Razia Perut Lapar Ala Bripka Zulhamsyah, Jual Nasi Rp 1000 ke Masyarakat

Bagi warga Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, sosok Zulhamsyah tidak asing lagi. Apalagi warga yang kondisi ekonominya rata-rata menengah ke

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM/BERES
BRIPKA ZULHAMSYAH - Foto Bripka Zulhamsyah melakukan aksi sosial razia perut lapar diberbagai tempat di Tanjungpinang. 

Konsepnya hampir sama, yakni menjangkau mereka warga yang membutuhkan. Mereka berjalan ke kampung pemulung TPA sampah dan nelayan yang mengalami kesulitan ekonomi. 

“Intinya saya ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. Itu saja. Sebab, berkat doa-doa mereka saya bisa berdiri sampai sekarang, seperti ini. Tentu semua ini buat kesembuhan ibu saya yang sejak saya kecil sudah mengalami sakit,” ungkap Zulhamsyah. 

Zulhamsyah merasa bersyukur, hampir 2 tahun melakoni razia perut lapar, dirinya tidak pernah mengalami kekurangan. Dia tidak pernah membeli beras, indomie gula dan lain-lain. Semua selalu tercukupi sebab ada saja orang yang terus mengantar dan itu berlangsung tanpa putus atau terhenti. 

“Lagi-lagi saya harus bersyukur. Beberapa waktu lalu bahkan ada perkumpulan Tionghoa datang antar bansos ke rumah,” beber Zulhamsyah. 

Mantan ajudan Wali Kota Tanjungpinang, almarhum H. Syahrul ini mengaku aksinya tidak lepas dari mendiang pemimpinnya itu. Baginya, Syahrul merupakan panutan dan ulama yang selalu menginspirasi.

“Saya ingat betul dulu waktu beliau ngobrol dengan saya. Dia itu bahkan menyampaikan perumpamaan tentang mayat. Mayat itu, kalau pengen dia hidup lagi. Dia bukan mau minta makan, salat, baca Al-Quran. Kalau dia pengen hidup lagi, dia hanya pengen bersedekah. Karena amal dia itu sebagai penyejuk di akhirat,” kenang Zulhamsyah. 

Pesan itu pulalah yang membuat Zulhamsyah semakin gigih untuk terus melakukan aksi sosial dengan berbagi dan bersedekah. Dia memulai aksi sosialnya itu secara sederhana di areal Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Kota Tanjungpinang.

Kal itu tidak ada patokan harga dari makanan yang dia bagikan. Semua berawal dari keprihatinannya melihat warga yang susah khususnya mereka yang terdampak Covid-19 secara ekonomi.

Aksinya tersebut kemudian menarik perhatian Kapolda Kepri, Irjen Pol Aris Budiman. Jenderal bintang dua di Kepri itu bahkan turun melihat langsung razia perut lapar yang dilakukan oleh Zulhamsyah.

Perlahan namun pasti, razia perut lapar Zulhamsyah pun berubah. Dia lalu membuka warung makan di Jalan Ahmad Yani, Kilometer 5 Atas persis di depan RRI Tanjungpinang.

Layanannya tetap sama, menyediakan makanan santapan siang secara gratis atau pengunjung cukup menyumbangkan uang senilai hanya Rp 1.000 saja. Waktumemasuki bulan Ramadan, Zulhamsyah tidak berhenti menebar kebaikan.

Dia kembali melakukan aksi sosial dengan membagikan 100 paket sembako kepada warga yang membutuhkan bahan makanan untuk sahur dan berbuka. Selain itu, dia juga membagikan 100 baju kaos.

Sasaran lokasi yang telah didatangi Zulhamsyah di antaranya, Dermaga Pelantar 2, Kampung TPA Sampah, Dermaga Sri Payung, Pelabuhan Sri Bintan Pura dan Pulau Penyengat. Para pengamen, lansia di seputaran persimpangan Kota Tanjungpinang pun menjadi sasaran aksi sosialnya.

Di mata kebanyakan warga Kota Tanjungpinang, sosok Zulhamsyah merupaka anggota Polri yang sopan santunnya baik betutur kata maupun menolong tanpa pamrih. Sebab, dia melakukan aksi sosial dengan mengharapkan sedekah doa-doa semua orang untuk kesembuhan ibunya.

"Sudah satu tahun ini, ibu saya terkena serangan jantung dan tidak bisa jauh dari obat-obatan dan tabung oksigen. Saya hanya berharap ibunda saya bisa sehat kembali. Dia ibu yang hebat, tanpa bisa melihat keindahan dunia dari sejak saya lahir. Dia bisa menyekolahkan saya dan menjadikan saya seorang polisi dengan doanya," sebut mantan Ps. Kanit Intel Polsek Kawasan Khusus Pelabuhan ini. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved