tersebut.
Hal tersebut dibenarkan Kasatreskrim Polresta Palangkaraya Kompol Ronny Marthius Nababan mewakili Kapolresta Palangkaraya Kombes Pol Budi Santosa.
“Saat kejadian Anak korban berhasil melarikan diri melalui pintu belakang rumah saat kedua orang tuanya dibunuh oleh pelaku,” terangnya, Minggu (25/9/2022).
Anak gadis tersebut yang kini tengah duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) alam trauma akibat kejadian berdarah tersebut.
Bagaimana tidak, ia tak dapat melakukan apapun selain melarikan diri dan meminta pertolongan kepada tetangga saat kejadian.
Kejadian mengerikan tersebut pun ditakutkan mengganggu mental dan psikologis dari anak kedua korban.
“Anak korban hingga kini masih mengalami trauma akibat peristiwa tersebut,” jelas Kasatreskrim.
Kompol Ronny mengatakan Maya akan diberikan pendamping dari Unit-PPA Polresta Palangkaraya.
Anak korban diduga sempat melihat secara langsung pelaku sebelum menganiaya orang tuanya.
“Karena kamar anak berada tepat di samping kamar orang tuanya. Sempat melihat seorang laki-laki yang kemudian melarikan diri,” ujarnya.
Sang anak saat itu berhasil menyelamatkan diri, meminta pertolongan dengan tetangganya karena tak dapat menghubungi siapapun.
“Anak korban meminta tolong pada tetangganya karena handphone miliknya terjatuh di dapur saat hendak melarikan diri,” jelasnya.
Jenazah pasutri tersebut dibawa oleh ambulan Tim Emergency Response Palangkaraya dan BPK Putra Pahandut ke RSUD Dr Doris Sylvanus, pada Sabtu (24/9/2022) dini hari.
Setelah jenazah pasutri tersebut menjalani visum et repertum dan autopsi oleh ahli forensik.
Terdapat belasan luka tebasan senjata tajam (Sajam) hampir di sekujur tubuh kedua korban.
“Fatmawati (45) mendapat 11 luka akibat senjata tajam, sementara untuk suami Yendianoor (46) ada 13 luka akibat senjata tajam,” terang Kompol Ronny.
Jenazah yang selesai di visum dan autopsi pun telah dikembumikan pada Tempat Pemakaman Umum (TPU) Yusuf Arimatea, Jalan Tjilik Riwut Km 12, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Saat jenazah hendak dibawa, anak korban tak kuasa menahan air matanya melihat kedua jenazah ayah dan ibunya.
Bahkan ia sempat pingsan saat ditersandar pada pundak keluarganya yang mendampingi saat berada di Ruang Kamboja.
Jenazah kemudian dibawa menggunakan ambulan menuju rumah duka sebelum dikebumikan oleh pihak keluarga.
Meninggal dalam kamar
Pembunuhan sadis di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Polisi masih melakukan penyelidikan dan memburu terduga pelaku pembunuhan terhadap pasangan suami istri yang menjadi korban yakni Ahmad Yendianor (46) dan Fatnawati (45).
Pasangan suami istri itu merupakan warga Jalan Kenanga, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Palangkaraya, Kalteng.
Mereka meninggal dalam kondisi menyedihkan, di tubuh banyak bekas sabetan senjata tajam (sajam).
Kapolresta Palangkaraya Kombes Budi Santosa yang meninjau lokasi menduga meninggalnya pasangan suami istri itu karena dibunuh.
"Korban meninggal dunia kemungkinan besar adanya tindak pidana pembunuhan," kata dia,
Kombes Budi Santosa mengungkapkan kedua korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal di dalam kamar.
Namun, senjata tajam yang digunakan terduga pelaku belum ditemukan.
Sementara informasi yang dihimpun Tribunkalteng.com di lokasi kejadian, peristiwa itu terjadi pada tengah malam saat hujan.
Warga baru mengetahui adanya kejadian itu setelah anak korban berlari meminta tolong.
Perempuan berusia sekira 17 tahun itu meminta tolong sekaligus memberitahu ada orang tidak dikenal yang membunuh kedua orangtuanya.
Menurut para warga, untung saja saja anak korban bisa kabur meloloskan diri, sebab apabila tidak, bukan tidak mungkin ikut menjadi korban penjahat sadis itu.
Warga pun melapor ke polisi dan saat mendatangi rumah itu, kedua korban sudah dalam kondisi meninggal. (*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Gadis Ini Menangis Lihat Jenazah Orangtuanya, Lari dan Minta Tolong saat Ayah dan Ibunya Dibunuh
