BATAM TERKINI
Pemko Batam Bakal Libatkan Tokoh Agama Untuk Turunkan Stunting
Pemko Batam akan melibatkan tokoh agama untuk menurunkan stunting di Batam. Yakni dengan menggandeng KUA untuk memberikan edukasi calon pengantin.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan melibatkan tokoh agama dalam upaya percepatan penurunan stunting di Batam.
Pemerintah akan melakukan perjanjian kerjasama (MoU) dengan seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) di Batam agar dapat memeberikan edukasi kepada calon pengantin terkait persoalan stunting.
"Minggu lalu sebenarnya kita melaksanakan MoU dengan KUA se Kota Batam, agar mereka sebelum mengeluarkan NA itu harus mengedukasi dulu terkait stunting kepada calon pengantin tapi malah ditunda," ujar Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Selasa (11/10/2022).
Pihaknya juga melakukan pertemuan bersama sejumlah organisasi masyarakat, perguruan tinggi, hingga instansi TNI-Polri dalam dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Batam.
"Penanganan yang kita lakukan sesungguhnya melibatkan seluruh pemangku kebijakan, ada perguruan tinggi, kemudian TNI-Polri juga dari bagian tim penanganan stunting, tokoh agama juga begitu, ormas kita bawa juga," tutur pria yang menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Batam ini.
Diakuinya Pemko Batam menargetkan angka stunting di daerah setempat turun jadi 2,8 persen pada tahun 2023.
Baca juga: Alasan Pembangunan Air Mancur Dua Bundaran di Batam Belum Bisa Terwujud Tahun Ini
Saat ini angka stunting di daerah setempat pada angka 3,38 persen.
"Sampai hari ini angka kita di 3,38 persen. Kita upayakan di 2023 nanti angka itu turun jadi 2,8 persen," kata Amsakar.
Dalam menekan angka stunting, pihaknya juga dibantu oleh tim pendamping keluarga (TPK) sebanyak 1.654 orang, kader posyandu sebanyak 587 orang, 12 kecamatan, 64 kelurahan, 21 puskesmas, Bintara Pembina Desa (Babinsa), dan Komando Rayon Militer (Daramil) yang ada di Kota Batam.
Dengan begitu Amsakar yakin Pemko Batam dapat menekan angka stunting 2023.
Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) menyatakan bahwa setiap tokoh agama di Indonesia memainkan peran strategis dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting di Indonesia yang saat ini masih mencapai 24,4 persen.
Tokoh agama ini paling dekat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, kata Hadi, setiap tokoh agama setidaknya memiliki empat peran strategis dalam mempercepat penurunan stunting di daerah.
“Para tokoh agama ini sifatnya semacam sumber informasi, panutan dan pendidik,” kata Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Setwapres, Suprayoga Hadi dalam Halaqoh Nasional yang diikuti secara daring di Jakarta beberapa waktu yang lalu. (TRIBUNBATAM.id / Roma Uly Sianturi)