TRAGEDI KANJURUHAN
Jumlah Korban Kerusuhan Usai Laga Arema FC vs Persebaya, 127 Orang Tewas, 180 Terluka
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menyampaikan jumlah korban kerusuhan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, 127 orang tewas, 180 luka
TRIBUNBATAM.id - Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menyampaikan jumlah korban kerusuhan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Sebanyak 127 korban tewas dan 180 orang terluka.
Kerusuhan terjadi kericuhan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10).
Laga Liga 1 2022 pekan ke-11 yang mempertemukan Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir menjadi tragedi nasional.
Pasalnya, kericuhan terjadi imbas kekalahan tuan rumah dengan skor 2-3.
Baca juga: Arema FC Bisa Dilarang Jadi Tuan Rumah di Liga 1 2022/2023
Ratusan korban berjatuhan di tengah kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Berdasarkan keterangan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, korban berasal dari anggota polri dan pihak suporter.
“Telah meninggal 127 orang, 2 diantaranya anggota POLRI. Yang meninggal di Stadion ada 34, kemudian yang lain meningal di rumah sakit pada proses penolongan” Jelas Irjen Nico Afinta dalam press conference pasca pertandingan
Lebih lanjut, dikabarkan masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan di rumah sakit sekitar.
“Masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan.”
Baca juga: Foto-foto Suasana Mencekam Kerusuhan di Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya
Kronologi Kejadian
Irjen Pol Nico Afinta juga menjabarkan kronologu peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang berujung petaka.
Kekecewaan suporter atas kekalahan tuan rumah dari Persebaya Surabaya diduga menjadi pemicu utama.
“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kenapa sampai kalah atau melampiaskan”
Situasi yang mulai tak terkendali membuat pihak berwajib melakukan pengamanan.
“Oleh karena itu, pengamanan dan pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidakmasuk ke dalam lapangan atau mengejar para pemain”
Kondisi yang mulai anarkis membuat pihak kepolisian akhirnya memutuskan untuk melakukan pelemparan gas air mata.
“Untuk melakukan upaya pencegahan sampai dillakukan (pelemparan) gas air mata. Karena sudah anarkis, sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil.”
Pelemparan gas air mata ini yang membuat penonton mulai mundur ke pintu keluar dan mulai berdesakan.
“Akhirnya setelah terkena gas air mata, mereka pergi ke satu titik di pintu keluar pintu 10 dan 12”
“Terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen yang oleh tim medis dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion. Kemudian dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit” Jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul IMBAS Kericuhan Laga Arema FC vs Persebaya, 127 Korban Meninggal Dunia