BERITA VIRAL

VIRAL di Medsos Kuburan Longsor Akibat Hujan Deras, Jenazah Sampai Terlihat

Kuburan yang longsor hingga jenazah sempat terlihat dan viral di medsos itu terjadi akibat hujan deras terus menerus hampir setiap hari.

TribunBatam.id via TribunJabar.id/Dok Kades Pamotan
Tangkapan layar video dari Kades Pamotan, kondisi tanah kuburan yang terbongkar akibat longsor di Dusun/Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (8/10/2022). 

PANGANDARAN, TRIBUNBATAM.id - Video viral di medsos akibat cuaca ekstrem terjadi di Pangandaran, Jawa Barat (Jabar).

Video yang sempat viral di medsos itu berlokasi di Tempat pemakaman umum (TPU) di Kecamatan Kalipucang, Pangandaran longsor akibat cuaca ekstrem hujan deras terus menerus.

Sejumlah kuburan pun terbongkar akibat terendam air serta memperlihatkan jenazah hingga viral di medsos.

Peristiwa tersebut terjadi di RT 1/1 Dusun/Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (8/10/2022) pagi.

Dari video yang diterima TribunJabar.id, setelah terjadi longsor, beberapa jenazah yang terbongkar itu masih terbungkus kain putih terlihat di permukaan tanah.

Kepala Desa Pamotan, Andi Suwandi, mengatakan, longsor di TPU terjadi karena curah hujan cukup tinggi.

Baca juga: DAFTAR 8 Provinsi Kategori Siaga, BMKG Peringatkan Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Kuburan longsor di Pangandaran
Kondisi tanah kuburan yang terbongkar akibat longsor di Dusun/Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Longsor di TPU ini terjadi akibat hujan deras terus menerus yang berlangsung hampir sepanjang hari.

"Sebelum dipindahkan, saya harus komunikasi dulu dengan pihak keluarga dan juga MUI. Secepatnya kami komunikasi dengan pihak keluarga dan MUI," katanya." ujar Andi Suwandi saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Rabu (12/10/2022) malam.

Tidak hanya di Pangandaran, Jabar.

Genangan air di TPU akibat hujan deras sebelumnya juga terjadi di TPU Sei Temiang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Pengelola pemakaman umum di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sei Temiang Batam kebanjiran komplain terkait hal itu.

Banyak ahli waris yang keberatan karena kuburan keluarga atau kerabat mereka digenangi air hampir sepanjang waktu.

Komplain ini datang dari ahli waris yang lokasi pemakamannya berada di lokasi rawa-rawa yang ditimbun dekat pemakaman Covid-19.

Lokasi ini merupakan lokasi pemakaman tambahan yang diolah pengelola untuk mengantisipasi keterbatasan lahan.

Belakangan muncul persoalan sebab selama musim hujan, air selalu menggenangi lokasi makam ataupun lahan di sekitar lokasi makam.

Baca juga: Kabur saat Lihat Polisi, Dua Pemuda Ngumpet di Kuburan Ternyata Bawa Senjata Tajam

"Ya namanya rawa-rawa jadi tergenang air. Kuburan baru kalau digali memang sudah ada airnya. Jadi serba salah kami. Lahan yang ada cuma di situ. Tak ada lagi lahan lain selain lahan Covid-19 itu," ujar Sekretaris Yayasan Khairul Umma Madani Zailani, selalu pengelolah pemakaman umat Muslim di TPU Seitemiang, Rabu (14/9/2022).

Seperti yang diketahui TPU Seitemiang sudah cukup lama kehabisan lahan pemakaman.

Berbagai upaya mengatasinya sudah dilakukan termasuk menerapkan sistem sisip di lokasi makam yang sudah ada.

Namun upaya-upaya ini tetap tak membantu sebab lahan di sana sudah habis terpakai semuanya.

Pengelola diizinkan untuk mengolah lokasi rawa-rawa di dekat pemakaman Covid-19 untuk terus melayani proses pemakaman hingga saat ini.

Namun, ada banyak kendala yang dihadapi pengelola.

Baca juga: Penggali Makam TPU Sei Temiang Batam dan Ancaman Kuburan Banjir

Selain kekurangan anggaran untuk menimbun semua lahan rawa-rawa tadi, faktor alam juga memperburuk keadaan.

Musim hujan yang berkepanjangan sebab lahan pemakaman tambahan ini digenangi air.

Harapan pengelola untuk mengatasi masalah tersebut adalah lahan pemakaman Covid-19.

Lahan pemakaman Covid-19 yang cukup luas diharapakan segera dialihkan untuk pemakaman umum.

"Itu saja harapan kita saat ini. Kita coba koordinasi dengan Pemko Batam supaya lahan Covid-19 itu bisa dialihkan untuk pemakaman umum. Kasian orang yang meninggal kalau harus dimakamkan di lokasi yang digenangi air itu," tutur Zailani.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing) (TribunJabar.id/Padna)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Sumber: TribunJabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved