Prakiraan Cuaca Natuna Sepekan Kedepan, BMKG Prediksi Mayoritas Berawan

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ranai menyampaikan prakiraan cuaca Natuna dan sekitarnya.

Info cuaca Natuna oleh BMKG ini berlaku mulai hari ini hingga sepekan kedepan.

Seperti diketahui, Kabupaten Natuna seringkali terkena cuaca ekstrem.

Satu di antaranya ialah gelombang laut tinggi dan angin kencang.

Dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Jumat (3/2/2023), Prakirawan BMKG Ranai, Prabu Aditya mengatakan kondisi cuaca di wilayah Natuna untuk sepekan ke depan masih dipengaruhi oleh aktivitas Monsun Asia.

Kondisi ini mendukung pertumbuhan awan-awan di wilayah Natuna.

"Secara umum kondisi cuaca untuk seminggu ke depan diperkirakan secara umum dalam kondisi berawan. Utamanya di Pulau Bunguran dan Pulau Laut serta terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan dapat disertai angin kencang utamanya terjadi di wilayah Subi dan Serasan," kata Prabu.

Prabu melanjutkan, kondisi angin diprakirakan dominan bertiup dari arah Utara hingga Timur . dengan kecepatan berkisar 8 hingga 30 kilometer per jam.

Sedangkan kondisi gelombang laut untuk seminggu ke depan, 4 hingga 10 Februari 2023 di wilayah perairan Natuna diprakirakan berkisar 1,25 - 2,5 meter (sedang).

Dan berpeluang terjadi di Laut Natuna, Perairan Selatan Kepulauan Natuna - Pulau Midai, Perairan Natuna-Anambas, Perairan Bunguran-Pulau Laut dan Perairan Subi-Serasan.

Meski cuaca sudah kian bersahabat, BMKG tetap menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas baik di darat maupun yang melakukan kegiatan di lepas pantai dan laut.

Mengingat kondisi cuaca dan gelombang di wilayah Natuna yang mudah berubah dan saat ini kita masih berada dalam masa musim utara.

"Dikarenakan untuk seminggu ke depan diprakirakan terjadi potensi penurunan curah hujan utamanya di Pulau Bunguran, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Natuna untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan atau melakukan aktivitas yang secara sengaja atau tidak sengaja yang dapat mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan," ucapnya.

Selain itu, kepada nelayan diminta agar lebih berhati-hati dan selalu mewaspadai potensi cuaca buruk dan gelombang tinggi saat di laut.

"Hendaknya dapat menahan diri terlebih dahulu ketika keadaan cuaca dan gelombang laut tidak memungkinkan sehingga tidak terjadi resiko yang mungkin terjadi," tutupnya.(TribunBatam.id/Muhammad Ilham)