TIPS TANAMAN

Cara Memanfaatkan Air Cucian Beras untuk Kesuburan Tanaman

Air cucian beras mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk tanaman.

Kompas.com
Ilustrasi mencuci beras. Air cucian beras dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman. 

TRIBUNBATAM.id - Kita kerap membuang begitu saja air cucian beras.

Padahal air cucian beras memiliki manfaat yang tidak terduga untuk tanaman.

Terutama untuk menyuburkan, karena air cucian beras mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk tanaman seperti yang dilansir dari Why Farm It, Kamis (3/11/2022).

Kandungan patinya yang tinggi juga bisa memberikan energi bagi bakteri tanah yang menguntungkan. 

Namun, air cucian beras juga bisa memberi makan bakteri berbahaya dalam tanah, yang dapat menyebabkan masalah jamur parah pada tanaman yang bergantung pada bahan organik untuk berkembang. 

Air cucian beras yang bisa bermanfaat itu dihasilkan ketika mencuci beras dan air yang dihasilkan saat memasak nasi.

Nah, air beras jenis inilah yang dikatakan lebih bermanfaat untuk tanaman. 

Perendaman beras menghilangkan lapisan luar butiran beras, yakni bekatul dan sekam padi (rice hull).

Baca juga: Cara Menangani Tanaman yang Layu dan Rusak akibat Hama Penyakit, Lakukan Hal Ini

Baca juga: KIAT Merawat Tanaman Hias Gantung di Rumah agar Tetap Cantik Tidak Layu

Metode ini meninggalkan lebih sedikit nutrisi dalam air dibanding memasak nasi.

Sebab, tambahan panas ketika mengolah beras menjadi nasi membantu mengeluarkan lebih banyak nutrisi makro dan mikro.

Air cucian beras bisa dijadikan pupuk?

Air cucian beras mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium atau NPK dalam jumlah yang cukup kecil.

Jadi, secara realistis, tidak dapat menggantikan pupuk yang seimbang untuk memenuhi kebutuhan tanaman.

Penggiat tanaman, Ben B, mengatakan pati adalah bahan utama dalam air beras. Pati memberi makan bakteri menguntungkan seperti Lacto bacillus.

“Lacto bacillus membantu memberi makan jamur mikoriza baik sehingga memperkuat akar tanaman dan membuatnya lebih tahan terhadap penyakit,” ujarnya seperti dikutip dari kompas.com.

Lebih lanjut, kandungan NPK yang minimal juga dapat mendukung produksi tanaman jika digunakan bersama dengan pupuk organik yang lebih kuat.

Meski demikian, karbohidrat dalam pati merupakan pedang bermata dua bagi tanaman.

Mereka dapat mengeraskan tanah dan menarik hama pemakan pati seperti laba-laba dan semut.

Setelah itu, karbohidrat ini dapat meninggalkan bau asam lantaran air beras mengalami fermentasi dalam beberapa hari dalam suhu tinggi, memberi makanan bagi bakteri tanah yang jahat, dan membanjiri tanaman.

Adapun air cucian beras bisa membanjiri tanaman lantaran kebanyakan sistem akar tidak bisa menyerap karbohidrat, yang mana terkandung dalam pati.

Terakhir, menyiapkan dan menyimpan air beras mungkin tidak sepadan dengan jumlah nutrisi yang diberikan lantaran tidak akan mencukupi kebutuhan tanaman.

Baca juga: Jangan Buang Nasi Basi, Manfaatkan Jadi Pupuk Organik yang Suburkan Tanaman, Cek Cara Membuatnya

Baca juga: Gula Bisa Menyuburkan Tanaman dan Mengusir Hama, Ini Deretan Manfaat Lainnya

Bisakah air cucian beras membunuh tanaman?

Ketika air beras berfermentasi di tanah, mereka mempercepat dekomposisi media tanah organik seperti lumut dan kulit kayu.

Ini dapat menyebabkan busuk akar dan masalah jamur lainnya untuk tanaman yang menyukai substrat organik, misalnya sayuran, anggren, dan banyak tanamanberbunga lainnya.

Apakah air beras bernutrisi?

Air cucian beras kaya akan vitamin B6 dan B12, yang mana vitamin B6 melindungi tanaman dari kematian sel, tetapi tanaman tidak membuat atau membutuhkan vitamin B12.

Sementara air rebusan beras, atau air yang dihasilkan saat memasak nasi, mereka mengandung vitamin B, C, dan E, selain magnesium dan seng.

Secara kolektif, mereka membantu melindungi jaringan fotosintesis, mempromosikan dedaunan yang lebih hijau, dan memperkuat perkembangan batang.

Untuk air beras fermentasi, mereka dibuat dengan merendam beras dalam air, gula, dan susu, sebelum menyimpan campuran ke dalam wadah tertutup selama beberapa hari.

Gula berfungsi sebagai makanan bagi bakteri tanah, sementara bau asam seperti alkohol yang dihasilkan oleh air beras fermentasi dapat mencegah beberapa hama kebun.

Seberapa sering menggunakan air cucian beras untuk tanaman?

Air cucian beras harus digunakan tidak lebih dari sekali setiap dua hingga tiga pekan karena mengandung karbohidrat yang kaya dan  memiliki kualitas pengerasan tanah.

Jika menggunakan air beras untuk tanaman, sebaiknya gunakan saat tanaman pada tahap pembibitan, saat tahap paling aktif dan membutuhkan dorongan.

Terkait penyimpanan, air cucian beras tidak memiliki bahan pengawet tambahan.

Jadi, kualitasnya bisa dengan cepat menurun jika dibiarkan pada suhu kamar.

Namun, air cucian beras bisa bertahan selama lima hingga tujuh hari jika disimpan dalam stoples tertutup yang ditaruh di dalam kulkas.

Baca juga: TIPS Praktis Membuat Pupuk Kompos dari Sisa Makanan Dapur Tanpa Bau Busuk

Baca juga: 5 Manfaat Kulit Jeruk untuk Tanaman Hias, Basmi Hama hingga Pupuk Alami

Cara menggunakan air beras pada tanaman

Air cucian beras atau air rebusan beras bisa digunakan dengan cara menyemprotkan pada tanaman, diaplikasikan ke tanah tanaman, atau menyiramnya dari atas tanaman. 

Selain itu, bisa pula menggunakannya melalui metode penyiraman dasar tanaman hias atau tanaman luar ruangan agar nutrisi lebih terseraptanah dan akar.

Metode penyiraman dasar adalah ketika kamu menaruh pot tanaman dalam wadah berisi air selama 15-20 menit, lalu mengeringkan pot sepenuhnya dari residu air.

(*)

 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved