BINTAN BANGKIT

Bupati Bintan Roby Kurniawan Kembangkan Konsep Wisata

Bupati Bintan Roby Kurniawan mengurai rencananya membangkitkan perekonomian Bintan Provinsi Kepulauan Riau

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Agus Tri Harsanto

Kawasan Industri Lobam perkembangannya seperti apa?

Kawasan Industri Lobam hingga saat ini sudah luar biasa. Tahun 2018-2019 sempat menurun drastis. Semenjak pandemi, di sana ada Halal Food. Selama pandemi naik drastis. Permintaan dari Eropa itu sangat luar biasa. Mereka menganggap label Halal Food itu benar-benar higienis dan terjamin untuk mereka makan.

Di Industri Lobam tingkat kepuasan investor bagaimana?
Menurut saya dengan terus berkembang investasi, berarti puas, dan akan semakin puas karena kita memberikan jaminan. Bahkan PT BAI di KEK Galang Batang menyampaikan di depan Pak Presiden bahwa akhir tahun ini dan tahun depan akan menambah investasi sekitar Rp 18-25 trilliun.

Apa kira-kira dampak duit-duit itu bagi ratusan ribu warga Bintan?

Alhamdulillah itu juga sudah memberikan dampak. Memang harus lebih kita maksimalkan. Kami pada tahun ini benar-benar fokus untuk peningkatan SDM, terkhusus anak-anak mudanya dengan peningkatan keahlian. Baik melalui pelatihan atau Politeknik. Alhamdulillah, akhir tahun ini Politeknik di KEK Galang Batang mau dibangun, begitu juga di Lobam. Di Lagoi mereka punya Politeknik Bintan Cakrawala untuk bidang Pariwisata. Ada beasiswa juga untuk anak-anak kita.

Ada nggak upaya menyekolahkan warga Bintan ke luar negeri?

Saat ini beasiswa baru untuk saudara-saudara kita yang, mohon maaf, kurang mampu. Tahun depan kita tingkatkan untuk yang berprestasi. Kemudian berencana untuk merekrut dokter dari pulau-pulau sehingga ketika mereka lulus bisa mengabdi di daerah masing-masing. Kita juga rajin turun ke sekolah-sekolah. Meskipun SMA itu wewenang provinsi, kita datang juga untuk memberikan motivasi. Alhamdulillah mereka juga menunjukkan semangat yang luar biasa. Kita, pemerintah, tinggal siapkan wadahnya.

Berapa persen pekerja di sejumlah kawasan tadi penduduk asli Bintan?

Kalau di Lagoi itu lebih dari 90 persen karena rata-rata orang yang di sekitar Lagoi yang bekerja. Kalau di KEK Galang Batang baru 40 sampai 50 persen, soalnya masih tahap pengembangan dan alih teknologi. Makanya kita harus buat pelatihan agar angka itu meningkat. Jangan kita hanya bisa, mohon maaf, bekerja sebagai tukang sapu dan security. Tapi kita mau mereka benar-benar punya skill.

Dampak ke warga sekitar?

Dari yang saya perhatikan di sekitarnya dampaknya juga cukup besar karena mereka juga punya CSR untuk peningkatan UMKM di Bintan. Seperti Lagoi, ada Bintan Berkarya di Kecamatan Teluk Sebong. Itu UMKM binaan mereka.

Ke depan untuk pengembangan pariwisata apa lagi?

Yang pasti kita akan mendorong teman-teman pariwisata untuk bisa terus meningkatkan pembangunan resort-resort baru dan industri lainnya. Kita beri kemudahan dan keringanan. Seperti akhir tahun lalu kita berikan insentif denda pajak dan sebagainya. Mereka senang. Sebab, nilainya mencapai Rp 12 miliar. Kita selalu buat sesuatu yang beda. Soalnya mereka ini grup internasional, pasti bercerita dengan investor-investor lain. Kita juga selalu support kegiatan-kegiatan internasional. Seperti Tour de Bintan kita dukung penuh. Ke depan kita juga akan dukung rencana membangun sirkuit F1. Targetnya itu di 2024 atau 2025 sudah race pertama.
Pariwisata lokal juga kita benahi. Kawasan Trikora itu juga luar biasa. Kita juga punya kampung otak-otak yang sudah banyak pengunjungnya. Kita tahun ini juga bangun bangun rumah UMKM. Nanti seluruh turis asing yang datang wajib singgah di situ untuk membeli oleh-oleh dan sebagainya.

Sebelum pandemi berapa wisatawan ke Bintan?

Sebelum pandemi hampir 1 juta turis asing. Itu yang masuk dari Pelabuhan BBT Lagoi, belum dihitung pintu lain. Setelah travel bubble, dari Januari sampai Agustus 2022 ini sudah 205 ribu turis asing dan lokal 146 ribu orang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved