Diwarnai Tiga Kali Penolakan, Arema FC Akhirnya Gunakan Stadion Jatidiri sebagai Homebase

TRIBUNBATAM.id - Arema FC akhirnya mendapatkan home base baru menyusul tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.

Dalam sanksi dari Komisi Disiplin PSSI, Arema FC harus berkandang di stadion dengan jarak 250 km dari Stadion Kanjuruhan.

Selain itu semua laga Arema FC harus digelar tanpa penonton.

Sempat mendapat beberapa penolakan, Arema FC akhirnya mendapatkan homebase baru pengganti Stadion Kanjuruhan.

DIkutip dari Bolasport, homebase Arema FC yang akan digunakan di sisa putaran kedua yakni Stadion Jatidiri, Semarang.

Sebelumnya, Arema FC mendapat beberapa penolakan yang mengajukan ijin homebase.

Awalnya, mereka berencana memakai Stadion Moch Soebroto, Magelang atau salah satu stadion di Bali.

Baca juga: Pelatih Arema FC, Javier Roca Ingin Pemain Muda di Bursa Transfer

Namun, karena berbagai pertimbangan, Arema FC batal menggunakan stadion tersebut.

Terbaru, tim besutan Javier Rova itu mendapatkan penolakan saat ingin menunjuk Stadion Sultan Agung, Bantul, sebagai homebase.

Arema FC tidak diberikan rekomendasi izin dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul terkait penggunaan stadion berkapasitas 35.000 penonton tersebut.

"Menyusuli surat kami, nomor 426/013/Pora tertanggal 3 Januari 2023 perihal Rekomendasi izin, mengingat masukan dari beberapa stakeholder maka dengan ini kami belum bisa mengijinkan Saudara untuk menggunakan Stadion Sultan Agung sebagai Home Ground Kompetisi Liga 1 Putaran Kedua Periode 2022-2023," tulis surat Pemkab Bantul.

"Untuk itu kami membatalkan rekomendasi izin yang telah kami sampaikan tersebut. Demikian kami sampaikan agar menjadi maklum, atas perhatiannya diucapkan terima kasih."

Mengingat kick-off putaran kedua Liga 1 2022/2023 semakin mepet, manajemen tim Singo Edan pun terus memutar otak dan tenaga.

Wiebie Dwi Andriyas, selaku manajer Arema FC masih berkutat ke sana ke mari untuk mencarikan kandang baru.

Pihaknya masih berupaya mencari homebase di daerah Jawa Tengah.

"Ini saya berangkat ke Jawa Tengah. Intinya kami akan sowan, nuwun sewu," kata Wiebie dikutip dari Surya.

Baca juga: Arema FC Tak Berniat Jual Pemain Pada Brusa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1

"Mudah-mudahan kami ada tempat untuk homebase di Jateng," ujarnya.

Wiebie berharap upaya menjajaki stadion di Jawa Tengah bisa membuahkan kabar baik.

Jika pada akhirnya menemui titik buntu, Arema FC mau tak mau bakal merantau ke ujung pulau Jawa,.

"Intinya kami ingin di Jateng. Semoga ada kabar."

"Kalau Jakarta, Banten, dan Tangerang akan menjadi opsi terakhir kami. Mohon doanya," ujar Wiebie.

Sementara itu, pelatih Arema FC, Javier Roca menyebut permasalahan tersebut tidak mengganggu persiapan timnya.

Pemain tetap melakukan latihan seperti biasa untuk mempersiapkan diri menghadapi putaran kedua Liga 1 musim 2022/2023.

"Terpengaruh ke tim tidak. Kami gak pernah bahas. Biar manajemen yang ngurusin," ujar Roca.

"Jadi begini, kalau ditolak semuanya ya kita di Malang. Karena ini urusan manajemen. Kalau kami gak bisa main bagaimana," ujarnya.

Seperti diketahui, Arema FC saat ini dalam masa hukuman dari Komisi Disiplin PSSI menyusul tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.

Singo Edan harus berkandang di stadion dengan jarak 250 km dari Stadion Kanjuruhan dan harus digelar tanpa penonton.

Berdasarkan rilis terbaru yang diunggah tim Pesut Etam, laga Arema FC vs Borneo FC akan digelar sehari lebih awal dan dimulai petang hari.

Selain itu, duel kedua finalis Piala Presiden 2022 itu juga dipindahkan dari Stadion Sultan Agung Bantul ke Stadion Jatidiri Semarang.

"Jadwal pertandingan Borneo FC Pekan ke-18 mengalami perubahan, terbaru Pesut Etam akan Melawan Arema pada tanggal 15 Januari 2023 pukul 18.30 WIB di Stadion Jatidiri Semarang," tulis Instagram Borneo FC.

Hingga artikel ini diterbitkan, belum ada alasan pasti PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengubah jadwal laga Arema FC vs Borneo FC.

Namun, kemungkinan besar disinyalir akibat tidak diizinkannya Arema FC bermarkas di Stadion Sultan Agung.

Tim asuhan Javier Roca mulanya berencana menjadikan Stadion Sultan Agung sebagai homebase mereka di putaran kedua.

Akan tetapi, Arema FC tidak mendapatkan rekomendasi izin dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul terkait penggunaan stadion berkapasitas 35.000 penonton tersebut.

Manajemen tim Arema FC saat ini sedang berupaya mencarikan kandang di daerah Jawa Tengah.

"Ini saya berangkat ke Jawa Tengah. Intinya kami akan sowan, nuwun sewu," kata Wiebie dikutip dari Surya.

"Mudah-mudahan kami ada tempat untuk homebase di Jateng," ujarnya.

Wiebie berharap upaya menjajaki stadion di Jawa Tengah bisa membuahkan kabar baik.

Jika pada akhirnya menemui titik buntu, Arema FC mau tak mau bakal merantau ke ujung pulau Jawa.

"Intinya kami ingin di Jateng. Semoga ada kabar. Kalau Jakarta, Banten, dan Tangerang akan menjadi opsi terakhir. Mohon doanya," ujar Wiebie

(*)