REI Batam Kembali Gelar Rakerda, Bahas Peluang dan Tantangan Bisnis Properti di Batam Paska Pandemi
Untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, Real Estate Indonesia (REI) Kota Batam akan kembali mengadakan rapat kerja daerah (Rakerda)
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, Real Estate Indonesia (REI) Kota Batam akan kembali mengadakan rapat kerja daerah (Rakerda) pada 2 November 2022, berlokasi di Nagoya Hill Hotel, Lubukbaja, Kota Batam.
Rakerda ini akan membahas perkembangan bisnis properti, khususnya mengangkat tema seputar "Peluang & Tantangan Bisnis Properti di Batam Paska Pandemi".
"Selama dua tahun ini REI Batam tidak menyelenggarakan rakerda karena pandemi. Maka dari itu, pada rakerda yang pertama kali sejak pandemi ini, kami mengangkat tema tentang peluang dan tantangan bisnis properti paska pandemi," ujar Ketua Panitia Rakerda REI Khusus Batam, Indra Haryanto, dalam konferensi pers di Nagoya Hill Hotel, Lubukbaja, Kota Batam, Selasa (1/10/2022).
Ia menjelaskan, dalam rakerda yang turut dihadiri jajaran stakeholder dan instansi pemerintahan seperti Walikota Batam, BP Batam, BPN Kota Batam, Bank Indonesia Dan Perbankan ini REI Batam akan menggelar rangkaian talkshow dan juga diskusi internal.
Adapun pada talkshow REI Batam yang diadakan untuk umum, terdapat dua hal topik yang akan dibahas. Pertama, REI Batam akan mengajak peserta membahas tentang peluang bisnis properti di Batam seiring dengan pembangunan infrastruktur wilayah yang semakin meningkat. Kedua, pembahasan akan difokuskan pada regulasi kepemilikan properti bagi orang asing.
"Seperti kita ketahui, lokasi Batam sangat strategis, berbatasan dengan negara-negara luar, sehingga regulasi kepemilikan properti orang asing sangat berpotensi besar," ujar Indra.
Ketua REI Khusus Batam, Achyar Arfan, pun menambahkan, pertumbuhan industri properti di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) cenderung tumbuh meningkat sejak awal pandemi Covid-19 pada 2020. Dari segi realisasi KPR, pertumbuhannya juga meningkat di tahun 2021. Hal ini berarti, daya beli masyarakat masih terjaga.
"Contohnya, proyek-proyek bangunan high rise yang padat modal juga terpantau tidak ada yang berhenti, bahkan beberapa sudah ada yang serah terima. Ini menjadi sinyal positif yang kami alami," tambah Achyar.
Namun, menurutnya, seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, cara-cara berbisnis properti juga harus dikembangkan lebih inovatif lagi. Permulaan inovasi ini bisa dilihat dari perbaikan dan pengembangan sistem perizinan yang telah disediakan BP Batam melalui Online Single Submission (OSS) berbasis risiko.
"Di dalam rakerda inilah kita akan membahas semua peluang dan tantangan bisnis properti yang bisa dikembangkan dan diatasi. Harapannya dalam forum ini, para anggota kami bisa saling berbagi pengalaman," ujar Achyar.
Perwakilan dari perbankan, yakni Business Manager BRI Nagoya Batam, Akmal Effendi, menyatakan sangat mendukung dan berkomitmen terhadap program-program dan kegiatan yang diadakan REI Batam Dan Kepala Cabang BTN Syariah Batam, Ata Nashrulloh, Setelah menggelar dua kali pameran properti, kegiatan ketiga dari REI Batam tahun ini adalah rakerda.
"Pada prinsipnya, kami sangat berkomitmen mendukung program-program REI, serta bisnis properti yang dijalankan di bawah naungan REI Batam,"Business Manager BRI Nagoya Batam . (hsu)
(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)