TPA di Lingga Ini Minim Ruang Kelas, Tenaga Pendidik Berharap Bantuan Pemda
Para santri di TPA Desa Sungai Buluh Lingga terpaksa belajar di ruangan terbatas. Di sisi lain, TPA ini banyak cetak santri berprestasi
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih minim sarana ruang kelas.
Para santri di TPA itu terpaksa belajar di ruangan terbatas, mencukupi ruangan yang ada dan bercampur dengan ruangan tenaga pendidik.
Meski sudah memiliki gedung yang baru dibangun, namun santri di TPA itu masih kekurangan kelas untuk tempat mereka belajar.
Di sisi lain, semangat para orangtua dan tenaga pendidik di Lingga, khususnya di Desa Sungai Buluh memang sangat tinggi untuk membekali anaknya belajar pendidikan agama.
Apalagi dari TPA ini banyak mencetak santri berprestasi yang kini sudah berhasil mengembangkan dunia pendidikan di bidang agama di luar Lingga.
Ada yang menjadi ustazah dan ustaz. Ada pula yang berhasil ikut berkompetisi pada Musabaqah Tilawatil Qur'an dalam tingkat nasional sebelumnya.
Baca juga: Semarak Bulan Bahasa di Lingga, Pelajar SMAN 1 Singkep Unjuk Kebolehan di Sekolah
Basira, seorang tenaga pendidik agama di TPA Sungai Buluh berharap, ada penambahan pembangunan kelas di TPA.
Hal itu terus ia upayakan bersama tenaga pendidik lain, agar santri di sana bisa belajar agama lebih layak.
Bahkan hal ini sempat diungkapkan kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau (Kepri) Dapil Bintan-Lingga, Khazalik saat reses ke Desa Buluh.
Pasalnya, pembangunan itu pernah dijanjikan oleh Khazalik, namun belum terealisasi hingga saat ini.
"Kami para guru TPA menunggu kapan direalisasikan. Jadi kalau bisa mohon dibangun dua kelas lagi," harapnya.
Ia pun berharap kepada Pemerintah Daerah, agar lebih bisa membantu pembangunan tersebut.
Meskipun dengan gaji tenaga pendidik yang rendah, namun pondasi agama menurutnya sangat penting untuk masa depan para anak di desanya itu.
"Untuk akses jalan di TPA, Alhamdulillah sudah dibangun sehingga tak becek lagi. Meja belajar juga sudah kami dapatkan bantuan, tinggal lagi ruang kelas yang masih belum cukup," ucapnya.
Menurutnya, untuk pembangunan dua kelas masih ada lahan yang tercukupi.
Baca juga: Poey Stings Hibur Ribuan Fansnya di Roadshow Lingga Batam Batik Fashion Week 2022
Apalagi pembangunan tersebut berlokasi di belakang rumahnya, sehingga semangatnya untuk mengharapkan bantuan pembangunan itu pun terus ada.
"Mohonlah dibantu TPA kami. Kemarin lama kami menggunakan bangunan sekolah yang usang, sekarang Alhamdulillah sudah bagus. Kelas saja yang kurang," ujarnya.
(Tribunbatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google